TOKYO, Jepang – Terjadi insiden kecelakan di bandara Haneda Tokyo, Pesawat Japan Airlines
mengalami kebakaran dahsyat setelah bertabrakan dengan pesawat penjaga pantai
Jepang, pada selasa (2/1/2024) sore.
Melansir
Kyodo News, pilot pesawat maskapai Japan Airlines tidak menyadari bahwa
pesawatnya terbakar setelah bertabrakan dengan pesawat penjaga pantai tesebut,
hingga seorang awak kabin memberi tahu pilot bahwa kabin dalam kondisi
terbakar.
Menyebabkan
kedua pesawat terbakar dan menewaskan lima anggota pasukan penjaga pantai,
sementara seluruh penumpang yang berjumlah 379 orang di dalam pesawat komersial
tersebut berhasil selamat tanpa ada yang mengalami luka-luka yang mengancam
jiwa.
Menurut
penjaga pantai, pesawatnya akan lepas landas ke Prefektur Niigata untuk
mengantarkan makanan dan air bagi orang-orang yang terkena dampak gempa
berkekuatan 7,6 skala Richter yang menghantam Semenanjung Noto dan sekitarnya
di sepanjang pesisir Laut Jepang sehari sebelumnya.
Penjaga
pantai tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai posisi pesawatnya di landasan
saat tabrakan terjadi. Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 17:47, tak lama
setelah pesawat JAL mendarat dengan 367 penumpang di dalamnya, termasuk delapan
anak kecil.
Di
pesawat penjaga pantai, Bombardier DHC8-300 yang berbasis di bandara, api juga
berhasil dipadamkan, namun lima dari enam orang di dalamnya, yang berusia
antara 27 hingga 56 tahun, dipastikan tewas, menurut polisi.
Sebanyak
15 orang terluka dalam kecelakaan tersebut, termasuk Genki Miyamoto, kapten
pesawat penjaga pantai yang berusia 39 tahun, menurut petugas pemadam
kebakaran.
Shigenori
Hiraoka, kepala Biro Penerbangan Sipil kementerian yang bergabung dengan
Seguchi dalam konferensi pers tersebut, mengatakan, "Kami menganggapnya
sebagai kecelakaan yang sangat serius." Namun, Hiraoka menolak untuk
mempublikasikan komunikasi apa pun antara kontrol lalu lintas udara dan kedua
pesawat sebelum kecelakaan.
Perdana
Menteri Fumio Kishida mengatakan kepada para wartawan bahwa ia menginstruksikan
Menteri Transportasi Tetsuo Saito untuk menyelidiki penyebab kecelakaan
tersebut.
"Saya
merasakan ada benturan, seperti pesawat bertabrakan dengan sesuatu ketika
mendarat. Saya melihat percikan api di luar jendela dan kabin dipenuhi dengan
gas dan asap," kata salah satu penumpang.
Dewan
Keselamatan Transportasi Jepang, badan afiliasi kementerian yang bertanggung
jawab untuk menyelidiki kecelakaan serius yang melibatkan pesawat terbang,
kereta api, dan kapal, mengirim enam inspektur ke tempat kejadian, kata
kementerian itu.
Airbus
SAS mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa bahwa perusahaan
tersebut akan mengirimkan tim spesialis "untuk memberikan bantuan
teknis" kepada dewan keselamatan Jepang. (hfl)
Reporter : Hafilah Ghaisani (203516516412)
Redaktur : Friska Sabrina (203516516372)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar