kondisi terminal
Bojonggede yang sepi (foto : wartakota.com)
|
CYBER UNAS,DEPOK- Kemacetan lalu lintas menjadi hal yang
identik dengan stasiun kereta. Penumpang berganti moda, angkutan massal ngetem,
hingga pedagang kaki lima yang tumpah ruah adalah wajah di berbagai stasiun.
Setidaknya ada 18 stasiun yang menimbulkan kemacetan, salah satunya stasiun
Bojong Gede.
Tersendatnya
lalu lintas dikarenakan akibat ulah sopir angkot, dan tukang ojek yang 'ngetem'
menunggu penumpang dibadan jalan. Tak hayal, antrean kendaraan pun mengular
panjang diruas jalan raya Bojonggede ini baik dari arah Citayam mapun dari arah
Kota Bogor.
Kepadatan
lalu lintas di depan stasiun Bojonggede bukanlah hal yang baru. Sebagian masyarakat
Bojonggede, maupun pengendara yang melintasi jalur seakan sudah terbiasa
dengan fenomena ini. "Gak heran lagi, angkot dan ojek yang bikin sewot."
ungkap Johan, salah satu pengendara.
Pemerintah
setempat tidak tinggal diam mengenai keluhan warga Bojong Gede. Pemkab Bogor akan
melakukan penataan dengan menyediakan membangun jembatan penghubungan di
terminal Bojonggede. Jembatan penghubung atau Skybride ini nantinya akan
terintegrasi dengan Stasiun Bojonggede.
Perencanaan
pengembangan terminal Bojong Gede telah diajukan sejak 2017. "Sudah
diusulkan, agar terminal Bojonggede itu terintegrasi dengan Stasiun
Bojonggede," ungkap Kepala Bidang (Kabid) Angkutan pada Dinas Perhubungan
Kabupaten Bogor, Dudi Rukmayadi di kutip dari Tribunnews Bogor. Menurutnya,
Detail Engineering Design (DED) akan segera dibuat tahun ini oleh Badan
Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) yang berada dibawah Kementerian
Perhubungan.
Nantinya,
Skybride itu akan melintang diatas Jalan Raya Bojong Gede. Penumpang kereta
yang turun di Stasiun Bojonggede langsung menyebrang ke arah terminal yang
memiliki luas 15.387 meter persegi itu. Agenda pembangunan ini untuk memfungsikan
kembali terminal agar mengurangi kemacetan di kawasan stasiun Bojonggede.
Terminal Bojonggede ini tampak sepi dari aktivitas warga. Heri, pengguna
Commuterline ogah ke terminal untuk berganti moda transportasi dikarenakan
tempatnya yang sedikit jauh dari Stasiun. "Jauh banget, males jalan. Kan
banyak angkot yg nunggu di depan stasiun, tinggal naik aja. Lagi juga kalo naik
angkot dari terminal kena imbas macet, kan lewatin stasiun juga," ujarnya.
Selama
ini sejumlah sopir angkot enggan untuk masuk ke dalam terminal lantaran tidak
ada aktifitas penumpang disana. Hanya beberapa angkot saja yang masuk kedalam
terminal hanya untuk memutar arah atau beristirahat."Ga ada penumpang, di
depan stasiun aja masih berebutan dengan (sopir) yang lain." Jelas Acong,
sopir angkot trayek 117.
Karena
hal ini, masyarakat berharap pembangunan terminal menjadi fungsional kembali. "Tinggal
menunggu kapan, karena ini bagus untuk kita semua." ungkap salah seorang warga. Semoga dengan terealisasikanya Skybride ini bisa mengurangi
kemacetan.
Jurnalis : Rigita Astri
Editor : Nadia Ananda Putri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar