Berita Terkini

Makanan Halal Semakin Berkembang di Singapura

Singapura, 8 Januari 2024 - Industri makanan halal di Singapura terus mengalami perkembangan pesat, memberikan pilihan yang lebih luas bagi ...

Rabu, 21 Juli 2021

Kasus Corona di Amerika Serikat Naik Cepat Akibat Varian Delta


 Foto Sumber Google 


Washington DC - Jumlah kasus virus Corona (Covid-19) di Amerika Serikat (AS) dilaporkan meningkat dengan cepat beberapa waktu terakhir. Peningkatan kasus terjadi saat Corona varian Delta yang sangat menular semakin mendominasi di AS dan proses vaksinasi stagnan.

Seperti dilansir AFP, Kamis (8/7/2021), data terbaru Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyebutkan bahwa angka kasus baru rata-rata selama tujuh hari mencapai 13.859 kasus hingga 6 Juli. Angka ini naik 21 persen jika dibandingkan angka dua pekan sebelumnya.

Kasus-kasus Corona yang terdeteksi beberapa hari terakhir mungkin akan meningkat lebih lanjut karena keterlambatan pelaporan menyusul liburan akhir pekan saat peringatan kemerdekaan AS pada 4 Juli.

Menurut CDC, lonjakan kasus Corona terjadi saat varian Delta, yang lebih mudah menular dibanding varian lainnya, menyumbang sekitar 52 persen kasus selama dua pekan yang berakhir pada 3 Juli.

Meskipun memiliki angka ketersediaan vaksin tertinggi dibanding negara mana pun, program vaksinasi Corona di AS menurun drastis sejak April. Presiden Joe Biden gagal mencapai target memvaksinasi 70 persen warga dewasa pada peringatan Hari Kemerdekaan AS pada 4 Juli, dengan angka terkini mencapai 67 persen.

 Wilayah-wilayah AS di bagian midwest dan selatan yang angka vaksinasinya rendah tercatat melaporkan tingkat kasus lebih tinggi dibandingkan wilayah-wilayah lainnya yang angka vaksinasinya tinggi seperti di wilayah timur laut. Tren semacam ini menjadi jelas dalam beberapa pekan terakhir.

  Laporan media lokal menyebut sebuah rumah sakit di Springfield, Missouri, kekurangan ventilator untuk merawat pasien Corona pada akhir pekan lalu. Media lokal Kansas City Star melaporkan bahwa dua rumah sakit di kota berpenduduk 160.000 jiwa ini merawat 213 pasien Corona hingga Senin (5/7) waktu setempat.

Angka itu naik drastis jika dibandingkan pada Jumat (2/7) lalu dengan 168 pasien dan pada 24 Mei lalu dengan 31 pasien. 

"Lintasan yang mungkin kita lihat adalah dua jenis pandemi berbeda di Amerika Serikat, yang salah satunya lebih menjadi masalah di wilayah-wilayah yang level individu yang belum divaksinasi tergolong tinggi," tutur Pusat Keamanan Kesehatan pada Johns Hopkins Center, Amesh Adalja, kepada AFP.

"Di bagian lain negara ini, pandemi sebagian besar akan menjadi sesuatu yang ditangani lebih sebagai virus pernapasan biasa," imbuhnya. 

Adalja menyebut bahwa dengan varian Delta mendominasi, dia memperkirakan 'pemisahan' rawat inap dan kematian dari meningkatnya kasus di daerah-daerah yang angka vaksinasinya tinggi, seperti di Israel.

"Semakin itu, saya pikir kita harus mulai mengalihkan fokus kita dari kasus-kasus dan benar-benar mengamati angka rawat inap, karena untuk itulahnya vaksin dirancang -- dirancang untuk memisahkan kasus dari rawat inap," cetusnya.

Data menunjukkan vaksin Corona buatan Pfizer-BioNTech, Johnson & Johnson dan AstraZeneca memiliki efektivitas tinggi melawan penyakit COVID-19 yang parah dan sama halnya dengan vaksin Moderna.

 

Reporter : Nabila Ramadhani

Redaktur : Faiz Iqbal Haris Fauzi

Kelompok 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar