Singapura Mengizinkan Penggunaan
Remdesivir Pada Pasien Covid-19
Sabtu, 20 Juni 2020 18.53 WIB
Jakarta,
- Singapura merestui penggunaan remdesivir sebagai obat corona untuk pasien
sakit parah. Singapura menjadi negara terbaru yang menggunakan obat corona
buatan Gilead Sciences.
Melansir CNBC Indonesia
Health Sciences Authority (HSA) memberikan syarat penggunaan remdesivir ini
hanya kepada pasien dewasa yang berpotensi menularkan Covid-19. Gilead juga
harus mengumpulkan data soal keamanan dan memantau penggunaan obat.
Remdesivir merupakan
satu-satunya pengobatan yang sejauh ini terbukti bermanfaat bagi pasien
Covid-19 di uji klinis. Amerika Serikat (AS), Jepang, dan Korea Selatan telah
menggunakan obat tersebut.
"Kami mempercepat
review remdesivir mengingatkan kebutuhan kesehatan yang mendesak selama pandemi
Covid-19," tulis HSA lansiran dari AFP, Rabu (10/6/2020) seperti
dilaporkan CNBC International.
Gilead mendapatkan izin
dengan cepat. Mereka mengajukan permohonan pada 22 Mei 2020 dan hari ini sudah
dizinkan untuk digunakan. Saat ini kasus positif Covid-19 di Singapura sudah
tembus 39.000 kasus.
Sebelumnya, Gilead
mencoba obat remdesivir ke kera yang terinfeksi Covid-19, penderita penyakit
pernafasan akut. Hasilnya, obat ini mampu mengurangi kerusakan paru-paru yang
disebabkan Covid-19.
Namun, vaksin itu tidak
mampu mengurangi daya menular hewan yang terinfeksi. "Meskipun kurangnya
tanda-tanda pernapasan yang jelas dan replikasi virus berkurang di paru-paru
hewan yang diobati dengan remdesivir, tidak ada pengurangan dalam pelepasan virus,"
kata penelitian itu, seperti dilaporkan CNBC Indonesia.
Reporter : Nia Isdamayanti
Redaktur : Handika Maulana Iqbal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar