Sejumlah sepeda motor ojek daring terparkir di bahu Jalan Stasiun Pasar Minggu, Jakarta Selatan, untuk menunggu order dari penumpang.
|
JAKARTA – Pengemudi ojek daring umumnya berhenti atau bahkan memarkir kendaraannya di pinggir jalan raya yang terpancang rambu “dilarang parkir” atau “dilarang berhenti." Tidak jarang pengemudi ojek daring terlihat berkerumun atau berjajar dengan kelompoknya mengisi parkiran trotoar di pinggir jalan membuat kerugian bagi pengguna jalan lain.
Pemandangan driver ojek daring yang memarkirkan motor di bahu jalan dapat dilihat setiap hari di jalan raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan, tepatnya di depan Stasiun Pasar Minggu. Motor-motor driver ojek daring seenaknya memarkirkan motornya di bahu jalan sambil menunggu orderan dari penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) yang turun di Stasiun Pasar Minggu.
Banyaknya motor ojek daring yang memarkirkan kendaraannya di bahu jalan ini pun berakibat kemacetan di Jalan Pasar Minggu depan Stasiun Pasar Minggu. Salah seorang penggunalan jalan mengatakan, keberadaan ojek online yang memarkirkan motor di bahu jalan tentu sangat mengganggu.
"Sah-sah saja sih, kalau mencari uang. Tapi para driver ojek daring juga harus menghormati pengguna jalan lain," ujar Dendi (26) salah satu pengguna KRL yang setiap harinya selalu melewati bahu jalan tersebut pada Selasa (22/5/2018).
Dendi berharap, agar perusahaan ojek daring dan juga aparat pemerintahan dapat menertibkan ojek Daring yang memarkirkan motornya di bahu jalan. “Yaa mas saya sih berharap pemilik perusahaannya dan patugas pemerintahan bisa menertibkan pengemudi yang sembarang memakirkan motornya di bahu jalan,” kata Dendi.
Pengguna jalan lainnya, Ryan (23) mengatakan, pengemudi ojek daring harus lebih tertib dalam berlalu lintas. "Ya mudah-mudahan mereka dapat tertib. Driver ojek online harus menghormati pengguna jalan lain, sebaiknya enggak parkir motor di bahu jalan," ujarnya.
Jurnalis : Yovie Trimuza
Editor. : Fajarudin Abriansyah
Pemandangan driver ojek daring yang memarkirkan motor di bahu jalan dapat dilihat setiap hari di jalan raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan, tepatnya di depan Stasiun Pasar Minggu. Motor-motor driver ojek daring seenaknya memarkirkan motornya di bahu jalan sambil menunggu orderan dari penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) yang turun di Stasiun Pasar Minggu.
Banyaknya motor ojek daring yang memarkirkan kendaraannya di bahu jalan ini pun berakibat kemacetan di Jalan Pasar Minggu depan Stasiun Pasar Minggu. Salah seorang penggunalan jalan mengatakan, keberadaan ojek online yang memarkirkan motor di bahu jalan tentu sangat mengganggu.
"Sah-sah saja sih, kalau mencari uang. Tapi para driver ojek daring juga harus menghormati pengguna jalan lain," ujar Dendi (26) salah satu pengguna KRL yang setiap harinya selalu melewati bahu jalan tersebut pada Selasa (22/5/2018).
Dendi berharap, agar perusahaan ojek daring dan juga aparat pemerintahan dapat menertibkan ojek Daring yang memarkirkan motornya di bahu jalan. “Yaa mas saya sih berharap pemilik perusahaannya dan patugas pemerintahan bisa menertibkan pengemudi yang sembarang memakirkan motornya di bahu jalan,” kata Dendi.
Pengguna jalan lainnya, Ryan (23) mengatakan, pengemudi ojek daring harus lebih tertib dalam berlalu lintas. "Ya mudah-mudahan mereka dapat tertib. Driver ojek online harus menghormati pengguna jalan lain, sebaiknya enggak parkir motor di bahu jalan," ujarnya.
Jurnalis : Yovie Trimuza
Editor. : Fajarudin Abriansyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar