Berita Terkini

Makanan Halal Semakin Berkembang di Singapura

Singapura, 8 Januari 2024 - Industri makanan halal di Singapura terus mengalami perkembangan pesat, memberikan pilihan yang lebih luas bagi ...

Selasa, 17 Januari 2023

AS-Rusia Kompak Perbesar Anggaran Militer, Siap Perang?

                          

                                       


JAKARTA - Amerika Serikat (AS) dan Rusia dilaporkan telah memperbesar anggaran belanjanya pada 2023 untuk keperluan militer. Hal ini terjadi saat hubungan keduanya mencapai titik terburuk akibat perang Moskow di Ukraina.

Pada Desember lalu, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS menyetujui paket anggaran negara senilai US$ 1,66 triliun dollar atau setara Rp 25.900 triliun. Dari jumlah itu, sekitar US$ 857,9 miliar atau sekitar Rp 13.000 triliun akan digunakan untuk 'kepentingan pertahanan nasional'.

Menurut Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolay Patrushev, jumlah ini membuktikan rencana Washington untuk melancarkan perang baru di tahun 2023. Diketahui, AS sangat aktif membantu Ukraina dalam melawan Moskow dalam bentuk komitmen bantuan militer yang sejauh ini telah menyentuh 22,86 miliar euro (Rp 383 triliun).

"Rancangan anggaran AS untuk tahun 2023 adalah bukti terbaik dari rencana Washington untuk melancarkan perang baru dengan mengorbankan kesejahteraan warganya sendiri. Setengah dari US$ 1,7 triliun yang direncanakan dalam pengeluaran pertahanan federal akan dihabiskan, yaitu lebih dari US$ 850 miliar," ujar Patrushev dalam wawancara dengan aif.ru yang dikutip TASS, Selasa (10/1/2023).

Ia juga menyoroti fakta bahwa pengeluaran militer AS dan sekutunya yang meningkat terjadi juga berbarengan dengan beban utang yang meningkat.

"AS sendiri dan antek-anteknya meluncur ke dalam lubang utang yang tidak dapat ditarik kembali. Amerika memiliki utang nasional lebih dari 31 triliun dolar. Negara-negara yang menganggap diri mereka penguasa dunia tidak akan membayar kembali hutang ini," tambahnya.

Di sisi lain, untuk Rusia, dalam proyeksinya hingga 2025 mendatang, negara pimpinan Presiden Vladimir Putin itu telah mengetuk pengeluaran belanja tahun 2023 senilai 29 triliun rubel atau setara Rp 6.500 triliun. Dari jumlah itu, sekitar sepertiga dari pengeluaran dialokasikan untuk keamanan dalam negeri dan pertahanan nasional.

"Menurut informasi yang tersedia mengenai anggaran 2023, prioritas pemerintah adalah melanjutkan perang, terbukti dengan peningkatan pengeluaran untuk pertahanan nasional (sebagian dari biaya konflik mungkin juga disembunyikan dalam kelompok pengeluaran lain, seperti sebagai pengeluaran untuk perawatan kesehatan, kebijakan sosial atau digitalisasi)," tulis lembaga riset yang berbasis di Polandia, OSW.

Pada saat yang sama, Kremlin juga menambah dana yang dialokasikan untuk aparat. Dalam laporannya, OSW menyebut jumlah pegawai Kementerian Dalam Negeri Rusia, termasuk polisi, diperkirakan naik menjadi 922.000.

"Ini menunjukkan bahwa Kremlin tidak sepenuhnya mempercayai jajak pendapat publik yang melaporkan sikap apatis dan keengganan mereka untuk memprotes."

Tidak dirinci secara pasti berapa banyak anggaran yang akan mengalir dalam perang di Ukraina. Namun pada November lalu, Forbes mencatat Kremlin telah merogoh kocek hingga US$ 82 miliar (Rp 1.275 triliun) dalam perang yang dimulai akhir Februari tahun lalu itu.

Reporter : Thoriq Alkausar

Redaktur : Alvin Renaldi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar