Berita Terkini

Makanan Halal Semakin Berkembang di Singapura

Singapura, 8 Januari 2024 - Industri makanan halal di Singapura terus mengalami perkembangan pesat, memberikan pilihan yang lebih luas bagi ...

Sabtu, 20 Juni 2020

Akibat COVID-19 di Thailand, Gajah Terancam ditelantarkan

Akibat COVID-19 di Thailand, Gajah Terancam ditelantarkan

Anantara Golden Triangle Elephant Camp & Resort menjadi konservasi gajah-gajah yang ditelantarkan di jalanan kota-kota di Thailand. (sumber foto: Tempo.co)

JAKARTA - Lebih dari satu dekade yang lalu, para pemilik gajah biasa membawa hewan mereka ke kota-kota Thailand dan mengemis di jalanan. Sebagian lagi dipekerjakan oleh para penebang liar di sepanjang perbatasan dengan Myanmar. Gajah-gajah itu dilibatkan dalam pembalakan liar, dengan membawa kayu-kayu ke luar dari hutan.

Pemerintah Thailand secara bertahap, berhasil mengurangi praktik eksploitasi terhadap gajah jinak itu. Mereka bekerja untuk keperluan pariwisata. Namun kini, saat virus corona merebak, gajah-gajah itu terancam kembali kepada kehidupan lamanya yang melelahkan.

Melansir Tempo.co, Jumat (19/06/2020) Theerapat Trungprakan, presiden Asosiasi Aliansi Gajah Thailand, yang merupakan asosuasi operator atraksi gajah, mengatakan dia takut bila pemerintah tidak campur tangan. Pasalnya, gajah-gajah akan dipaksa kembali ke jalan-jalan atau bahkan ke dalam operasi pembalakan liar.

"Kami tidak ingin lingkaran alternatif bertahan hidup itu kembali," kata Theerapat. "Ini akan membahayakan kesejahteraan gajah, seperti membuat gajah berkeliaran di jalanan meminta pisang atau tebu."

Melansir Pikiran-Rakyat.com, Jumat (19/06/2020) Para penggiat memperingatkan taman gajah dan cagar alam di Thailand mungkin berjuang untuk memberi makan hewan-hewan itu karena pandemi COVID-19 memberikan dampak besar bagi tempat-tempat wisata. Hingga 1000 gajah jinak di Thailand bisa menjadi korban dari pandemi COVID-19, hal tersebut dikhawatirkan oleh pendukung kesejahteraan hewan.

Save The Elephant Foundation mengatakan bahwa organisasinya tersebut memperkirakan sekiranya 1.000 gajah yang dijinakkan di negara itu berisiko mati kelaparan selama krisis COVID-19.

"Jika tidak ada dukungan yang akan datang untuk menjaga mereka tetap aman, gajah-gajah ini (beberapa di antaranya sedang hamil), akan mati kelaparan atau mungkin dibawa ke jalan-jalan untuk mengemis," 

 

Redaktur: Ahmad Jiddan Putra Wijarnarko
Reporter:
Hendy Setiawan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar