Jakarta - Perpustakaan di DPD/DPR RI yang didirikan oleh masyarakat perjuangan kini sedikit pengunjung dari masyarakat umum sampai 2017. Terlihat dari absen pengunjung saja hanya 1 sampai 5 orang setiap harinya.
"Perpustakaan ini paling tua di Indonesia, sebelum adanya bangunan DPD/DPR RI ini perpus sudah ada" ujar Widya Halid sebagai pimpinan di perpus. Perpustakaan ini menyediakan banyak sekali buku buku dari zaman dulu sampai sekarang. "Kita ada buku sejarah yang sudah tua, kalau di sentuh sedikit saja bisa hancur" jelas Widya.
Perpustakaan tersebut dibuka untuk umum, dan masyarakat dapat menyumbangkan buku sebagai hadiah kepada pihak perpustakaan, siapapun boleh berkunjung dan memfotocopy jika ada informasi di buku yg ingin di bawa pulang. Meskipun catalog buku yang banyak, sampai saat ini pengunjung perpustakaan sedikit peminatnya dan lebih sering hanya pengunjung dari anggota keluarga DPR/DPD RI. (Ridhwan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar