foto: Kabar24 Bisnis.com |
JAKARTA – Sandiaga
Salahuddin Uno yang merupakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengajak
masyarakat untuk terus bergerak aktif dalam membangun perkembangan ekonomi di Indonesia.
Dengan melihat kemampuan yang kita miliki, menjadikan nya peluang mengembangkan
potensi dalam berbagai sektor.
Potensi sektor
yang dapat dikembangkan pada masa pandemi COVID-19 ini di antaranya mulai dari
sektor kesehatan, pertanian, gaya hidup sehat, dan e-commerce (yang masuk kedalam
pottential winners). Namun dalam sektor pariwisata pada masa pandemi COVID-19
ini, masuk ke dalam sektor yang menjadi tantangan.
Mengapa disebut
demikian, dikarenakan pada masa pandemi COVID-19 ekonomi pariwisata sangat
mengalami penurunan. Di mana adanya pembekuan PSBB dan sekarang PPKM
(Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) darurat yang memaksa pariwisata
tersebut harus dipaksa tutup guna mengurangi penyebaran COVID-19.
Pada tanggal 4 Juli 2021, Sandiaga Uno
memaparkan di IGTV akun instagram milik nya bahwa dengan penurunan potensi
Ekonomi Pariwisata, Ia tidak ingin sektor pariwisata ini dianggap sebagai potential losers, melainkan ia ingin
menjadi kan nya peluang untuk bertransformasi.
Berikut link IGTV yang diunggal di akun @sandiuno https://www.instagram.com/p/CQ5WGaPg-ly/
“Tapi kan
pariwisata ada di sini yang mengalami tantangan, gue nggak mau dibilang potential losers, gue maunya ini menjadi
peluang kita untuk bertransformasi” ujar Sandi di IGTV milik nya sambil
menunjuk gambar perkembangan sektor.
Bila dilihat
dari total subsektor yang ada di parekraf, 13 sektor berada di pariwisata. 17
subsektor di ekonomi kreatif, yang semuanya berwarna merah. Warna merah
tersebut mengartikan bahwa sektor tersebut sedang mengalami tantangan.
Dalam parekraf
tersebut juga ada yang berwarna hijau, artinya sedang mengalami kemajuan. Yang berwarna
hijau tersebut adalah aplikasi dan game
developer.
Gaming
developer
bila dilihat dari total kapitalisasi dari industri gaming atau permainan
e-sports kini sudah di atas 1,2 Miliar Dolar atau sekitar Rp 18- 19 Triliun.
Dalam pemaparan nya disebutkan , harus berhati-hati dalam mengaplikasi kan
konten tersebut karena harus sesuai dengan kearifan lokal kita,
“wawasan boleh
global, tapi kearifan harus lokal. Jadi ini harus kita antisipasi dengan
pembangunan ekosistem yang lebih kuat” ujar nya.
“Ini gue
seriusin banget nih, aplikasi dan game developer. Mumpung kita lagi PPKM
darurat sekarang kita banyak di rumah aja, ini lagi hijau, kita gas” tambahnya .
Konsep dalam
pembangunan dalam sektor ini yaitu dengan kolaborasi dengan unicorn lokal
maupun unicorn asing yang sudah ada di Indonesia dan mau diajak kerja sama.
Sehingga kita juga bisa menjadi tuan rumah di negeri kita sendiri.
Dari hasil pemaparan nya pun mengundang banyak komentar dari netizen, banyak dari mereka yang termasuk dalam sektor UMKM dan juga pariwisata yang menyayangkan masih belum adanya kemajuan ekonomi di sektor tersebut di masa pandemi COVID-19 ini.
“Thanks datanya
pak, saya masih bingung bagaimana tantangan di loser sektor dijadikan peluang?
Mungkin untuk sektor yang terdampak perlu terus promosi kali ya, untuk
mendatangkan potential ekonomi dikemudian hari. Soalnya kayak pariwisata,
dengan ppkm mikro ini sangat sulit melihat peluangnya. “ dari akun instagram
@choach_stevi
Memang dalam
pembangunan ini masih banyak yang harus dipertimbangkan dan diperhatikan, namun
bila masih ada peluang untuk memajukan kembali perekonomian, mengapa tidak kita
coba terlebih dahulu apalagi sudah banyak sektor ekonomi yang mengalami
tantangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar