Backpaker Jakarta Saat Trip Ke Ujung Kulon, Banten, Jawa Barat. (Doc : Ghea
Pattia).
Backpacker Jakarta
merupakan komunitas travelling yang bergaya backpacker
dengan pembiayaan trip / perjalanan berkelompok secara patungan (cost
sharing). Semua biaya akan ditanggung oleh peserta yang ikut disebut cost
sharing. Setelah selesai trip / perjalanan selalu ada rincian laporan
pemasukan dan pengeluaran serta dana yang tersisa diinfokan disemua group BPJ.
Prinsip di BPJ selama trip "Susah senang ditanggung bersama".
“Sebuah komunitas yang dibentuk untuk berkumpulnya
individu-individu yang memiliki
kesamaan interest, tetapi kesamaan interest tersebut bukan berarti menolak
keberagaman. Backpacker
Jakarta mencontohkan bagaimana keberagaman
mempersatukan mereka dan tidak terkotak-kotak. Kegiatan BPJ ini mengurangi radikalisme karena keberagaman bukan untuk diperdebatkan tetapi mempersatukan dan perdamaian. Komunitas
ini juga selalu melakukan travelling
ke setiap tempat wisata menggunakan sistem
sharecost (patungan), yang artinya semua biaya
ditanggung oleh semua peserta yang ikut. Segala
rincian pengeluaran akan dilaporkan secara
transparan. Jadi, susah senang ditanggung
bersama,” ujar Edi M Yamin selaku founder Backpacker Jakarta saat di wawancarai
di Basecamp Backpacker Jakarta yang berada di daerah Jakarta Timur. Rabu
(10/7/19).
Komunitas ini didirikan pada 5 April
2013 dan berpusat di Jakarta. Terdapat 3 (Tiga) founder dari BPJ yakni
; Edi M Yamin, Rusmiyana, dan Selly.
Perkembangan Komunitas Backpacker Jakarta tidak lepas dari sikap terbuka Edi M
Yamin selaku founder sekaligus Ketua Komunitas terhadap berbagai ide,
masukan bahkan kritik.
Berkembang, tumbuh dan harumnya BPJ
dalam empat tahun terakhir menimbulkan efek domino terhadap penambahan member
yang tidak hanya berdomisili di Jakarta saja tetapi juga sekitarnya (Bogor,
Tangerang, Bekasi dan Depok ). Mungkin para founder dan admin (ketua
RT, RW dan Lurah) bisa mempertimbangkan perubahan nama dari Backpacker Jakarta
menjadi Backpaker Jabodetabek yang sama-sama bisa disingkat BPJ.
Jumlah membernya dikisaran lebih
dari 20 ribu. Sedangkan untuk member yang aktif berkomunikasi dengan komunitas
ini sekitar 6 ribu member. Perkumpulan traveller ini memiliki jumlah group What
Apps (WA) berjumlah 30-an group dan selalu bertambah tiap bulannya. Satu Group
WA atau BPJ menyebutnya RT berjumlah 100 backpacker. All member berasal dari
suku bangsa yang ada di Republik Indonesia, baik yang lahir maupun keturunan
dari suatu daerah / suku / etnik.
Selain group WA / RT terdapat pula
group berdasarkan spesific interest seperti; Badminton, Futsal, Fotografi,
Renang, Jelajah Masjid, Buku & Blogger, KTB Be The Light, Lari, Basket,
Weekday Holiday, Talent, Touring dan Sejarah-Museum. Kegiatan group berdasarkan
spesific interest disesuaikan dengan bentuk group tersebut walaupun acapkali
tidak berhubungan dengan travelling.
“Untuk bergabung tidaklah sulit tetapi
bersyarat. Syarat gabung dengan komunitas ini yaitu kamu hanya perlu KIRIM FOTO
KTP / IDENTITAS diri kamu dan datang ke KOPDAR BPJ minimal satu kali (Info
kopdar ada di group) lalu isi link database member BPJ di Register FORM BPJ,”
ujar Edi M
Yamin salah satu founder Backpacker Jakarta.
Reporter
: Ghea Pattia
Editor : Ghea Pattia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar