"Kami rutin melakukan konvoi sepeda ontel tiap Minggu. Rutenya dari Monas, lewat Bundaran HI, dan berhenti di depan Plaza Indonesia, Tujuan utamanya untuk bertemu sesama anggota komunitas dan mencari kesenangan bersama," ujar Anto (57), salah seorang anggota komunitas sepeda ontel tersebut.
Komunitas ini juga memberikan kesempatan bagi masyarakat yang ingin berfoto dengan sepeda ontel. "Jika ada yang mau minta foto, kami tidak mengenakan tarif biaya. Semua orang bebas menikmati momen ini."
Satu hal menarik yang disampaikan Anto terkait karakteristik anggota komunitas sepeda ontel ini. Menurutnya, kebanyakan anggota komunitas ini berasal dari generasi yang lebih tua. "Komunitas sepeda ontel memang lebih digemari oleh generasi tua. Rata-rata generasi muda lebih tertarik pada sepeda yang mempunyai kecepatan. Mereka lebih mengejar adrenalin, sementara sepeda ontel lebih identik dengan gaya santai dan pelan," ujarnya.
Perbedaan generasi tersebut juga sering kali memengaruhi cara berkomunikasi antar anggota. "Terkadang, jika berbeda generasi, komunikasi tidak selalu nyambung. Mungkin karena perbedaan cara pandang dan kebiasaan," lanjutnya.
Anggota komunitas sepeda ontel mayoritas berasal dari daerah Jakarta Pusat, terutama sekitar Cempaka Putih dan Kemayoran. Komunitas ini tidak hanya menjadi wadah untuk bersepeda, tetapi juga sebagai tempat berkumpul dan berbagi cerita bagi mereka yang memiliki kecintaan terhadap sepeda klasik ini.
Reporter: Ahmad Zaky Mubarok
Redaktur: Hans Kristian Wiranta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar