foto: kokujapan.com |
JEPANG - Jepang telah meluncurkan survei dalam skala besar mengenai berapa banyak pegawai negeri sipil yang mengambil cuti karena masalah kesehatan mental dan apa yang sedang dilakukan untuk mencegah masalah tersebut, yang meliputi semua pemerintah daerah di 47 prefektur dan 1.741 kota.
Dilansir
dari the-japan-news.com (18/07/2021), banyak karyawan di pemerintah daerah
mengambil cuti dengan alasan masalah kesehatan mental. Setelah dianalisa melalui
hasil survei, Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi berharap dapat menyusun
langkah-langkah efektif pada akhir tahun anggaran ini.
Sebagai
target survei yaitu pegawai negeri sipil kecuali petugas polisi, dan petugas
pemadam kebakaran meminta pemerintah daerah untuk menunjukkan jumlah pegawai
yang mengambil cuti karena masalah kesehatan mental selama satu minggu atau
lebih pada tahun 2020. Pertanyaan yang akan diajukan yaitu, menanyakan tentang
jenis kelamin, usia, departemen kerja setiap karyawan, dan apakah mereka telah
mencari bantuan sebelum mengambil cuti.
Menurut
hasil tahun 2019, jumlah karyawan yang mengambil cuti selama satu bulan atau
lebih karena masalah kesehatan mental adalah 1.643 per 100.000, atau 1,64% dari
total. Ini lima kali lipat tingkat survei 1999, yaitu 327, atau 0,32% dari
total.
Keputusan
kementerian ini termasuk mendesak karena untuk melindungi kesehatan mental
semua pegawai pemerintah daerah, dan memulai survei komprehensif pada bulan
ini. Menurut laporan kementerian, pada tahun 2020 ada sekitar 2,76 juta pegawai
kota dan prefektur, termasuk guru, polisi, dan pemadam kebakaran. Ini merupakan
penurunan sekitar 520.000 dari puncaknya sekitar 3,28 juta pada tahun 1994.
Sebaliknya,
menurut Badan Kepegawaian Nasional, 4.186 atau 1,51% dari semua pegawai
pemerintah pusat mengambil cuti selama satu bulan atau lebih karena masalah
kesehatan mental pada tahun 2019. Ini adalah jumlah dan persentase tertinggi dalam
10 tahun terakhir.
Prof. Hajime Ota dari Doshisha University, pakar sistem kepegawaian, yang dikutip dari the-japan-news.com mengatakan, “Berbagai pekerjaan yang harus dilakukan pemerintah daerah tidak berkurang, dan mereka tertinggal dari sektor swasta dalam hal penggunaan IT dan cara lain untuk bekerja lebih efisien. Lingkungan tempat kerja menjadi lebih menuntut. Penting untuk menganalisis dengan cermat jenis masalah apa yang menjadi ciri khas setiap kelompok usia dan posisi, serta menerapkan informasi ini ke tindakan kesehatan mental.”
Reporter: Novi Rahayu Ferdianingsih
Redaktur: Annisaa Rahmah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar