Selasa,
22 Mei 2018
Jakarta
- Sebagai salah satu pasar yang berada di Jakarta Selatan, Pasar Minggu tegas
dalam menjual produk dalam lokal. Pasar yang baru diresmikan ulang pada bulan
Mei 2018 oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno terus selaras dengan
perintah pemerintah untuk terus menjual produk lokal.
"Disini sengaja ditekankan
komoditas lokal, kita memang sosialisasikan progam gubernur ini produk lokal,
tergantung pemerintah perintah seperti apa, kita hanya mengikuti," ucap Wakil
Ketua Komunitas Pedagang UKM, Mohammad Natsir yang ditemui di Blok B Pasar
Minggu, Jakarta,Senin (22/5)
Menurutnya, sejak diresmikannya
Pasar Minggu Blok A dan B yang berada di samping Terminal Pasar Minggu dan
berada dibelakang gedung semi permanen Pasar Minggu ini stok pasokan produk
lokal terpenuhi dan aman.
"Stok bahan makanan pokok, sementara
aman, Cuma harganya aja pada naik,kita ikutin harga aja. Sayur 20-30%, dan ya
kalau di Jakarta terpenuhi ya dari Jakarta, tapi biasanya kalau sayuran dari
daerah," lanjut Natsir.
Bangunan terbuka yang terbagi
menjadi Blok A dan B ini menampung sekitar 560 kios berukuran 2x2 Meter
persegi. Tingkat keterisian kios di Blok A dan B telah mencapai 80 persen,dengan
Blok A terisi 300 kios dari 330 kios, dan Blok B terisi 115 dari 230 kios. Dalam
pembayarannya, para pedagang langsung membayar sewa ke Bank DKI sebagai Bank
yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan biaya sewa per
kiosnya sebesar Rp120.000/bulan.
Lebih lanjut, Natsir menambahkan,
Pasar Minggu adalah pasar yang khusus berjualan sayuran dan buah-buahan.
Memasuki pekan pertama bulan Ramadhan, hanya beberapa komoditas yang mengalami
kenaikan harga sesuai harga pasaran. Dirinya juga mengungkapkan meskipun
beberapa harga komoditas meningkat, para pedagang tidak mengeluhkan dan terus
bersaing secara sehat.
"Komoditas paling tinggi bawang
dan cabai, tidak ada daging, bawang hari ini sampai 28rb per kilo, buah buahan
stabil. Kalau pedagang bersaing sehat, tiddk pernah ada masalah, selama ikut
harga pasaran, mereka tidak mempermasalahkan itu,"lanjut Natsir.
Menghadapi bulan Ramadhan para
pedagang Pasar Minggu juga menyiapkan berbagai macam pangan untuk para warga
yang melaksanakan puasa seperti kolang kaling, timun, paya, dan labu. Adanya
luas lahan yang terpakai untuk bangunan semi permanen untuk penampungan
pedagang PD. Pasar Jaya yang tepat berada di samping jalan utama Pasar Minggu,
dieluhkan para pedagang. Pasalnya, hal tersebut dinilai menurunkan niat beli
masyarakat sebesar 30-70 persen.
Jurnalis
: Nur Rachmat
Editor : Legaria Nileanna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar