Penggunaan tanaman ganja memang cukup kontroversial. Di Indonesia, keberadaannya masih dianggap ilegal dan termasukke dalam obat-obatan terlarang. Ganja di Indonesia masuk kedalam narkotika golongan I. Hal ini karena tanaman yang memiliki nama ilmiah kanabis ini menyebabkan penurunan atauperubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampaimenghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkanketergantungan.
Di sisi lain, sebenarnya tanaman yang juga tumbuh subur di Indonesia ini merupakan obat yang memiliki cukup banyakmanfaat untuk kesehatan jika digunakan dengan tepat.
Tentang Ganja
Ganja atau mariyuana berasal dari tanaman yang bernamaCannabis sativa. Tanaman ini memiliki banyak bahan kimiaberbeda yang disebut dengan cannabinoid. Masing-masingbahannya memiliki efek berbeda pada tubuh. Cannabidol (CBD)dan Delta-9-tetrahydrocannabinol (THC) merupakan bahankimia utama yang kerap digunakan dalam pengobatan.
Perlu diketahui, Bahan kimia pengubah pikiran utama dalam ganja adalah THC. Ganja mengandung lebih dari 500 bahan kimia, termasuk lebih dari 100 senyawa yang mirip dengan THC. THC merupakan senyawa yang membuat Anda merasamabuk atau high.
Senyawa cannabinoid sebenarnya diproduksi juga oleh tubuhsecara alami untuk membantu mengatur konsentrasi, geraktubuh, nafsu makan, rasa sakit, hingga sensasi pada indra.Biasanya bagian daun,bunga,batang dan biji ganja digunakandengan cara dibakar seperti rokok, dicampur kedalam teh, danbisa juga dicampur kedalam makanan.
Dikutip dari WebMD, mariyuana bisa menjadi obat bila diolahsecara medis. Dustin Sulak, seorang profesor bedah, menelitidan membuat mariyuana untuk digunakan secara medis. Sulakmerekomendasikan beberapa jenis mariyuana kepada parapasiennya dan mendapat hasil yang mengejutkan.
Selain daun,batang,bunga, dan bagian lainnya dari Ganja, adajuga Minyak CBD. dikutip dari healthline.com minyak CBD dibuat dengan mengekstraksi CBD dari tanaman ganja, kemudian mengencerkannya dengan minyak pembawa sepertiminyak kelapa atau minyak biji rami.
Manfaat Ganja Untuk Kesehatan
Mengatur dan mencegah diabetes
Dengan dampaknya pada insulin, masuk akal jika ganja dapatmembantu mengatur dan mencegah diabetes. Penelitian yang dilakukan oleh American Alliance for Medical Cannabis (AAMC) telah menghubungkan ganja untuk menstabilkan guladarah, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan sirkulasidarah.
Membantu mengobati depresi
Depresi cukup meluas tanpa kebanyakan orang menyadarinya.Senyawa endocannabinoid dalam ganja dapat membantumenstabilkan suasana hati yang dapat meredakan depresi.
Mengatur kejang karena epilepsi
Penelitian yang dilakukan pada CBD telah menunjukkan bahwaitu dapat membantu mengendalikan kejang. Ada penelitian yang sedang berlangsung untuk menentukan efek ganja pada individudengan epilepsi.
Pengobatan untuk glaucoma
Glaukoma menyebabkan tekanan tambahan pada bola mata yang menyakitkan bagi individu dengan gangguan tersebut.Berdasarkan penelitian yang dilakukan National Eye Institute di awal 1970-an,.Ganja dapat membantu mengurangi tekanan yang diberikan pada bola mata memberikan beberapa bantuansementara untuk individu dengan glaukoma.
Meningkatkan kapasitas paru-paru
Tidak seperti merokok, ketika merokok ganja dalam bentukganja, paru-paru Anda tidak dirugikan. Faktanya, Para penelitiyang mengerjakan studi jangka panjang tentang faktor risikopenyakit kardiovaskular (the Coronary Artery Risk Development in Young Adults or CARDIA study) menemukanbahwa ganja sebenarnya membantu meningkatkan kapasitasparu-paru daripada membahayakannya.
Mengurangi efek samping yang terkait dengan hepatitis C dan meningkatkan efektivitas pengobatan
Pengobatan untuk hepatitis C memiliki banyak efek sampingyang meliputi mual, kelelahan, depresi, dan nyeri otot. Ini dapatberlangsung selama berbulan-bulan untuk beberapa penderitahepatitis C. Ganja dapat membantu mengurangi efek sampingyang disebabkan oleh pengobatan sekaligus membuatnya lebihefektif pada saat yang bersamaan.
Redaktur : Namirra Wardana
Reporter: Akbar Mardiansyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar