Gedung Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (Foto : Yuni)
|
CYBER UNAS, JAKARTA – Garis-Garis Besar Haluan Negara memasuki tahap awal
penyusunan. MPR mengatakan haluan negara merupakan kebutuhan nasional untuk
tercapainya cita-cita negara. Hingga saat ini (25/5), MPR RI sedang membuat
rumusan haluan negara bersama dengan DPR RI.
"GBHN dihidupkan lagi itu karena dorongan dari masyarakat, karena
kan tugas MPR itu menyerap aspirasi masyarakat," ujar Amirrudin, Staff
Pengadministrasian dan Hubungan Antar lembaga Biro
Humas MPR RI, Jum'at (25/5). Amirrudin menambahkan selain dorongan dari
masyarakat, dorongan lain didapat dari partai politik seluruh fraksi DPR RI.
Hal ini semakin meyakinkan MPR RI bahwa Indonesia membutuhkan haluan negara.
Bentuk GBHN nantinya akan berupa naskah
yang berisi visi misi negara yang akan dimuat dalam UUD 1945. MPR RI bersama
dengan DPR RI mengupayakan adanya Amandemen terbatas pada UUD 1945 guna
merealisasikan GBHN. DPR RI membantu MPR dalam penyusunan isi GBHN. Hal ini
dilakukan karena DPR RI adalah representasi dari masyarakat, maka isi dari
haluan negara harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
GBHN disusun
untuk jangka waktu yang panjang serta bersifat global. Tidak seperti Rancangan
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) yang hanya berlaku lima tahun
kepemimpinan presiden saja. Hal ini
dinilai tidak efektif untuk suatu tujuan negara. Ketika presiden diganti, maka
akan diganti pula haluan negara.
Amirrudin
menyatakan visi misi negara yang tertuang dalam GBHN harus dicapai oleh
presiden yang memimpin. Presiden harus menaati setiap butir visi misi dalam
GBHN. "Semua Presiden
diwajibkan untuk menjalankan GBHN dan mencapai target atau tujuan dari haluan
negara," ujar Ammirudin saat
diwawancarai, Jum'at (25/5). Amirrudin menambahkan, nantinya jika presiden
tidak mencapai tujuan dari GBHN maka saat sidang paripurna MPR RI maka harus
ada pertanggungjawaban dari presiden. Selanjutnya haluan negara yang belum
tercapai akan dilanjutkan oleh presiden periode berikutnya.
Mengingat
situasi politik yang sedang memanas, MPR RI tidak ingin terburu-buru dalam
merampungkan GBHN di tahun ini. "Untuk
target sendiri sih kita ingin secepatnya rampung, tapi kalau dilihat secara
kacamata politik yang lagi memanas gini mungkin lebih baik kalau GBHN
dirampungkan nanti setelah Pemilu Presiden 2019," ujar Amirrudin, Jum'at (25/5).
Jurnalis : Yuni Roismawati Fatma
Editor : Nadia Ananda Putri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar