Berita Terkini

Makanan Halal Semakin Berkembang di Singapura

Singapura, 8 Januari 2024 - Industri makanan halal di Singapura terus mengalami perkembangan pesat, memberikan pilihan yang lebih luas bagi ...

Minggu, 14 Juli 2019


KAMPUNG  BUDAYA BETAWI SETU BABAKAN

Pintu Masuk Setu Babakan (Foto by: Adit)
Mungkin bagi warga Jakarta, Danau Setu Babakan sudah biasa terdengar di telinga sebagai tempat wisata yang memiliki nilai sejarah kebudayaan Betawi. Meskipun tempat wisata ini masih kalah popular dari Taman Impian Jaya Ancol dan Taman Mini Indonesia Indah.
Setu Babakan atau Danau Babakan terletak di Srengseng Sawah, kecamatan Jagakarsa, Kotamadya Jakarta SelatanIndonesia dekat Depok yang berfungsi sebagai pusat Perkampungan Budaya Betawi, suatu area yang diperuntukkan untuk pelestarian warisan budaya Jakarta, yaitu budaya asli Betawi. Situ Babakan merupakan danau buatan dengan area 30 hektare (79 akre) dengan kedalaman 1-5 meter dimana airnya berasal dari Sungai Ciliwung dan saat ini digunakan sebagai tempat wisata alternatif, bagi warga dan para pengunjung.
Perkampungan budaya Betawi ini didirikan pada tanggal 18 Agustus 2000 melalui Surat Keputusan Gubernur DKI Nomor 92 tahun 2000 yang dikeluarkan oleh Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu yaitu Sutiyoso. Namun dalam sejarahnya, penetapan Setu Babakan sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi sebenarnya sudah direncanakan sejak tahun 1996. 
Wisata budaya yang disajikan antara lain rumah-rumah khas Betawi yang dibagi menjadi 3 macam, pertama rumah Betawi gudang atau kandang, kedua rumah Betawi Kebaya atau Bapang, dan yang ketiga adalah rumah Joglo, hampir serupa dengan rumah khas Yogyakarta. Banyak kuliner khas Betawi terdapat disini, antara lain Kerak Telor, Toge Goreng, Arum Manis, Rujak Bebek, Soto Betawi, Es Potong, Es Duren, Bir Pletok, Nasi Uduk, Nasi Ulam, Lontong Sayur, dll. Pengunjung dapat menikmatinya. Dua jembatan gantung baru saja rampung dibangun dikawasan ini. Selain bersepeda, pengunjung dapat menyinggahi pulau buatan di tengah Setu Babakan.
Untuk masuk ke Kawasan perkampungan ini tidak dipungut biaya, namun pengunjung dikenai biaya parker kendaraan bermotor yang berkisar Rp. 2,000 hingga Rp. 5,000. Kampung budaya Setu Babakan dari pukul 06.00 hingga pukul 18.00 WIB setiap harinya.
Mayoritas penduduk di Setu Babakan adalah Betawi, dengan program dari pemda DKI untuk memperbaiki sarana dan prasarana yang ada untuk mengakomodasi kebutuhan ruang terbuka hijau, serta area untuk resapan air, setu babakan berbenah diri dengan dukungan penuh dari pemda DKI.



Penulis: Aditia Putra Pratama
Editor: Adlina Zakirah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar