BOGOR - COVID-19 merupakan wabah mematikan yang telah merebak hampir di seluruh penjuru negara, tak terkecuali Brunei Darussalam negara yang mayoritas masyarakatnya terdiri dari umat muslim juga merasakan dampak dari bahayanya virus Corona. Selama masa pandemi COVID-19 di Brunei Darussalam, masyarakat mulai banyak yang terjangkit dan terinfeksi virus corona bahkan terdapat pasien sembuh yang terinfeksi virus corona kembali.
Hal ini tentu membuat pemerintah Brunei Darussalam, Jenderal Sultan Hassanal Bolkiah bertindak cepat dalam menangani wabah tersebut, sebab semakin hari angka kasus COVID-19 di Brunei Darussalam kian bertambah.
Melansir dari CNBC Indonesia, bahwa telah bertambahnya kasus COVID-19 di Brunei Darussalam disebabkan karena warganya telah menghadiri Tabligh Akbar yang di hadiri juga oleh Jamaah dari beberapa Negara termasuk Brunei Darussalam. Salah satu bentuk upaya Brunei Darussalam dalam menangani wabah tersebut dengan melarang warganya maupun warga asing yang tinggal di Brunei Darussalam bepergian keluar negeri sebab khawatir dapat menyebabkan virus semakin menyebar luas.
Pada Sabtu (28/03), dikutip dari Kompas.Com, bahwa angka kematian di Brunei darussalam telah tercatat sebanyak 19 kasus akibat COVID-19. Namun seiring berjalannya waktu disertai upaya pencegahan yang dilakukan, Brunei Darussalam telah berhasil menekan angka kematian kasus COVID-19 menjadi 3 kasus dan tidak ada lagi kasus baru selama 2 pekan penanganan dan pencegahan Virus Corona.
Reporter : Tresia
Redaktur : Anisha sitoresmi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar