Berita Terkini

Makanan Halal Semakin Berkembang di Singapura

Singapura, 8 Januari 2024 - Industri makanan halal di Singapura terus mengalami perkembangan pesat, memberikan pilihan yang lebih luas bagi ...

Jumat, 23 Juli 2021

Negara Jepang Mulai Periksa Status Vaksinasi COVID-19 Pendatang dari Luar Negri


Sebagai bagian dari uji kelayakan, Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang telah meminta para pendatang dari luar negeri yang menjalani karantina di fasilitas untuk sukarela mengisi form pertanyaan. Sumber menyebut kegiatan itu dimulai sejak awal Juli 2021.

Daftar pertanyaan itu didasarkan pada laporan pribadi tanpa dimintai bukti. Beberapa pertanyaan yang dilontarkan adalah dosis vaksin Covid-19 yang sudah diterima, termasuk jenis vaksin yang saat ini tidak disetujui penggunaannya di JepangDilansir dari laman Japan Today Rabu, 21 Juli 2021, Jepang sebelumnya memutuskan untuk mengeluarkan paspor vaksin bagi warganya yang telah mendapat vaksinasi lengkap untuk bepergian ke luar negeri. Langkah itu diambil untuk memudahkan pemeriksaan di perbatasan bagi pemegang sertifikat vaksinasi.

Tapi dengan lebih dari 10 jenis vaksin Covid-19 yang digunakan di dunia, masih ada sejumlah masalah yang harus difinalkan. Salah satunya menentukan siapa yang diizinkan melintas dan tidak oleh pemerintah Jepang.
Sumber menyebut, paspor vaksin Jepang ditargetkan akan diterima di lebih dari 30 negara. Meski begitu, Amerika Serikat sepertinya masih jauh dari harapan mengingat aturan perjalanan berbeda antar-negara bagian.

Jepang juga belum membahas paspor vaksin dengan Tiongkok dan negara lain yang menggunakan vaksin yang belum disetujui penggunaannya oleh Jepang. Kementerian Luar Negeri berencana mengumumkan daftar negara yang sepakat menerima paspor vaksin Jepang di lamannya pada Rabu, menurut sumber.
Mulai Senin, 26 Juli 2021, Jepang akan menerima aplikasi untuk sertifikat vaksin. Layanan itu bisa diperoleh secara gratis.

Pemerintah setempat berencana menggunakan hasil suvei tersebut dengan memadukannya dengan data lain, seperti efikasi masing-masing vaksin. Hal itu untuk menentukan apakah aturan di perbatasan bisa dilonggarkan atau tidak di masa depan.

Reporter : Fadilla Fahmi Baihaqi
Redaktur : Yinola Crissy Elenrose Hadrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar