Pemerintah
Berikan Kelonggaran, Malaysia Akan Membuka Sekolah Secara Betahap
Ilustrasi ruang kelas yang kosong karena tidak beroperasi dimasa pandemi Covid-19 (foto: Alinea.id) |
TANGERANG
SELATAN – Mengutip dari
laman thestar.com.my pada bulan Maret lalu, Malaysia sempat menjadi negara
dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi keempat di Asia di belakang China, Iran
dan Korea Selatan. Walaupun sempat menjadi Negara dengan kenaikan kasus
terparah karena Covid-19, Malaysia yang langsung memberlakukan Lockdown pada pertengahan Maret, kini merasakan
dampaknya. Saat ini, dampak yang diterlihat karena pemberlakuan Lockdown tersebut, yaitu mulai
menurunnya kasus pasien Covid-19. Karena itu juga, mulai banyak kelonggaran
yang diberikan oleh pemerintah Malaysia.
Kelonggaran yang dimulai pada awal bulan Mei ini,
diawali dengan dibukanya beberapa sektor ekonomi. Dan memungkinkan semua sektor
ekonomi akan dibuka kembali. "Setelah mengadakan pertemuan (dengan
lembaga-lembaga terkait), kami siap untuk membuka sektor ekonomi,” ujar Muhyiddin
Yassin, sebagai Perdana Mentri Malaysia, mengutip Strait Times, Jumat
(1/5/2020).
Hingga saat ini, kelonggaran berlanjut pada sektor
pendidikan. Dimana, mengutip dari Malaymail.com pada Senin (15/06/20), Mentri
Pendidikan, Mohd Radzi, mengatakan bahwa Sekolah akan diperiksa untuk memastikan
tindakan pencegahan Covid-19 berhasil. Ini dilakukan sebagai evaluasi seberapa
baik Standar Operasional Prosedur (SOP) bekerja.
"Saya sudah meminta semua orang di departemen,
departemen negara bagian dan distrik, termasuk saya, untuk pergi ke sekolah
tanpa pemberitahuan sebelumnya," kata Mohd Radzi, seperti dikutip dari
Malaymail.com
“Ini bukan untuk menghukum sekolah, tidak sama sekali.
Alih-alih, ini untuk membantu kami mengevaluasi seberapa baik SOP dan kesiapan
kami secara alami," jelas Radzi
"Misalnya pada minggu pertama kami dapat
mengambil sampel dari 50 sekolah. Kami kemudian akan mengevaluasi seberapa baik
SOP bekerja, berapa banyak sekolah yang sepenuhnya siap, berapa banyak yang
siap 50 persen dan berapa banyak yang belum memulai untuk mengukur tingkat
kesiapan," lanjutnya
Reporter & Redaktur : Fiolita Dwina A
Tidak ada komentar:
Posting Komentar