Berita Terkini

Makanan Halal Semakin Berkembang di Singapura

Singapura, 8 Januari 2024 - Industri makanan halal di Singapura terus mengalami perkembangan pesat, memberikan pilihan yang lebih luas bagi ...

Sabtu, 04 Juli 2020

Wisata Kuliner dan Budaya Betawi di Setu Babakan, Cocok untuk Anak-anak

Wisata Kuliner dan Budaya Betawi di Setu Babakan, Cocok untuk Anak-anak

      Sabtu, 7 Juli 2020

Legenda sepak bola Liverpool Gary McAllister mencoba membuat kerak telor saat mengunjungi Kampung Budaya Betawi, Setu Babakan, Jakarta Selatan, dalam rangkaian LFC World Tour, Jumat (9/3/2019). (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

Jakarta- Kawasan Setu Babakan Jakarta Selatan dijadikan sebagai cagar budaya Betawi. Berbagai hal seputar suku asli masyarakat Jakarta ada di sini, termasuk makanan khasnya.Setu Babakan disebut juga Situ Babakan merupakan kawasan kampung cagar budaya Betawi yang terletak di Jakarta Selatan. Di sini, terdapat banyak kegiatan budaya dan penjaja kuliner yang bisa dieksplor bersama anak-anak. Dalam sesi tur virtual Budaya dan Kuliner Betawi yang diselenggarakan oleh Atourin bekerja sama dengan Wisata Kreatif Jakarta pada Senin (22/6/2020).

Pemandu tur virtual Ira Lathief mengajak para peserta tur berkeliling kawasan Setu Babakan ini.Selain Ira, ada pula Reza Permadi Halim, Founder Atourin, yang juga memandu jalannya tur sambil memperlihatkan kawasan Setu Babakan secara virtual dengan Google Maps Street View serta foto-foto Setu Babakan. Pertama, para peserta tur diajak untuk melihat area Museum Betawi. Di area museum tersebut, terdapat pula semacam amphiteater outdoor yang cukup luas. Amphiteater ini biasanya jadi tempat diselenggarakan aneka pertunjukan kebudayaan Betawi. Sebelum masa pandemi, biasanya terdapat pertunjukan budaya di hari Sabtu-Minggu dari pagi hingga sore.

Setu Babakan ini merupakan kawasan perkampungan orang-orang Betawi. Jadi memang masih cukup banyak orang-orang Betawi yang sejak dulu tinggal disitu terlihat ada delman yang juga bisa disewa oleh pengunjung mengelilingi kawasan Setu Babakan yang cukup luas. Tak itu saja, ada pula sanggar Betawi di mana kamu bisa melihat proses pembuatan batik Betawi yang dicap atau ditulis. Setiap harinya pasti ada proses pembuatan batik yang bisa kamu saksikan atau bahkan kamu coba sendiri.

Pasalnya, banyak sekali pedagang kaki lima atau pun warung makan yang bisa dicoba. Salah satu yang khas di Setu Babakan adalah terdapat penjual dodol Betawi yang juga melakukan proses pembuatan dodol Betawi langsung di sana. Selain dodol Betawi, ada pula penjual bir pletok yang banyak berjejer. Uniknya, jika di tempat lain bir pletok dijual sudah dalam kemasan botol, di sini bir pletok dijual segar dalam wadah besar yang kemudian dituangkan ke wadah plastik seharga kurang lebih Rp 5.000.

“Di kanan kiri ini, sepanjang lapak ini kita bisa menemukan kue jadul Betawi yang sering didapat kalau lagi Lebaran. Itu ada kembang goyang, akar kelapa, kue rangi, wajik, geplak,” terang Ira sambil menunjukkan foto-foto makanan tersebut Seperti di laporkan oleh Kompas.com. Kue geplak khususnya sudah sangat sulit ditemukan di pasaran. Kue rangi pun sekarang sudah tak lagi sebanyak dulu. Kue rangi merupakan kue yang dibuat dari kelapa lalu dipanggang di cetakan khas.

Kue yang sudah matang tersebut pun dilumuri dengan gula merah kental yang harum. Selain kue geplak dan kue rangi, banyak pula penjual kue ape di sini. Selain jajanan ringan, di sini juga ada aneka makanan berat seperti taoge goreng dan laksa Betawi yang khas. Juga rumah makan yang menjual pecak gurame, gabus pucung, dan soto Betawi. Yang terakhir, karena bir pletoknya tadi udah keburu abis gara-gara saya kehausan abis menempuh perjalanan ke Setu Babakan, saya beli minuman lagi deh, es selendang mayang. Murah, hanya lima ribu aja. Isinya ada adonan kenyal berwarna-warni yang terbuat dari tepung hunkwe dan tepung beras diberi kuah santan dan gula jawa. Terkadang ada juga yang mengganti gula jawa dengan sirup berwarna merah.

Untuk menuju ke Wisata Setu Babakan, dapat menggunakan angkutan umum Kereta dan turun di stasiun Leteng Agung atau Universitas Pancasila lalu lanjut menggunakan ojek online atau angkot.

 

Reporter : Nia Isdamayanti

Redaktur : Handika Maulana Iqbal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar