Berita Terkini

Makanan Halal Semakin Berkembang di Singapura

Singapura, 8 Januari 2024 - Industri makanan halal di Singapura terus mengalami perkembangan pesat, memberikan pilihan yang lebih luas bagi ...

Selasa, 06 Juli 2021

Sandiaga Uno Mengajak Masyarakat Membangun Peluang Untuk Perkembangan Ekonomi Kreatif

foto: Kabar24 Bisnis.com

JAKARTA – Sandiaga Salahuddin Uno yang merupakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengajak masyarakat untuk terus bergerak aktif dalam membangun perkembangan ekonomi di Indonesia. Dengan melihat kemampuan yang kita miliki, menjadikan nya peluang mengembangkan potensi dalam berbagai sektor.

Potensi sektor yang dapat dikembangkan pada masa pandemi COVID-19 ini di antaranya mulai dari sektor kesehatan, pertanian, gaya hidup sehat, dan e-commerce (yang masuk kedalam pottential winners). Namun dalam sektor pariwisata pada masa pandemi COVID-19 ini, masuk ke dalam sektor yang menjadi tantangan.

Mengapa disebut demikian, dikarenakan pada masa pandemi COVID-19 ekonomi pariwisata sangat mengalami penurunan. Di mana adanya pembekuan PSBB dan sekarang PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) darurat yang memaksa pariwisata tersebut harus dipaksa tutup guna mengurangi penyebaran COVID-19.

Pada tanggal 4 Juli 2021, Sandiaga Uno memaparkan di IGTV akun instagram milik nya bahwa dengan penurunan potensi Ekonomi Pariwisata, Ia tidak ingin sektor pariwisata ini dianggap sebagai potential losers, melainkan ia ingin menjadi kan nya peluang untuk bertransformasi.

Berikut link IGTV yang diunggal di akun @sandiuno https://www.instagram.com/p/CQ5WGaPg-ly/

         

“Tapi kan pariwisata ada di sini yang mengalami tantangan, gue nggak mau dibilang potential losers, gue maunya ini menjadi peluang kita untuk bertransformasi” ujar Sandi di IGTV milik nya sambil menunjuk gambar perkembangan sektor.

Bila dilihat dari total subsektor yang ada di parekraf, 13 sektor berada di pariwisata. 17 subsektor di ekonomi kreatif, yang semuanya berwarna merah. Warna merah tersebut mengartikan bahwa sektor tersebut sedang mengalami tantangan.

Dalam parekraf tersebut juga ada yang berwarna hijau, artinya sedang mengalami kemajuan. Yang berwarna hijau tersebut adalah aplikasi dan game developer.   

Gaming developer bila dilihat dari total kapitalisasi dari industri gaming atau permainan e-sports kini sudah di atas 1,2 Miliar Dolar atau sekitar Rp 18- 19 Triliun. Dalam pemaparan nya disebutkan , harus berhati-hati dalam mengaplikasi kan konten tersebut karena harus sesuai dengan kearifan lokal kita,

“wawasan boleh global, tapi kearifan harus lokal. Jadi ini harus kita antisipasi dengan pembangunan ekosistem yang lebih kuat” ujar nya.

“Ini gue seriusin banget nih, aplikasi dan game developer. Mumpung kita lagi PPKM darurat sekarang kita banyak di rumah aja, ini lagi hijau, kita gas” tambahnya .

Konsep dalam pembangunan dalam sektor ini yaitu dengan kolaborasi dengan unicorn lokal maupun unicorn asing yang sudah ada di Indonesia dan mau diajak kerja sama. Sehingga kita juga bisa menjadi tuan rumah di negeri kita sendiri.

Dari hasil pemaparan nya pun mengundang banyak komentar dari netizen, banyak dari mereka yang termasuk dalam sektor UMKM dan juga pariwisata yang menyayangkan masih belum adanya kemajuan ekonomi di sektor tersebut di masa pandemi COVID-19 ini. 


“Terus gimana untuk sektor pedagang kaki lima tuh? Di semprot suruh bubar, bertransformasinya gimana , modal aja mereka gk punya uang banyak kan.“ dari akun instagram @harryseptian29.

“Thanks datanya pak, saya masih bingung bagaimana tantangan di loser sektor dijadikan peluang? Mungkin untuk sektor yang terdampak perlu terus promosi kali ya, untuk mendatangkan potential ekonomi dikemudian hari. Soalnya kayak pariwisata, dengan ppkm mikro ini sangat sulit melihat peluangnya. “ dari akun instagram @choach_stevi

Memang dalam pembangunan ini masih banyak yang harus dipertimbangkan dan diperhatikan, namun bila masih ada peluang untuk memajukan kembali perekonomian, mengapa tidak kita coba terlebih dahulu apalagi sudah banyak sektor ekonomi yang mengalami tantangan.


Reporter: Anggun Suci Resti Ananda
Redaktur: Annisaa Rahmah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar