Berita Terkini

Makanan Halal Semakin Berkembang di Singapura

Singapura, 8 Januari 2024 - Industri makanan halal di Singapura terus mengalami perkembangan pesat, memberikan pilihan yang lebih luas bagi ...

Rabu, 23 Mei 2018

Menghidupkan Kembali Terminal Bojong Gede

kondisi terminal Bojonggede yang sepi (foto : wartakota.com)

CYBER UNAS,DEPOK- Kemacetan lalu lintas menjadi hal yang identik dengan stasiun kereta. Penumpang berganti moda, angkutan massal ngetem, hingga pedagang kaki lima yang tumpah ruah adalah wajah di berbagai stasiun. Setidaknya ada 18 stasiun yang menimbulkan kemacetan, salah satunya stasiun Bojong Gede.
Tersendatnya lalu lintas dikarenakan akibat ulah sopir angkot, dan tukang ojek yang 'ngetem' menunggu penumpang dibadan jalan. Tak hayal, antrean kendaraan pun mengular panjang diruas jalan raya Bojonggede ini baik dari arah Citayam mapun dari arah Kota Bogor.
Kepadatan lalu lintas di depan stasiun Bojonggede bukanlah hal yang baru. Sebagian masyarakat Bojonggede, maupun pengendara yang melintasi jalur seakan sudah terbiasa dengan fenomena ini. "Gak heran lagi, angkot dan ojek yang bikin sewot." ungkap Johan, salah satu pengendara.
Pemerintah setempat tidak tinggal diam mengenai keluhan warga Bojong Gede. Pemkab Bogor akan melakukan penataan dengan menyediakan membangun jembatan penghubungan di terminal Bojonggede. Jembatan penghubung atau Skybride ini nantinya akan terintegrasi dengan Stasiun Bojonggede.
Perencanaan pengembangan terminal Bojong Gede telah diajukan sejak 2017. "Sudah diusulkan, agar terminal Bojonggede itu terintegrasi dengan Stasiun Bojonggede," ungkap Kepala Bidang (Kabid) Angkutan pada Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, Dudi Rukmayadi di kutip dari Tribunnews Bogor. Menurutnya, Detail Engineering Design (DED) akan segera dibuat tahun ini oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) yang berada dibawah Kementerian Perhubungan.
Nantinya, Skybride itu akan melintang diatas Jalan Raya Bojong Gede. Penumpang kereta yang turun di Stasiun Bojonggede langsung menyebrang ke arah terminal yang memiliki luas 15.387 meter persegi itu. Agenda pembangunan ini untuk memfungsikan kembali terminal agar mengurangi kemacetan di kawasan stasiun Bojonggede.
Terminal Bojonggede ini tampak sepi dari aktivitas warga. Heri, pengguna Commuterline ogah ke terminal untuk berganti moda transportasi dikarenakan tempatnya yang sedikit jauh dari Stasiun. "Jauh banget, males jalan. Kan banyak angkot yg nunggu di depan stasiun, tinggal naik aja. Lagi juga kalo naik angkot dari terminal kena imbas macet, kan lewatin stasiun juga," ujarnya.
Selama ini sejumlah sopir angkot enggan untuk masuk ke dalam terminal lantaran tidak ada aktifitas penumpang disana. Hanya beberapa angkot saja yang masuk kedalam terminal hanya untuk memutar arah atau beristirahat."Ga ada penumpang, di depan stasiun aja masih berebutan dengan (sopir) yang lain." Jelas Acong, sopir angkot trayek 117.
Karena hal ini, masyarakat berharap pembangunan terminal menjadi fungsional kembali. "Tinggal menunggu kapan, karena ini bagus untuk kita semua." ungkap salah seorang warga. Semoga dengan terealisasikanya Skybride ini bisa mengurangi kemacetan.



Jurnalis : Rigita Astri
Editor    : Nadia Ananda Putri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar