KAMPUNG BUDAYA BETAWI SETU BABAKAN
Pintu Masuk Setu Babakan (Foto by: Adit)
Mungkin bagi warga Jakarta, Danau Setu Babakan sudah biasa terdengar di
telinga sebagai tempat wisata yang memiliki nilai sejarah kebudayaan Betawi.
Meskipun tempat wisata ini masih kalah popular dari Taman Impian Jaya Ancol dan
Taman Mini Indonesia Indah.
Setu Babakan atau Danau Babakan terletak
di Srengseng
Sawah, kecamatan Jagakarsa,
Kotamadya Jakarta Selatan, Indonesia dekat Depok yang berfungsi sebagai pusat Perkampungan Budaya Betawi, suatu area yang diperuntukkan untuk pelestarian
warisan budaya Jakarta, yaitu budaya asli Betawi. Situ Babakan merupakan danau buatan
dengan area 30 hektare (79 akre) dengan kedalaman 1-5 meter dimana airnya
berasal dari Sungai Ciliwung dan saat ini digunakan
sebagai tempat wisata alternatif, bagi warga dan para pengunjung.
Perkampungan budaya Betawi ini didirikan pada tanggal 18
Agustus 2000 melalui Surat Keputusan Gubernur DKI Nomor 92 tahun 2000 yang
dikeluarkan oleh Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu yaitu Sutiyoso. Namun dalam sejarahnya, penetapan
Setu Babakan sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi sebenarnya sudah direncanakan
sejak tahun 1996.
Wisata budaya yang disajikan antara lain rumah-rumah khas
Betawi yang dibagi menjadi 3 macam, pertama rumah Betawi gudang atau kandang,
kedua rumah Betawi Kebaya atau Bapang, dan yang ketiga adalah rumah Joglo,
hampir serupa dengan rumah khas Yogyakarta. Banyak kuliner khas Betawi terdapat
disini, antara lain Kerak Telor, Toge Goreng, Arum Manis, Rujak Bebek, Soto
Betawi, Es Potong, Es Duren, Bir Pletok, Nasi Uduk, Nasi Ulam, Lontong Sayur,
dll. Pengunjung dapat menikmatinya. Dua jembatan gantung baru saja rampung
dibangun dikawasan ini. Selain bersepeda, pengunjung dapat menyinggahi pulau
buatan di tengah Setu Babakan.
Untuk masuk ke Kawasan perkampungan ini tidak dipungut biaya,
namun pengunjung dikenai biaya parker kendaraan bermotor yang berkisar Rp.
2,000 hingga Rp. 5,000. Kampung budaya Setu Babakan dari pukul 06.00 hingga
pukul 18.00 WIB setiap harinya.
Mayoritas penduduk di Setu Babakan adalah Betawi, dengan
program dari pemda DKI untuk memperbaiki sarana dan prasarana yang ada untuk
mengakomodasi kebutuhan ruang terbuka hijau, serta area untuk resapan air, setu
babakan berbenah diri dengan dukungan penuh dari pemda DKI.
Penulis: Aditia Putra Pratama
Editor: Adlina Zakirah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar