Berita Terkini

Korea Selatan Laksanakan Hari Berkabung Nasional Usai Tragedi Kecelakaan Pesawat Jeju Air

  Sumber foto: KBS Word Pemerintah Korea Selatan telah mengumumkan pemberlakuan hari berkabung nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap...

Senin, 30 Desember 2024

5.000 Karyawan Mogok Kerja, Starbucks Tutup 300 Gerai di AS

 

WASHINGTON – Lebih dari 5.000 karyawan Starbucks melancarkan aksi mogok kerja, menyebabkan penutupan 300 gerai di 45 negara bagian Amerika Serikat (AS). Mogok kerja yang dimulai sejak Jumat (22/12) di Seattle, Los Angeles, dan Chicago ini terus meluas hingga memengarui operasional perusahaan secara nasional. Menurut laporan USA Today, hingga Senin (23/12), setidaknya 170 gerai telah ditutup, dengan angka itu terus meningkat hingga Selasa.

Serikat Pekerja Starbucks menyatakan aksi ini sebagai bentuk tuntutan atas kenaikan gaji, peningkatan jumlah staf, dan jadwal kerja yang lebih fleksibel. Ia menambahkan bahwa banyak karyawan merasa tidak dihargai, terutama ketika beban kerja terus meningkat sementara kesejahteraan karyawan tidak menjadi prioritas perusahaan.

Aksi mogok kerja ini berpotensi meluas ke seluruh AS jika kesepakatan tidak segera dicapai antara manajemen dan serikat pekerja. Starbucks, yang dikenal sebagai salah satu jaringan kopi terbesar di dunia, mengalami penurunan operasional yang signifikan karena penutupan ratusan gerai di tengah musim liburan.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Starbucks belum memberikan tanggapan resmi terkait aksi mogok kerja. Namun, sumber internal menyebutkan bahwa perusahaan sedang mencari solusi untuk mengatasi krisis ini dengan mempercepat negosiasi bersama serikat pekerja.

Di tengah aksi mogok kerja ini, sekelompok aktivis di New York City memanfaatkan momentum untuk menyebarkan pesan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) selama musim liburan. Kampanye ini ditujukan untuk menarik perhatian pembeli terhadap konflik di Gaza oleh Israel. Dalam video yang diunggah oleh New Jersey Palestine Action, para aktivis menempelkan stiker pada gerai Starbucks, McDonald’s, dan Zara di Manhattan, yang menawarkan kode kupon “diskon”. Namun, setelah dipindai, pelanggan diarahkan pada gambar-gambar kehancuran di Gaza, yang digambarkan oleh organisasi HAM sebagai tindakan genosida.

Serikat pekerja telah memperingatkan bahwa aksi mogok kerja akan terus berlangsung jika tuntutan karyawan tidak dipenuhi. Starbucks dihadapkan pada tekanan besar untuk segera merespons tuntutan ini, mengingat momentum musim liburan menjadi salah satu periode paling krusial bagi bisnis mereka.

Reporter: Muhamad Fachri Husaini

Redaktur: Desi Lestari


Tidak ada komentar:

Posting Komentar