Perang Cuitan Dua Politisi dari Soal “Perbandingan Rezim” Menjadi “Cowo Gemesin”
Sabtu, 27 Juni 2020 22.31 WIB
Dedek
Prayudi tanggapi cuitan Rachland Nashidik. (Twitter/@uki23)
Jakarta – Perselisihan yang terjadi di
media sosial Twitter melibatkan wasekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik dan mantan politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi. Berawal dari postingan Rachland
terkait perbandingan kondisi ekonomi pada rezim Jokowi dan rezim SBY.
Bermula dari pembahasan soal perbedaan kebijakan gaji PNS dari
rezim Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi pada Kamis malam (9/4/2020). "Ini nyata, manifestasi pemihakan, bukan sekadar gimik,"
tulis Rachland.
Kemudian pembahasan soal perbedaan inflasi di zaman
SBY dan Jokowi itu ditanggapi oleh Dedek. Namun, pembahasannya justru tak
digubris oleh Rachland justru tenggelam oleh topik yang lebih personal.
"Tapi ketimpangan ekonomi meroket paling tajam sejak reformasi ya
jaman pak @SBYudhoyono. Dari 0,32 pada 2004 menjadi 0,41 pada 2014.
Alhamdulillah ketimpangan turun terus sejak ganti kepemimpinan & hari ini
menyentuh 0,38. Jangan bicara pemihakan kalau ukurannya gaji PNS. Malu,"
tulis Dedek merespons cuitan Rachland (10/3/2020).
Karena tidak
mendapat balasan Dedek kemudian beralih dengan merespons penyataan warganet
lain @grerahma tentang "Kenapa cowok yang inisialnya R ngegemesin?" pada
Jumat (10/3/2020). Dijawab oleh Dedek cuitan warganet tersebut dengan menuliskan
nama Rachland Nashidik.
Karena namanya
tersebut kemudian Rachland pun menanggapi cuitan Dedek dengan membalas, "Maksud lo apa, tong?"
Dedek pun
membalas, "Orangnya nongol,"
Perselisihan pun tak
terhindarkan. Rachland menanyakan maksud Dedek yang menggunakan nama Rachland
sebagai jawaban dari 'cowok ngegemesin'. "...Anda bukan teman saya, kenal pun tidak, jadi tidak pas
kalau Anda ngajak bercanda. Silahkan jawab apa maksud Anda. Berdebat politik
bisa tetap kita lakukan," tanya Rachland.
Dedek
Prayudi berdebat dengan Rachland Nashidik. (Twitter/@uki23)
Dedek
beranggapan bahwa Rachland terlalu baper dalam menanggapi balasannya tersebut.
Lantas Dedek kembali beralih lagi pada pembahasan soal perbedaan kondisi
ekonomi rezim SBY dan Jokowi yang tak digubris Rachland sebelumnya.
"Saya
ngetwit soal 'pemihakan' yang anda cuit sebelumnya tapi yang anda respon justru
cuitan saya yang soal 'cowok ngegemesin'. Anda baper? Atau gak konsisten? Atau
kalo lagi baper gak konsisten?" jawab Dedek.
Rachland
pun merespons, "Anda mau debat, silahkan komentari
saja satu satu data yang saya tampilkan di twit saya yang lain. Tapi urusan
kita tetap: you mau apa?"
Balasan Dedek tetap bersikukuh agar Rachland
membuktikan cuitannya soal perbandingan era SBY dan Jokowi tersebut. "Daripada 'you' tanya saya mau apa, buktiin aja omongan
'you'. Dari tadi juga saya ngetwit yang 'you' sebut 'komentari data', tapi yang
'you' balas yang 'cowok gemesin,'" tukas Dedek.
Hingga hari ini balasan dari Dedek belum juga ditanggapi
lebih lanjut oleh Rachland, terkait unggahannya pada Jumat pagi tersebut.
Dilansir
dari https://www.suara.com/news
Reporter:Diva
Noviana Pitasari
Redaktur:
Handika Mulana Iqbal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar