Berita Terkini

Makanan Halal Semakin Berkembang di Singapura

Singapura, 8 Januari 2024 - Industri makanan halal di Singapura terus mengalami perkembangan pesat, memberikan pilihan yang lebih luas bagi ...

Selasa, 17 Januari 2023

Awas Bentrok, Kapal Perang China 'Tantang' AS di LCS

 


Jakarta, Indonesia - Kapal Induk milik China, Shandong, baru-baru ini dilaporkan mengadakan latihan konfrontasi di area Laut China Selatan (LCS). Hal ini terjadi tatkala kapal induk milik rivalnya, Amerika Serikat (AS), juga memasuki perairan itu.

 

Dalam sebuah keterangan pada Sabtu, (14/1/2023), Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China mengatakan latihan itu berorientasi pada pertempuran yang realistis di wilayah LCS. Latihan itu juga melibatkan penerbangan pesawat tempur J-15.

 

"Selama latihan, kelompok kapal induk juga mempraktikkan serangan dan pertahanan multidimensi lintas-layanan di permukaan, di udara dan di bawah air, dengan pilot J-15 baru yang disertifikasi untuk kemampuan operasional malam hari, menandai langkah besar lainnya menuju pembentukan kemampuan tempur yang sistematis," tulis keterangan itu yang diunggah oleh media Pemerintah China, Global Times. 

Foto-foto yang dilampirkan pada pernyataan itu menunjukkan bahwa jet tempur J-15 berkerumun di dek penerbangan Shandong. Ini mengindikasikan kapal induk itu memiliki pesawat yang cukup.

 

Pakar militer China, Song Zhongping, mengatakan bahwa latihan itu menunjukan bahwa Shandong merupakan armada yang dapat diandalkan dalam situasi maritim yang rumit seperti yang ada di LCS. Pelatihan ini, menurutnya, juga merupakan hal yang dapat mengintegrasikan kapal itu dengan kapal induk kembarnya, Liaoning.

 

"Liaoning baru-baru ini melakukan latihan di Pasifik Barat, dan sekarang Shandong berlatih di Laut China Selatan. Di masa depan, kedua kapal induk itu mungkin membentuk kelompok kapal induk ganda dan berlatih bersama," katanya.

 

 


Sementara itu, Angkatan Laut AS mengumumkan bahwa kapal induk Nimitz mulai beroperasi di LCS pada Kamis. Saat itu, Nimitz sempat dibuntuti dua armada milik Beijing.

 

Hal ini bukanlah kali pertama kejar-kejaran semacam itu terjadi di perairan kaya hasil alam itu. Pada bulan Desember lalu, sebuah pesawat mata-mata RC-135 AS terlibat dalam manuver berbahaya melawan jet tempur J-11 Angkatan Laut PLA.

 

“Pilot China mengambil tindakan profesional dan standar sesuai dengan hukum dan peraturan, sepenuhnya mencerminkan sikap tanggung jawab militer China terhadap keselamatan regional dan keselamatan personel garis depan," kata juru bicara Komando Teater Selatan PLA, Kolonel Senior Tian Junli. 

 

Reporter : Ilham Saputra

Redaktur : Alvin Renaldi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar