China, Selasa (20/7/2021) melaporkan kasus terbaru Covid-19 mulai melonjak tinggi pada bulan Januari 2021, yang di dorong oleh kasus impor di provinsi Yunnan barat daya yang berbatasan dengan Myanmar.
Kasus impor menyumbang sebagian besar infeksi baru Covid-19 yang di laporkan di China pada tanggal 19 Juli dan Yunnan mencatat 41 kasus baru yang berasal dari luar negri, semua pasien yang merupakan warga China baru saja kembali dari Myanmar. Petarungan kasus Covid-19 di Yunnan di mulai pada tanggal 4 Juli 2021 di Ruili dan Longchuan, dua kota kecil di perbatasan China dengan Myanmar.
Ruili yang sedang berjuang melawan wabah keempat sejak pandemic di mulai, tujuh kasus baru yang di tularkan secara lokal pada 19 Juli, sementara Longchuan memiliki satu kasus baru. Wabah ini menandai kelompok infeksi kedua di China yang melibatkan varian Delta yang sangat cepat menular. Untuk kasus Covid-19 tanpa gejala,
Ruili adalah titik utama dari Muse yang terletak di Myanmar, militer Myanmar melakukan kudeta pada 1 Februari lalu, Muse menyaksikan peningkatan kerusuhan hal ini telah memicu tentang potensi gelombang migrasi. China juga menutup jembatan utama dan penyebrangan Myanmar pada Maret lalu, pihak berwenang China telah meningkatkan patrol dalam beberapa bulan terakhir untuk mencegah penyebaran perbatasan illegal atau perdagangan manusia agar wabah ini tidak terus melonjak.
Karantina rumah, pembatasan keluar kota dan pengujian massal sudah di mulai pada Rabu (31/3) pihak berwenang juga melaporkan adanya wabah kasus Covid-19 dan tiga pasien tanpa gejala di Ruili ialah warga negara Myanmar, kata Komisi Kesehatan Provinsi Yunnan.China mencatat 19 kasus baru dengan total di negara tersebut kini sudah mencapai 92.324 dan jumlah kematian yang tidak bertambah yaitu sebanyak 4.636 jiwa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar