Jakarta - Stasiun MRT Blok M kini
menjadi simbol integrasi transportasi publik dengan pusat gaya hidup modern di
Jakarta sejak diresmikan pada Maret 2019. Selain menghubungkan berbagai moda
transportasi, stasiun ini juga memberikan akses langsung ke Blok M Plaza dan
Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, menjadikannya pusat kegiatan urban
yang memadukan mobilitas, hiburan, dan juga ruang hijau.
Selain PT MRT Jakarta dan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, pedagang kecil di sekitar kawasan Blok M juga
menjadi bagian penting dari perubahan ini. Kehadiran stasiun terintegrasi ini
memberikan dampak nyata terhadap aktivitas ekonomi mereka.
Suyatno (53 tahun), salah satu pedagang kaki lima yang menjual kopi di dekat stasiun, ia mengungkapkan, “Sekarang makin banyak orang yang lewat sini. Kalau dulu pembeli cuma orang kantor atau yang naik bus, sekarang lebih beragam, dari anak muda sampai keluarga yang mau ke taman.”
Proyek ini terletak di kawasan
Blok M, Jakarta Selatan, yang telah lama menjadi pusat transportasi dan
perdagangan, namun kini dihidupkan kembali sebagai kawasan yang modern dan
ramah masyarakat.
Integrasi ini bertujuan untuk
memudahkan akses masyarakat ke berbagai fasilitas, mengurangi penggunaan
kendaraan pribadi, serta mendukung geliat ekonomi lokal.
Stasiun Blok M dilengkapi dengan
jalur pedestrian yang nyaman, dilengkapi eskalator dan elevator, yang
menghubungkan langsung ke Blok M Plaza dan Taman Literasi. Selain itu,
pemerintah juga menyediakan area khusus untuk pedagang kaki lima, sehingga
mereka tetap bisa mencari nafkah tanpa mengganggu akses pejalan kaki.
Kehadiran fasilitas ini tidak
hanya menciptakan kenyamanan bagi pengguna MRT, tetapi juga menjadi peluang
baru bagi para pedagang lokal. Dengan konsep integrasi yang matang, Stasiun
Blok M kini menjadi bukti nyata bagaimana modernisasi kota dapat berjalan
berdampingan dengan pemberdayaan masyarakat sekitar.
Reporter : Zaydan Syar Azani
Redaktur : Siti Muplikah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar