Berita Terkini

Makanan Halal Semakin Berkembang di Singapura

Singapura, 8 Januari 2024 - Industri makanan halal di Singapura terus mengalami perkembangan pesat, memberikan pilihan yang lebih luas bagi ...

Sabtu, 06 Januari 2024

Pasar E - Commece di Thailand Memanas




Bangkok, Thailand-- Putaran PHK yang terjadi di Lazada milik Alibaba di Asia Tenggara menandakan persaingan yang lebih ketat di sektor e-commerce Thailand ketika para pemain berebut pertumbuhan keuntungan guna meningkatkan kepercayaan investor dan mempersiapkan diri menghadapi pesaing baru. 


CNBC melaporkan pada hari Kamis bahwa Lazada telah memulai gelombang PHK baru di seluruh Asia Tenggara, menurut seseorang yang mengetahui langsung masalah tersebut. 


Sebuah sumber yang akrab dengan Lazada Thailand mengatakan kepada Bangkok Post bahwa akan ada PHK serta rotasi staf ke posisi yang lebih sesuai di seluruh departemen dan fungsi perusahaan.


"Meskipun perusahaan ini menguntungkan, industri ini sangat kompetitif dan perusahaan perlu mengendalikan biaya tetap,” kata sumber tersebut. Lazada Thailand menolak berkomentar mengenai masalah ini ketika dilansir dari Bangkok Post. 


Hingga Maret 2023, Lazada Thailand mempekerjakan lebih dari 1.100 orang.


Paul Srivorakul, Group Chief Executive dari e-Commerce, sebuah e-commerce yang berbasis di Asia Tenggara, mengatakan bahwa lingkungan bisnis telah berubah secara signifikan karena investor publik mengharapkan e-marketplace untuk menghasilkan keuntungan yang lebih besar, tidak hanya pertumbuhan pendapatan atau pangsa pasar yang kokoh. 


Investor memberi penghargaan kepada perusahaan-perusahaan yang melakukan pemotongan biaya secara agresif, katanya, seraya mencatat bahwa saham Spotify melonjak 7,5% pada 4 Desember menyusul berita bahwa perusahaan tersebut berencana memberhentikan 17% tenaga kerjanya secara global. 


Perusahaan induk Lazada, Alibaba International Digital Commerce, perlu menunjukkan pertumbuhan berkelanjutan dengan unit ekonomi yang sehat, kata Paul.


Menurut penyedia analisis data Creden Data, Lazada Thailand membukukan laba sebesar 400 juta baht dari pendapatan 20,7 miliar baht pada tahun 2022. Lazada Logistics Thailand menghasilkan laba sebesar 2,9 miliar baht dari pendapatan 16,8 miliar pada periode yang sama. 


Menurut perusahaan ventura Singapura, Momentum Works, Shopee memperoleh 56% pangsa nilai barang dagangan kotor (GMV) e-commerce Thailand sebesar US$14,4 miliar pada tahun 2022, sementara Lazada memiliki 40% dan TikTok 4%. Dari GMV sebesar $99,5 miliar di Asia Tenggara, Shopee mengklaim 47,9% saham dan Lazada 20,1%.


Menurut Pawoot Pongvitayapanu, pendiri Tarad.com , nilai pasar e-commerce Thailand diperkirakan akan mencapai hampir 700 miliar baht pada tahun 2024, naik dari perkiraan 634 miliar pada tahun 2023, seiring dengan meningkatnya kuantitas dan nilai belanja online.


Reporter : Irawan Dwi Suseno

Redaktur : Irawan Dwi Suseno


Tidak ada komentar:

Posting Komentar