Lagu terbaru BTS “Permission To Dance” telah dilarang diputardi gym di seluruh Seoul, Korea Selatan.
Pihak berwenang di sana percaya bahwa berolahraga dengannada lebih dari 120 ketukan per menit menimbulkan risikokesehatan selama pandemi yang sedang berlangsung.
Mereka juga mengatakan bahwa lagu-lagu cepat akan membuatorang berolahraga lebih keras, bernapas lebih cepat, danmemercikkan keringat pada orang lain, dan karenanya berisikomenyebarkan virus lebih lanjut.
HYBE yang merupakan agensi BTS menggambarkan"Permission To Dance" sebagai lagu yang akan membuatjantung berdetak kencang dengan energi positif BTS.
Kebijakan pemerintah Korsel tentang kesehatan yang mempengaruhi lagu BTS tidak bisa diputar di pusat latihankebugaran. Tidak hanya memengaruhi lagu-lagu BTS, tetapigrup K-pop lainnya seperti Enhypen dengan lagunya "Drunk Dazed" juga dilarang di semua gym diSeoul, Korea Selatan.
Pekan lalu (10 Juli), Korea Selatan mencatat jumlah infeksiCovid-19 harian baru tertinggi dalam periode 24 jam, menurutBadan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan. Mulai hari ini (20 Juli), pembatasan virus corona telah diperketatke tingkat seketat mungkin di Seoul serta daerah tetangga..
Kebijakan tentang larangan pemutaran lagu telah dikritik olehbeberapa politisi dan pengelola gym. Mereka menilai bahwakebijakan itu tidak masuk akal.
"Pertanyaan terbesar saya adalah apakah memutar musik klasikatau lagu BTS terbukti berdampak pada penyebaran virus," kata Pemilik gym di Seoul, Kang Hyun Ku, mengatakan kepadaReuters, dikutip Tribunnews, Jumat (16/7/2021).
Lanjutnya, Kang mengatakan bahwa banyak pengguna gym jugamembawa headphone dan perangkat musik mereka sendiri, membuat pemilik tidak memiliki kendali atas kecepatan latihanmereka.
Di sisi lain, politikus Korea Selatan lainnya, Kim Young Tae, juga kontra pada keputusan ini.
"Jadi Anda tidak terkena Covid-19 jika Anda berjalan lebihlambat dari 6 km per jam? Dan siapa yang memeriksa bpm lagusaat Anda berolahraga? Saya tidak mengerti apa hubunganCovid-19 dengan pilihan musik saya," kata politisi Kim Yong Tae. seperti dilansir dari Kpop N Chill, Ahad (18/7).
Para pengelola gym juga menilai kebijakan itu tidak akanefektif, karena para pengguna kerap membawa ponsel danearphone sendiri lalu memutar musik kesukaannya sambilberolahraga. Sebab itulah, meski pengelola gym tidak memutarmusik bernada cepat, tidak ada yang dapat mengontrol pilihanmusik setiap individu.
Redaktur: Namirra wardana
Reporter: Akbar mardiansyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar