Berita Terkini

Makanan Halal Semakin Berkembang di Singapura

Singapura, 8 Januari 2024 - Industri makanan halal di Singapura terus mengalami perkembangan pesat, memberikan pilihan yang lebih luas bagi ...

Jumat, 10 Juli 2020

Kondisi New Normal di Australia

Kondisi New Normal di Australia 

Sumber gambar: CNBC Indonesia

 JAKARTA - Kondisi New Normal sedang banyak dibicarakan di hampir semua negara, termasuk di Australia dan Indonesia. ABC Indonesia membahasnya dalam diskusi online yang menampilkan para produser dan jurnalisnya.

Melansir REPUBLIKA.co.id, Rabu (08/07/2020) 'New Normal' adalah sebuah keadaan dimana tiap-tiap individu beradaptasi dengan kondisi sosial di saat aturan pembatasan sosial diberlakukan. Di Australia, aktivitas warga tidak langsung menjadi normal seperti sebelum pandemi virus corona, meski pembatasan aktivitas warganya sudah dilonggarkan.

Pelonggaran dilakukan dengan cara bertahap dan masing-masing negara bagian memiliki kebijakannya sendiri dalam menerapkannya. Dalam acara 'Ngobrol Bareng Soal Virus Corona Dari Australia' yang disiarkan di Facebook ABC Indonesia, Sastra Wijaya mengatakan sebenarnya tidak banyak perbedaan dari tiap-tiap negara bagian dalam melonggarkan aktivitas warga.

Ia mengatakan Pemerintah Pusat Australia yang bermarkas di ibukota Canberra telah menyerahkan ke tiap-tiap negara bagian untuk melonggarkan aturan yang selama ini membatasi aktivitas warga, dengan tujuan perekonomian bisa bangkit kembali.

"Namun semuanya masih berdasarkan pada social distancing [menjaga jarak antara individu," ujar Sastra. Sastra memberikan contoh rumah tangga yang sudah bisa menerima tamu atau restoran yang sudah boleh buka tetap harus membatasi jumlah orang.

Hari Jumat (2/05), Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengatakan pemerintahannya baru akan membuka sepenuhnya pusat-pusat kegiatan, jika penularan virus corona di Australia sudah benar-benar nol.

Saat ini ada kurang dari 500 kasus corona positif di Australia dan dua orang yang berada di rumah sakit dengan bantuan pernafasan atau ventilator. Pusat-pusat perbelanjaan di Australia tidak sepenuhnya tutup beroperasi sejak awal pandemi, karena ada beberapa toko yang tetap memberikan pelayanan yang termasuk dalam kategori "esensial".

Namun setelah pembatasan aktivitas warga dilonggarkan, diprediksi akan semakin banyak warga Australia yang mengunjunginya untuk berbelanja.

"Pelonggaran pusat-pusat perbelanjaan ini jangan disalahpahami, karena Australia sebenarnya sudah melalui sejumlah tahapan sebelum diputuskan untuk dibuka kembali secara luas " ujar Farid Ibrahim.

Farid menjelaskan tetap ada imbauan agar warga yang datang ke pusat perbelanjaan tetap menjaga jarak aman yang dianjurkan, selain dianjurkan "berbelanja dengan cepat" demi mencegah penularan baru.

 

Redaktur: Ahmad Jiddan Putra Wijanarko
Reporter: Reza Ramadhan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar