ISHIKAWA, Jepang -
Tragedi gempa di Jepang pada awal tahun 2024 terbilang cukup besar dengan
memakan korban jiwa hingga 126 Orang dan 211 orang masih dalam proses
pencarian. Gempa tersebut dilaporkan mencapai 7,5 magnitudo dan gempa susulan hingga
ancaman adanya tsunami masih diperkirakan terjadi, hal tersebut diwaspadai
masyarakat karna berdampak pada runtuhnya rumah-rumah sehingga menghalangi
bantuan yang masuk.
Dilansir
dari Japantoday.com pada Sabtu (06/01) jumlah korban jiwa meningkat menjadi 126
orang. Kota Wajima mencatat jumlah korban tewas sebanyak 69 orang, disusul Kota
Suzu 38 orang. Selain itu lebih dari 500 orang terluka dengan 27 orang
mengalami luka serius dan lebih dari 200 orang masih belum ditemukan karena
banyaknya rumah yang runtuh menghalangi jalan.
“Ini
benar-benar sulit,” ujar Shiro Kokuda (76 tahun), warga Kota Wajima yang
mencari rekan-rekannya di setiap pusat pengungsian.
Para
pejabat memberikan peringatan bahwa jalan yang telah mengalami keretakan akibat
serangkaian gempa yang berulang di wilayah tersebut berpotensi mengalami
kehancuran total. Ancaman ini semakin bertambah serius dengan kemungkinan curah
hujan dan penurunan salju yang diprediksi terjadi pada Sabtu malam hari dan
hari Minggu mendatang.
Saat
ini persediaan air di pengungsian terbilang kurang bahkan sistem air darurat
rusak. Menanggapi hal tersebut kini ribuan tentara menyalurkan bantuan berupa persediaan
air, pangan, dan obat-obatan kepada lebih dari 30.000 warga yang mencari
perlindungan di auditorium, sekolah, dan fasilitas lainnya.
Pencarian
tim penyelamat melalui udara sudah melewati lebih dari 100 titik di daerah
terdampak gempa tersebut dan beberapa di antaranya runtuhan bangunan menghalangi
jalur penyelamatan. Tim memastikan tidak adanya korban dibawah runtuhan
bangunan dengan memeriksa serta memberikan bantuan medis bagi mereka yang
memerlukan.
Reporter : Aufa Atiqa Lubis (203516516032)
Redaktur : Friska Sabrina (203516516372)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar