(Source : Astri)
Jakarta - WikiDPR kembali membuka kesempatan bagi anak
muda yang tertarik pada bidang jurnalistik dan politik untuk meliput langsung
kegiatan di gedung DPR. Menurut Marsya Adhiyanti selaku staff koordinator, WikiDPR memang
selalu membuka open reicrutment untuk relawan WikiDPR setiap masa sidang DPR
berganti. Pendaftarnya pun selalu banyak, hingga mencapai ratusan. Mereka
nantinya akan diseleksi oleh koordinator dan CEO WikiDPR, dan diberikan
pelatihan peliputan WikiDPR setelah dinyatakan lolos seleksi. Marsya
menambahkan bahwa WikiDPR ini beda dengan media lainnya yang terkadang
menciptakan framing tertentu pada
pemberitaan mengenai DPR. Relawan WikiDPR tidak jarang mendapatkan privilege untuk wawancara mendalam tanpa
perlu mengarah pada frame pemberitaan
tertentu.
Marsya mengungkapkan, sebelum bergabung menjadi
relawan WikiDPR pada 2016, ia cenderung apatis terhadap politik di Indonesia.
“Dengan bergabung di WikiDPR saya benar-benar mendapat pencerahan lebih dalam
mengenai DPR dan bahkan terjun langsung ke lapangan bukan sekedar belajar teori
di kelas atau melihat demo mahasiswa di depan gedung DPR saja,” ujar Marsya
mengungkapkan kegembiraannya. Pengalaman yang dirasakan oleh Marsya selama
meliput di gedung DPR adalah mengikuti rapat yang seolah tak kenal waktu,
terkadang hingga dini hari.
Saat ditanya pengalaman yang berkesan, Marsya menjawab
adalah ketika ia meliput rapat mengenai penetapan batas maritime
Indonesia-Singapura dan batas ZEE Indonesia-Filipina dengan Menlu, Menkumham,
TNI-AL, dan para pakar maritime mulai dari diusulkan undang-undang hingga
ditetapkan. Hal yang tak kalah menarik menurut Marsya adalah saat meliput rapat
paripurna membahas hak angket KPK yang ricuh baru-baru ini. “Mungkin hal-hal
tersebut tidak bisa aku alamin kalo gak gabung di WikiDPR. Disini aku bisa
ngerasain behind the scene of every
pemberitaan yang ada di media. Benar-benar membuka wawasan baru,” ujarnya.
Dengan adanya WikiDPR, Marsya berharap
lebih banyak anak muda yang terlibat untuk mengawal kebijakan negara dari sisi
legislatif. Metode peliputan relawan WikiDPR yang melalui media sosial twitter ini dinilai bisa membuat
generasi milenial agar lebih produktif dengan memanfaatkan smartphone. (Astri Septiani)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar