Image : Google
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijata (Toto) Sindir Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terkait PPKM dan manuver politiknya disaat Jakarta sedang darurat Covid 19, Selasa (6/7/2021).
Hal ini menanggapi komentar Pengamat Politik Rocky Gerung mengomentari kebijakan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat yang kini diterapkan di Jawa dan Bali dari tanggal 3-20 Juli 2021.
Menurut Rocky pengetatan pembatasan sosial ini telah diusulkan oleh Anies Baswedan pada Mei lalu. Tapi pemerintah menolak sebab ada persaingan popularitas. “Masa data Anies Baswedan lebih kuat daripada data istana. Kan ini ngaco, jadi tetap yang diusulkan Anies itu dianggap berbahaya karena soal tukar tambah popularitas,” ujarnya dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official yang berjudul: Jokowi Lempar Handuk Saja, Angkat Anies Jadi Presiden di era Pandemi, Senin 5 Juli 2021.
Terkait hal itu pria yang biasa disapa Toto ini juga menyinggung soal kampanye politik yang dilakukan Anies beberapa waktu lalu. "Kalo beneran sudah merasa darurat dari bulan mei, gubernur itu harusnya gak sempet2nya masih keliling daerah lain "kampanye politik"," tulis Yunarto di akun Twitternya.
Cuitan @yunartowijaya pada akun twitter pribadinya
Toto juga menyayangkan kampanye yang dilakukan Anies mengatas namakan kerjasama BUMD dan dia mengatakan seharusnya tidak berpolitik saat pandemi.
Cuitan Yunarto pun direspon berbagai komentar oleh netizen. Berikut rangkuman komentar netizen yang terpantau di Twitternya Selasa (6/7/2021).
Beberapa Komentar Netizen dalam Cuitan milik @yunartowijaya
@mochammadarief3: Kalau beneran sudah darurat pesiden nggak perlu pergi ke Sulawesi, bisa pakai ZOOM!!! Lagian hak lockdown DKI ada di pusat bukan di anies. Saya bukan pendukungnya anies tapi cuma rakyat yang nggak bego-bego amat. Benci boleh, begok jangan! Cmiiw
@DgKn0T: Buruknya penanganan covid19 di jkt saat ini barometernya adlh kepemimpinan gubernur dlm menangani, krn dia kepala wilayah punya hak dan kewenangan. Lah wong dia ga bisa kerja apa yg mau di harapkan selain mencari muka dan blunder.
@StuartMustofa: Lah gmn, gubernur itu hnya memastikan agar kbutuhan pokok warganya tdk mahal. Cb kalau oksigen mahal, beraspun naik ap jd nya. Sdh beri warning ke pusat, tnggal pusatnya dnger apa kagak. Msal gubernur itu lgsung ambil tindakan, nanti dikira tebar ketakutan & langkahi wewenang.
Reporter : Dwi Nur Ahmad Yani
Redaktur : Siti Komariah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar