Wilayah Terminal Bus Ragunan (foto Nadia)
|
CYBER UNAS JAKARTA- Pemandangan Terminal Bus Ragunan, Jakarta Selatan, Sepi penumpang.
Menyebabkan, sopir memilih mengetem di dalam terminal karena sepinya penumpang
saat Ramadhan ini.
Misngadi (35), sopir
angkutan S 15A jurusan Ragunan – Taman mini
ini mengeluhkan turunnya pendapatan pada bulan puasa ini. Sumber pendapatan
mereka selama ini, yakni pelajar, menurun karena sedang libur sekolah. Dampak
turunnya jumlah penumpang membuat dirinya memilih mengetem di terminal tersebut.
Begitu juga dengan sopir Angkot lainnya. Dampaknya, Angkutan umum yang
beroprasi hanya sedikit.
"Kalau sebelum puasa paling nyampe di Kramat Jati aja.
Tapi lihat sendiri sekarang sudah makin sepi, kan?" ujar Misngadi, saat
ditemui di Terminal Bus Ragunan, Kamis (21/5/2018).
Ia mengungkapkan,pendapatannya menurun sekitar 10 persen. Tak jarang sekali menarik, mikrolet yang dibawanya hanya diisi oleh satu dua orang penumpang.
"Sekarang berkurang pendapatan kita karena anak sekolah pada libur. Tadi aja dari Taman
Mini sampai sini cuma bawa dua orang," terang Misngadi.
Hermanto (45), sopir Mikrolet S 15A lainnya mengatakan,
operasional pada bulan puasa ini membuat dirinya merugi. Biasanya, dia bisa
mendapatkan Rp 120.000 dalam sehari. Namun, pada puasa ini, ia hanya
mengantongi Rp 60.000 hingga Rp 80.000.
Senada dengan Misngadi, dirinya memilih untuk mengetem selama
berjam-jam dibanding mencari penumpang di jalan. "Kita jalan sekarang ini
bensin habis tapi duit enggak dapat. Kalau ngetem di sini pasti penuh, biar 3
sampai 4 jam enggak masalah. Habis gimana kalau kita main nyodok (jalan) enggak
sesuai dengan beli bensin. Tapi emang keadaan lagi begini, sih," tuturnya. Sebagian supir angkot memilih untuk menunggu di bahu jalan,
hal ini membuat padat disekitar Kramat Jati. Dampaknya membuat sebagian angkot di
parkir semrawur menutupi bahu jalan Kramat Jati baik di dua sisi.
Jurnalis : Nadia Ananda Putri
Editor : Nadia Ananda Putri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar