Jakarta, 5 Desember 2024 - Dalam lingkungan kampus, sosok tukang parkir kerap kali luput dari perhatian, namun perannya sangat vital dalam menciptakan suasana aman dan nyaman bagi mahasiswa. Hal ini terungkap dari sebuah wawancara dengan seorang mahasiswa semester 7 bernama Fadlikal Gibran Firdaus, atau biasa dipanggil Dikal.
Menurut penuturan Dikal, para tukang parkir, khususnya sosok bernama Bang Opan, memiliki kontribusi signifikan dalam mendukung aktivitas mahasiswa sehari-hari. Bang Opan dianggap tidak sekadar petugas parkir, melainkan sosok yang sudah dianggap seperti teman sendiri oleh para mahasiswa.
"Itu penting banget, Soalnya kalau nggak ada tukang parkir, siapa yang akan menjaga?" ungkap Dikal. Menurutnya, keberadaan tukang parkir mencegah potensi kehilangan barang, seperti helm atau kendaraan. Menurutnya, tukang parkir juga memiliki peranan penting dalam mengatur kendaraan mahasiswa dan menjaga keamanan area parkir. Tanpa keberadaan mereka, mahasiswa akan kesulitan menemukan tempat parkir dan menghadapi risiko kehilangan barang.
Dikal menjelaskan bahwa tukang parkir di kampusnya memiliki kebiasaan baik, seperti menata motor dengan rapi, membantu mahasiswa menemukan tempat parkir yang kosong, dan memberikan arahan praktis—misalnya menyarankan agar tidak mengunci stang motor untuk memudahkan perpindahan kendaraan.
Lebih lanjut, mahasiswa semester 7 ini menekankan bahwa interaksi dengan tukang parkir berlangsung secara alami dan tanpa diskriminasi. "Gue ngobrol sama tukang parkir kayak temen gue sendiri aja. Gue nggak ngebeda-bedain profesinya. Kalo gue ada rokok ya gue kasih, kalo gue ada minuman ya gue kasih" tambah Dikal.
Reporter: Rendy Gagak
Redaktur: Ade Apriliandhika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar