foto: japantimes.co.jp |
TOKYO (19/07/21) - Presiden Korea Selatan, Moon Jae In batal mengunjungi Jepang untuk Olimpiade Tokyo. Pada Senin, 19 Juli 2021 Gedung Biru Kepresidenan di Seoul mengumumkan bahwa akan mengakhiri prospek kerjasama dengan Perdana Menteri, Yoshihide Suga untuk pertemuan langsung mereka.
Meskipun
hubungan Tokyo-Seoul akan terkena dampak dari keputusan tersebut, pihak Korea
Selatan menjelaskan bahwa kedua belah pihak telah melakukan diskusi yang cukup
serius dalam pertemuan tersebut, sebagai bentuk kemajuan dalam memperbaiki
hubungan yang telah rusak. Langkah ini juga diharapkan dapat memiliki implikasi
yang lebih luas sebagai upaya meredam Amerika Serikat untuk mendekatkan kedua
sekutunya.
Dikutip
dari japantimes.co.jp, bahwa Suga berterima kasih kepada Moon karena telah
mendoakan Jepang agar Olimpiade dapat berjalan dengan lancar. Beliau juga
berharap agar terus menyaksikan peningkatan hubungan antara Korea
Selatan-Jepang.
“Untuk
memulihkan hubungan baik antara Jepang-Korea Selatan, saya ingin berkomunikasi
dengan pihak Korea Selatan berdasarkan konsistensi posisi Jepang” ujar Suga melalui japantimes.co.jp.
Moon
Jae In telah menegaskan dirinya ingin menghadiri upacara pembukaan Olimpiade
Tokyo yang dijadwalkan pada hari Jumat. Sementara itu, dirinya telah
membicarakan dengan Suga dan kedua belah pihak telah melakukan konsultasi untuk
membahas rencana tersebut.
Namun,
Gedung Biru mengatakan bahwa kedua negara tersebut telah mendiskusikan mengenai
kemajuan isu sejarah dan kerjasama di masa depan akan menghasilkan peningkatan
yang signifikan.
Pihak
Moon juga mencatat bahwa sejumlah masalah telah dipertimbangkan sampai pada
keputusan untuk membatalkan kunjungan ke Tokyo, Jepang.
Rencana
kunjungan Moon mengalami hambatan selama akhir pekan ketika salah seorang
diplomat senior Jepang membuat pernyataan yang dinilai meremehkan Presiden
Korea Selatan dengan membandingkan upaya untuk meningkatkan hubungan dengan
Tokyo. Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Choi Jong-Kun telah memanggil
Duta Besar Jepang Koichi Aiboshi untuk memprotes pernyataan tersebut dan
menuntut agar Tokyo segera mengambil langkah serius agar peristiwa tersebut
tidak terulang kembali.
Reporter: Shafira Annisa
Redaktur: Annisaa Rahmah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar