Berita Terkini

Korea Selatan Laksanakan Hari Berkabung Nasional Usai Tragedi Kecelakaan Pesawat Jeju Air

  Sumber foto: KBS Word Pemerintah Korea Selatan telah mengumumkan pemberlakuan hari berkabung nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap...

Senin, 30 Desember 2024

Lewat "Low-Altitude Economy", China Diperkirakan Raih Pendapatan 1 Triliun Yuan pada Tahun 2026

 

Ilustrasi pesawat tanpa awak dari program "Low Altitude Economy" (PolyU)
Zhuhai City, 29 Desember (CGTN) - Data terbaru dari Firma Riset Pasar, CCID Consulting, mengungkapkan pertumbuhan pesat industri "Low-Altitude Economy" di China yang diperkirakan akan mencapai lebih dari 670 Miliar Yuan (sekitar 93 Miliar USD) pada tahun 2024 dan melampaui 1 Triliun Yuan pada tahun 2026.

China tengah mengembangkan program bernama "Low-Altitude Economy", yakni sebuah inisiatif ekonomi dan industri yang memanfaatkan pesawat berawak maupun tanpa awak yang beroperasi di ruang udara dengan ketinggi kurang dari 1.000 meter di atas permukaan tanah. Program ini diharapkan menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi canggih.

Infrastruktur dan sistem layanan penerbangan untuk sektor "Low -Altitude Economy" ini diproyeksikan akan terus berkembang dalam beberapa tahun mendatang. Didukung oleh kemajuan teknologi jaringan pintar dan penerapan praktik manajemen yang semakin efisien. Hal tersebut disampaikan oleh Li Deren, seorang ahli terkemuka di bidang fotogrametri dan penginderaan jauh, dalam wawancaranya dengan CGTN pada Sabtu (28/12/2024).

Li Deren juga mengungkapkan bahwa potensi pasar untuk program "Low-Altitude Economy" ini dapat mencapai nilai 3 Triliun Yuan di masa depan, yang dapat menjadikannya salah satu sektor ekonomi paling menjanjikan di China.


Reporter: Ahmad Zaky Mubarok

Redaktur: Hans Kristian Wiranta


Sumber Referensi: 

https://news.cgtn.com/news/2024-12-28/New-department-set-up-to-boost-low-altitude-economy-in-China-1zHuQdKpp9S/p.html#language

Tidak ada komentar:

Posting Komentar