BBC News, Sydney - Politisi sekaligus Perdana Menteri New South
Wales (NSW), Dominic Perrottet (40), mengaku pernah mengenakan seragam Nazi
pada pesta ulang tahunnya yang ke-21. Ia mengungkapkan insiden itu pada hari
Kamis (12/01), dua hari setelah seorang rekan mengangkat hal itu secara
pribadi. Dia mengatakan itu adalah kesalahan besar yang dilakukan ketika ia
masih muda dan naif.
Pemimpin koalisi konservatif
negara bagian, Dominic Perrottet akan menghadapi pemilihan dalam dua bulan
kedepan.
"Saya sangat malu dengan apa
yang saya lakukan," katanya kepada wartawan pada konferensi pers yang emosional,
dikutip dari BBC News Sydney, pada Kamis (12/01/2023).
Dominic Perrottet juga meminta
maaf atas apa yang ia pernah lakukan telah menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
"Saya benar-benar minta maaf
atas luka dan rasa sakit yang akan ditimbulkan... terutama bagi anggota
komunitas Yahudi, penyintas Holocaust, veteran dan keluarga mereka,"
tambahnya.
Insiden itu terjadi pada tahun 2003,
dua tahun sebelum Pangeran Harry difoto mengenakan seragam Nazi dengan ban
lengan Swastika.
Perrottet mengatakan dia tidak
tahu foto dirinya yang mengenakan kostum itu ada, dan menyangkal pengakuan yang
dibuatnya untuk mendahului penyebaran foto semacam itu.
Dia mengatakan telah menghubungi
para pemimpin Yahudi di NSW untuk meminta maaf secara pribadi. Dewan Deputi
Yahudi NSW mengatakan Perrottet memiliki "penyesalan yang mendalam dan
tulus" atas tindakannya hampir 20 tahun yang lalu.
"Insiden ini, tidak peduli
berapa pun usianya, adalah pengingat akan kebutuhan untuk terus mendidik semua
warga Australia - dan khususnya kaum muda kita - tentang sifat menjijikkan dari
rezim Nazi," kata presiden David Ossip dan kepala eksekutif Darren Bark.
Perrottet menjadi perdana menteri
negara bagian terpadat di Australia pada 2021, ketika pendahulunya mengundurkan
diri setelah terlibat dalam penyelidikan kasus korupsi.
Dia menghadapi persaingan yang
sulit untuk memenangkan pemilihan negara bagian pada bulan Maret nanti. Koalisi
Liberal-Nasional telah berkuasa selama 12 tahun, tetapi banyak rekan senior
yang pensiun dan koalisi tersebut dikritik karena gagal mempromosikan lebih
banyak perempuan.
Reporter : Muhammad Dava
Redaktur : Brilliant Haikal Borne Juliansyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar