Berita Terkini

Makanan Halal Semakin Berkembang di Singapura

Singapura, 8 Januari 2024 - Industri makanan halal di Singapura terus mengalami perkembangan pesat, memberikan pilihan yang lebih luas bagi ...

Sabtu, 20 Juni 2020

Pemerintah Berikan Kelonggaran, Malaysia Akan Membuka Sekolah Secara Betahap


Pemerintah Berikan Kelonggaran, Malaysia Akan Membuka Sekolah Secara Betahap


Ilustrasi ruang kelas yang kosong karena tidak beroperasi dimasa pandemi Covid-19 (foto: Alinea.id)


TANGERANG SELATAN – Mengutip dari laman thestar.com.my pada bulan Maret lalu, Malaysia sempat menjadi negara dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi keempat di Asia di belakang China, Iran dan Korea Selatan. Walaupun sempat menjadi Negara dengan kenaikan kasus terparah karena Covid-19, Malaysia yang langsung memberlakukan Lockdown pada pertengahan Maret, kini merasakan dampaknya. Saat ini, dampak yang diterlihat karena pemberlakuan Lockdown tersebut, yaitu mulai menurunnya kasus pasien Covid-19. Karena itu juga, mulai banyak kelonggaran yang diberikan oleh pemerintah Malaysia.

Kelonggaran yang dimulai pada awal bulan Mei ini, diawali dengan dibukanya beberapa sektor ekonomi. Dan memungkinkan semua sektor ekonomi akan dibuka kembali. "Setelah mengadakan pertemuan (dengan lembaga-lembaga terkait), kami siap untuk membuka sektor ekonomi,” ujar Muhyiddin Yassin, sebagai Perdana Mentri Malaysia, mengutip Strait Times, Jumat (1/5/2020).

Hingga saat ini, kelonggaran berlanjut pada sektor pendidikan. Dimana, mengutip dari Malaymail.com pada Senin (15/06/20), Mentri Pendidikan, Mohd Radzi, mengatakan bahwa Sekolah akan diperiksa untuk memastikan tindakan pencegahan Covid-19 berhasil. Ini dilakukan sebagai evaluasi seberapa baik Standar Operasional Prosedur (SOP) bekerja.

"Saya sudah meminta semua orang di departemen, departemen negara bagian dan distrik, termasuk saya, untuk pergi ke sekolah tanpa pemberitahuan sebelumnya," kata Mohd Radzi, seperti dikutip dari Malaymail.com

Menteri Pendidikan Mohd Radzi Md Jidin (kanan) mengatakan penting untuk melihat SOP dalam kondisi dunia nyata karena sekolah akan melanjutkan operasi dalam keadaan yang belum pernah terjadi sebelumnya. (foto: Bernama. Malaymail.com)
“Ini bukan untuk menghukum sekolah, tidak sama sekali. Alih-alih, ini untuk membantu kami mengevaluasi seberapa baik SOP dan kesiapan kami secara alami," jelas Radzi
"Misalnya pada minggu pertama kami dapat mengambil sampel dari 50 sekolah. Kami kemudian akan mengevaluasi seberapa baik SOP bekerja, berapa banyak sekolah yang sepenuhnya siap, berapa banyak yang siap 50 persen dan berapa banyak yang belum memulai untuk mengukur tingkat kesiapan," lanjutnya


Reporter & Redaktur : Fiolita Dwina A





Tidak ada komentar:

Posting Komentar