Sumber: https://www.bbc.com/news/articles/cx2vwdw7zn2o
Amerika – Jumlah tunawisma di Amerika Serikat melonjak lebih dari 18% dalam setahun terakhir, didorong oleh tingginya biaya perumahan, bencana alam, dan peningkatan migrasi ke kota-kota besar. Data ini dirilis oleh Departemen Perumahan dan Pembangunan Perkotaan (HUD) pada Jumat (27/12).
Berdasarkan survei yang dilakukan pada satu malam di Januari 2024, lebih dari 770.000 orang tercatat tinggal di tempat penampungan, perumahan sementara, atau bahkan tanpa tempat tinggal sama sekali. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak pemerintah federal memulai penghitungan tahunan tunawisma pada 2007, serta menunjukkan peningkatan sebesar 12% dibandingkan tahun sebelumnya.
Namun, data tersebut kemungkinan belum sepenuhnya mencerminkan kenyataan, karena tidak mencakup individu yang sementara tinggal bersama keluarga atau teman. Para pejabat juga mengingatkan bahwa kondisi ini didokumentasikan hampir setahun yang lalu, sehingga angka tersebut mungkin tidak mencerminkan situasi terkini, terutama setelah penurunan harga sewa dan perubahan situasi di perbatasan AS.
Anak-anak di bawah usia 18 tahun menjadi kelompok yang paling terdampak, dengan hampir 150.000 anak tercatat sebagai tunawisma pada malam survei. Sementara itu, jumlah tunawisma yang berusia 65 tahun ke atas meningkat sebesar 6%.
Tren Positif di Beberapa Wilayah
Meskipun angka tunawisma secara nasional meningkat, terdapat perkembangan positif di beberapa wilayah. Tunawisma di kalangan veteran militer, misalnya, menurun sebesar 8%, melanjutkan tren penurunan selama beberapa tahun terakhir.
Los Angeles, yang terkenal dengan biaya perumahan yang sangat tinggi, melaporkan penurunan jumlah tunawisma sebesar 5%, pertama kalinya dalam tujuh tahun terakhir. Sementara itu, Dallas mencatat penurunan sebesar 16% dalam dua tahun terakhir. Chester County di Pennsylvania bahkan berhasil mengurangi tunawisma hingga 60% dalam lima tahun terakhir berkat program hukum, edukasi, perumahan terjangkau, serta upaya pencegahan khusus bagi pekerja migran.
Dampak Migrasi dan Bencana Alam
Peningkatan jumlah pencari suaka yang tiba di AS juga berkontribusi pada tingginya angka tunawisma. Dalam beberapa tahun terakhir, rekor jumlah migran mencoba memasuki AS. Mulai akhir 2022, gubernur dari negara bagian Texas dan Florida mengirim puluhan ribu migran ke kota-kota seperti New York, Chicago, dan Denver, yang dikuasai Partai Demokrat.
Namun, sejak Januari 2024, jumlah penyeberangan ilegal di perbatasan telah menurun lebih dari 60%, dan beberapa kota besar mulai menutup tempat penampungan migran.
Faktor lain yang memengaruhi tingginya angka tunawisma adalah bencana alam. Laporan HUD mencatat lebih dari 5.200 orang terpaksa tinggal di penampungan darurat di Hawaii setelah kebakaran hebat melanda Maui pada Agustus 2023.
Pemerintah setempat berharap upaya yang sedang berlangsung, termasuk program perumahan terjangkau dan kebijakan baru terkait migrasi, dapat membantu menurunkan angka tunawisma di masa mendatang.
Reporter: Muhammad Rifqi Naufal
Redaktur: Desi Lestari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar