Anggota Komunitas KURMA (Kajian Umum Rutin Remaja). (Doc:
Ade Aprilia Maesti)
Tak hanya melulu berkumpul, komunitas juga kadang dibentuk karena adanya keinginan mengubah keadaan kearah yang lebih baik. Hal itulah yang menjadi tujuan utama Komunitas KURMA (Kajian Umum Rutin Remaja). Komunitas Kurma merupakan komunitas sosial yang di bentuk sekitar tahun 2014 oleh beberapa orang yang
berpendidikan beragam, tetapi memiliki kepedulian terhadap masalah remaja.
“Kajian ini biasanya diadakan setiap minggu ke-4 setiap bulan nya. Kegiatan nya itu bervarian tergantung konsep yang mau kita buat, gak monoton dengerin ceramah aja. Misalkan salah satu kegiatan kita ada DISKO (Diskusi Kelompok) yang di dampingi sama KAMBING ( Kakak Pembimbing), lalu juga ada Outbond, kadang lebih di perbanyak
games yang berkaitan dengan materi, seperti yang tadi
di bilang agar lebih seru dan gak monoton gitu,” ujar Maya Sari
Panitia KURMA
Maya
menjelaskan “Biasanya penceramah dari kita sendiri atau Tim Pusat Smart
With Islam Community (SWIC). Nah Kurma ini berada dibawah naungan SWIC. SWIC ini tersebar di beberapa kota termasuk bogor. Dan Kurma sendiri masuknya SWIC kota bogor chapter
cimanggu”.
“Komunitas kurma ini ada untuk mewadahi remaja Hijrah. Yang mengikuti kajian ini biasanya dari kelas 6 SD ke atas sampai yang kuliah bahkan yang kerja pun
ada. Biasanya kita bikin acara di Mushollah
Al-Muhajirin Kedung Badak, Tanah
sereal.tapi bias pindah-pindah tergantung konsepnya,” lanjutnya.
“Komunitasini
pun punya misi mencerdaskan remaja tentang ajaran islam, saling bersama untuk keistiqomahan, mewadahi aspirasi remaja untuk mempersembahkan agenda bulanan untuk teman-teman remaja pelajar. Dan visi kami
adalah melanjutkan kehidupan Islam sebagai jalan hidup (The Way Of Life),” tuturnya
Harapannya,
kegiatan ini menjadi ladang pahala karena merupakan salah satu yang di Sunahkan Nabi dan bias menjadi wadah bagi remaja atau pemuda islam agar lebih produktif juga kreatif sehingga kenakalan remaja atau pemuda bias teratasi (14/07).
Reporter
: Ade Aprilia Maesti
Editor : Ghea Pattia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar