Berita Terkini

Makanan Halal Semakin Berkembang di Singapura

Singapura, 8 Januari 2024 - Industri makanan halal di Singapura terus mengalami perkembangan pesat, memberikan pilihan yang lebih luas bagi ...

Minggu, 07 Januari 2024

Japan Airlines Tabrakan dan Terbakar : 379 Penumpang Selamat

TOKYO, Jepang – Terjadi insiden kecelakan di bandara Haneda Tokyo, Pesawat Japan Airlines mengalami kebakaran dahsyat setelah bertabrakan dengan pesawat penjaga pantai Jepang, pada selasa (2/1/2024) sore.

Melansir Kyodo News, pilot pesawat maskapai Japan Airlines tidak menyadari bahwa pesawatnya terbakar setelah bertabrakan dengan pesawat penjaga pantai tesebut, hingga seorang awak kabin memberi tahu pilot bahwa kabin dalam kondisi terbakar.

Menyebabkan kedua pesawat terbakar dan menewaskan lima anggota pasukan penjaga pantai, sementara seluruh penumpang yang berjumlah 379 orang di dalam pesawat komersial tersebut berhasil selamat tanpa ada yang mengalami luka-luka yang mengancam jiwa.

Menurut penjaga pantai, pesawatnya akan lepas landas ke Prefektur Niigata untuk mengantarkan makanan dan air bagi orang-orang yang terkena dampak gempa berkekuatan 7,6 skala Richter yang menghantam Semenanjung Noto dan sekitarnya di sepanjang pesisir Laut Jepang sehari sebelumnya.

Penjaga pantai tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai posisi pesawatnya di landasan saat tabrakan terjadi. Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 17:47, tak lama setelah pesawat JAL mendarat dengan 367 penumpang di dalamnya, termasuk delapan anak kecil.

Di pesawat penjaga pantai, Bombardier DHC8-300 yang berbasis di bandara, api juga berhasil dipadamkan, namun lima dari enam orang di dalamnya, yang berusia antara 27 hingga 56 tahun, dipastikan tewas, menurut polisi.

Sebanyak 15 orang terluka dalam kecelakaan tersebut, termasuk Genki Miyamoto, kapten pesawat penjaga pantai yang berusia 39 tahun, menurut petugas pemadam kebakaran.

Shigenori Hiraoka, kepala Biro Penerbangan Sipil kementerian yang bergabung dengan Seguchi dalam konferensi pers tersebut, mengatakan, "Kami menganggapnya sebagai kecelakaan yang sangat serius." Namun, Hiraoka menolak untuk mempublikasikan komunikasi apa pun antara kontrol lalu lintas udara dan kedua pesawat sebelum kecelakaan.

Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan kepada para wartawan bahwa ia menginstruksikan Menteri Transportasi Tetsuo Saito untuk menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut.

"Saya merasakan ada benturan, seperti pesawat bertabrakan dengan sesuatu ketika mendarat. Saya melihat percikan api di luar jendela dan kabin dipenuhi dengan gas dan asap," kata salah satu penumpang.

Dewan Keselamatan Transportasi Jepang, badan afiliasi kementerian yang bertanggung jawab untuk menyelidiki kecelakaan serius yang melibatkan pesawat terbang, kereta api, dan kapal, mengirim enam inspektur ke tempat kejadian, kata kementerian itu.

Airbus SAS mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa bahwa perusahaan tersebut akan mengirimkan tim spesialis "untuk memberikan bantuan teknis" kepada dewan keselamatan Jepang. (hfl)

Reporter            : Hafilah Ghaisani (203516516412)

Redaktur           : Friska Sabrina (203516516372)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar