Sumber foto: KBS Word
Pemerintah Korea Selatan telah mengumumkan pemberlakuan hari berkabung nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap korban kecelakaan pesawat Jeju Air yang terjadi baru-baru ini. Keputusan ini diambil setelah adanya kecelakaan tragis yang melibatkan pesawat dari maskapai Jeju Air, yang menewaskan banyak penumpang dan awak pesawat.
Kecelakaan pesawat Jeju Air tersebut terjadi di luar perkiraan, mengguncang masyarakat Korea Selatan dan dunia penerbangan. Pemerintah Korea Selatan langsung mengeluarkan pernyataan resmi untuk menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban, serta mengajak seluruh warga negara untuk bersama-sama mengheningkan cipta dan berdoa untuk para korban. Hari berkabung ini dianggap sebagai simbol solidaritas bangsa terhadap tragedi yang menyedihkan ini.
Selama periode berkabung, kegiatan publik yang bersifat meriah akan dikurangi. Pemerintah juga mengimbau agar acara-acara hiburan atau perayaan yang telah dijadwalkan untuk ditunda, sebagai bentuk rasa hormat kepada korban dan keluarga yang ditinggalkan. Kegiatan sosial dan keagamaan di seluruh negeri akan difokuskan untuk memberikan dukungan moral kepada para keluarga yang berduka.
Selain itu, pihak berwenang juga akan memberikan bantuan kepada keluarga korban kecelakaan pesawat tersebut. Langkah-langkah lebih lanjut akan diambil untuk menyelidiki penyebab kecelakaan dan memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Otoritas transportasi udara Korea Selatan telah berjanji untuk meningkatkan pengawasan dan evaluasi terhadap standar keselamatan penerbangan di seluruh negeri.
Pihak maskapai Jeju Air juga telah mengungkapkan rasa duka cita yang mendalam atas kejadian ini. Mereka menjanjikan upaya terbaik untuk mengidentifikasi dan mengungkap penyebab kecelakaan, serta memastikan bahwa seluruh keluarga korban mendapatkan dukungan penuh. Seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat Korea Selatan berharap untuk menemukan jawaban atas tragedi ini dan memberikan penghormatan terbaik kepada para korban.
Sumber link: https://world.kbs.co.kr/service/news_view.htm?lang=i&Seq_Code=76300
Reporter: Yolti Veni Efendi
Redaktur: Febiyana Pratiwi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar