Berita Terkini

Makanan Halal Semakin Berkembang di Singapura

Singapura, 8 Januari 2024 - Industri makanan halal di Singapura terus mengalami perkembangan pesat, memberikan pilihan yang lebih luas bagi ...

Sabtu, 11 Juli 2020

Wali kota seoul meninggal dengan tuduhan pelecehan seksual



Wali kota seoul, Park Won-Soon, meninggal dengan dugaan bunuh diri sehari setelah melakukan pelecehan seksual.

Jasad Park-Won-Soon ditemukan di Gunung Bukak, kawasan Seongbuk-gu Seoul pada Jumat (10/7/2020) dini hari.

Park Won-Soon melakukan pelecehan seksual terhadap mantan sekretarisnya. Korban mengadu kepada polisi bahwa dia telah dilecehkan secara seksual oleh Park Won-Soon pada Kamis (9/7/2020).

Wali kota seoul tersebut juga dilaporkan telah mengirimi korban hasil swafoto yang hanya bercelana dalam dan disertai komentar bernada cabul.

"Saya meyakinkan diri saya sendiri, ditengah ketakutan dan penghinaan yang luar biasa, bahwa semua ini demi kepentingan Kota Seoul, saya sendiri, dan wali kota," jelas korban berdasarkan dokumen yang ada.

Pihak kepolisian mengonfirmasi aduan yang masuk terhadap Park namun menolak untuk memberikan rinciannya sebagaimana dilansir dari AFP, Jumat.

Dengan kematian Park, maka penyelidikan secara otomatis ditutup.

Saat jasad Wali Kota Seoul ditemukan, banyak reaksi yang muncul dari masyarakat. Mulai dari berbela singkawa hingga hujatan atas kematiannya. Ada juga yang berpendapat bahwa ia bunuh diri untuk menghindari hukuman.

Apabila dugaan kematian Park bunuh diri, dia akan menjadi politikus Korea Selatan yang paling terkenal yang melakukan bunuh diri sejak mantan presiden Korea Selatan, Roh Moo-hyun, dengan motif bunuh diri melompat dari tebing pada 2009.

Sumber berita : kompas.com

Reporter : fajar nur Alamsyah
Redaktur : Alfin

Pemerintah Inggris Peringatkan Resiko Kekurangan Air pada 2040


Pemerintah Inggris Peringatkan Resiko Kekurangan Air pada 2040

Illustrasi penggunaan air keran yang bisa dijadikan air konsumsi (Foto : Google/com/airkerankonsumsi
)
JAKARTA - Inggris berada dalam "risiko serius" kehabisan air dalam waktu 20 tahun karena pembuat kebijakan, regulator dan kegagalan sektor air untuk mengatasi kebocoran dan sejajar dengan net-zero. Itu menurut laporan baru dari Komite Akun Publik, sebagai bagian dari penyelidikannya terhadap sektor air dan infrastruktur Inggris.

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa sekitar seperlima dari volume air yang digunakan di Inggris setiap hari hilang karena kebocoran - suatu proporsi yang tidak berkurang dalam 20 tahun terakhir. Ofwat memperkirakan kebocoran akan berkurang sebesar 16% dalam lima tahun ke depan, tetapi Komite tidak yakin bahwa perusahaan air melakukan pengukuran dan investasi yang tepat untuk memenuhi target ini.

“Tidak ada satu organisasi pun yang memiliki pegangan menyeluruh dalam menangani masalah ini dan mendorong perubahan yang diperlukan,” kata laporan itu. Jika masalah ini tidak ditangani sebagai hal yang mendesak, Komite memperingatkan, Inggris kemungkinan akan menghadapi kekurangan air yang menyapu dalam dua dekade saat populasi bertambah, urbanisasi terus berlanjut dan iklim menghangat.

Pada bagian terakhir, Komite juga menyatakan keprihatinan tentang pendekatan sektor air untuk target net-zero Inggris 2050. Agustus 2019 menyaksikan sembilan perusahaan besar air dan layanan pembuangan limbah di Inggris berkomitmen untuk mencapai titik nol pada tahun 2030 dan, tak lama setelah itu, Badan Lingkungan Hidup pun mengikutinya. Sementara memuji ambisi ini, Komite prihatin bahwa perusahaan air perlu membangun infrastruktur intensif energi baru saat mereka memodernisasi, dan bahwa sektor ini belum mengembangkan peta jalan yang jelas untuk mengatasi emisi yang dihasilkan. Yang juga menjadi perhatian adalah kemampuan sektor ini untuk beradaptasi dengan perubahan iklim yang sudah 'dipanggang'.

Water UK telah memberi tahu anggota parlemen bahwa mereka bekerja dengan Defra, EA, Ofwat dan semua perusahaan besar untuk mengatasi tantangan ini. “Sangat sulit untuk membayangkan, di negara ini, memutar keran dan tidak memiliki air bersih yang cukup untuk diminum - tetapi itulah yang sekarang kita hadapi,” kata ketua Komite Akun Publik Meg Hiller MP.

“Kata-kata kosong tentang komitmen iklim dan kampanye informasi publik yang tidak didanai akan membuat kita memperoleh apa yang kita dapatkan selama 20 tahun terakhir: tidak ada tempat. Defra gagal memimpin dan perusahaan air minum gagal bertindak. Kami sekarang melihat ke Departemen untuk melangkah dan menebus waktu yang hilang sebelum terlambat," ucapnya lagi





Reporter : Nining Melani
Redaktur : Fiolita Dwina A

Inggris Akan Segera Cekal Huawei dari Jarigan 5G


Logo dan nama Huawei, perusahaan yang bergerak dibidang teknologi informasi dan jaringan (Foto: Huawei. ©androidauthority.com)


Inggris Akan Segera Cekal Huawei dari Jarigan 5G

PAYAKUMBUH - Inggris akan segera menghentikan penggunaan peralatan dan teknologi milik Huawei dalam jaringan 5G pada tahun ini. Penghapusan itu berdasarkan prediksi dari berbagai orang jika Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, akan menimbang-nimbang menghapus Huawei dari jaringan 5G.

Dikutip detikINET dari Reuters, Senin (6/7/2020) berdasarkan dari laporan The Telegraph petinggi pemerintahan telah menyusun proposal untuk menghentikan pemasangan peralatan Huawei dalam jaringan 5G dalam waktu enam bulan, dan mempercepat penarikan teknologi yang sudah dipasang. Langkah itu berdaasarkan atas penilaian ulang dari  National Cyber Security Centre GCHQ, tentang risiko pengintaian ditimbulkan perusahaan China tersebut.

Laporan disiapkan oleh National Cyber Security Centre GCHQ menyimpulkan bahwa sanksi yang dijatuhkan terhadap Huawei akan memaksa perusahaan itu untuk menggunakan teknologi yang tidak dipercaya. Para pejabat Inggris lantas menyusun jadwal pencopotan komponen Huawei yang sudah terpasang pada jaringan 5G.

Juru bicara Johnson sebelumnya mengatakan, bahwasannya pemerintah Inggris akan menyelesaikan ulasan tentang implikasi dari sanksi baru AS terhadap Huawei. Sanksi tersebut bertujuan memotong akses Huawei ke produsen chip AS.

Johnson sendiri sebelumnya sempat menyetujui partisipasi Huawei dalam pengadaan 5G di Inggris pada Januari lalu dengan beberapa syarat. Huawei tidak boleh ikut membangun bagian inti jaringan 5G Inggris, Huawei dilarang di beberapa lokasi geografis yang sensitif.

Pelarangan partisipasi Huawei dalam jaringan 5G Inggris mengikuti kebijakan dari pemerintah Amerika Serikat. Sebelumnya Amerika sendiri telah mewanti-wanti sekutunya seperti Inggris dan India untuk tidak menggunakan peralatan Huawei dalam jaringannya. Di Amerika Huawei telah masuk kedalam daftar hitam pemerintah pada Mei 2019 dimasukkan ke dalam entity list.



Reporter : Gilang Permata Indah
Redaktur : Fiolita Dwina A

Tesla dikabarkan Akan Bangun Pabrik di United Kingdom


Tesla diduga Akan Bangun Pabrik di United Kingdom
 
Tampak parkiran mobil dengan gedung bertuliskan nama perusahaan otomotif dan penyimpanan energi, Tesla Inc (Foto : Onlinemarkeplaces.com)

TANGERANG SELATAN – Tesla Inc, Perusahaan otomotif dan penyimpanan energi asal Amerika Serikat, sasedaat ini ng melakukan ekspansi besar-besaran di Eropa dengan pabrik lengkap pertamanya didekat Berlin, juga pabrik pusat desain dan penelitian baru di ibukota Jerman. Hingga kemudian dikabarkan akan membangun pabrik lagi untuk meluaskan produksinya.

Mengutip dari Electrek.co, kabar pembangunan pabrik Tesla selanjutnya ini, diisukan akan dilakukan di Inggris, setelah CEO Tesla, Elon Musk, mengatakan bahwa Tesla melihat Inggris, sebagai lokasi yang kemungkinan tetapi ternyata "terlalu berisiko" karena adanya ketidakpastian Brexit.

Kemudian, bulan lalu, lebih tepatnya pada awal bulan Juni, Electrek.co melaporkan bahwa Tesla bekerja dengan pemerintah untuk mencari tempat, untuk membangun "penelitian kendaraan listrik (EV) penelitian, pengembangan, dan pabrik". Hal dikonfirmasi oleh Departemen Perdagangan Internasional (DIT) bahwa mereka sedang mencari tempat untuk fasilitas yang berkaitan dengan kendaraan listrik. Hanya saja, mereka tidak mengatakan itu untuk Tesla.
Kompleks 'Gravity' yang dikunjungi Elon Musk, CEO Tesla Inc (Foto : Elecktrek.co)


The Times, surat kabar nasional di London, melaporkan bahwa Musk mengunjungi daerah Bristol pada Rabu(3/6) menggunakan Jet pribadinya. “Diyakini bahwa jet pribadi Mr Musk mendarat di Luton, Bristol, tepat setelah tengah hari pada hari Rabu (3/6) dan lepas landas kembali pada Kamis(4/6) pagi dari bandara yang sama, hanya menghabiskan 19 jam di darat,”
Musk dilaporkan mengunjungi lokasi seluas 650 hektar, di dekat Bristol. Lokasi ini dulunya merupakan pabrik BAE (British Aerospace), tetapi sekarang sedang dikembangkan sebagai kompleks baru yang disebut 'Gravity'.

The Times menambahkan:
“Undang-undang yang memaksa semua pelancong asing untuk masuk karantina selama dua minggu pada saat kedatangan ke Inggris tidak berlaku sampai hari Senin. Mungkin Mr Musk akan menggunakan helikopter untuk melihat lokasi Gravity, daripada mengemudi atau berjalan di sekitar area,"

Rumor ini tentu mulai menjadi lebih kredibel. Sulit untuk percaya bahwa Tesla akan mencari pabrik lain di Eropa walaupun mereka hampir tidak memulai pembangunan pabrik pertama mereka di dekat Berlin. Tetapi dengan pemerintah Inggris yang putus asa untuk meningkatkan ekonomi setelah pandemi, Tesla mungkin mendapatkan paket insentif yang memungkinkan mereka untuk mendaratkan pabrik di Inggris. Dari Electrek.co, diketahui juga bahwa Tesla telah diterapkan untuk menjadi sebuah utilitas listrik di Inggris, yang dapat berarti bahwa mereka berencana untuk memperluas Tesla Energy di pasaran.




Reporter dan Redaktur : Fiolita Dwina A

Ilmuan Inggris : Vaksin Virus Corona Lebih Efektif dalam Bentuk Semprotan Atau Inhaler


Ilmuan Inggris : Vaksin Virus Corona Lebih Efektif dalam Bentuk Semprotan Atau Inhaler
Illustrasi bentuk vaksin berupa semprotan atau inhaler (Foto : google.com/inhaler)


TANGERANG SELATAN – Ketika ilmuan dari berbagai negara berlomba-lomba menemukan vaksin virus Corona, ilmuan di Inggris justru sedang melakukan uji coba vaksin Covid-19 pada manusia yang diberikan melalui suntikan. Ilmuan di Inggris juga berencara meluncurkan studi gelombang kedua yang meneliti “imunisasi mukosa”, dimana vaksin yang akan diberikan secara oral atau melalui hidung dalam bentuk semprotan atau inhaler.

Dilansir dari New York Post, para ilmuan di University of Oxford dan Imperial College London, Inggris, percaya bahwa memberikan vaksin dalam bentuk semprotan atau inhaler secara langsung ke paru-paru seseorang akan lebih efektif membantu memerangi infeksi virus Corona yang berkaitan dengan pernapasan. 

“Saat ini sebagian besar vaksin sedang dikirim dengan injeksi intramuskular konvensiona. Alasannya adalah yang termudah dan tercepat untuk keluar dari blok awal dan ke dalam studi. Tapi beberapa dari kita tertarik untuk melihat imunisasi mukosa,” ujar Profesor Robin Shattock, seorang ahli imunologi di Imperial, mengatakan kepada Komite Ilmu Pengetahuan dan Teknologi House of Commons di Inggris.

Gilbert, yang merupakan pemimpin dari University of Oxford menambahkan bahwa vaksin yang diberikan ke bagian oral atau hidung dipercaya memiliki respons mukosa yang jauh lebih kuat. Hal ini karena vaksinnya akan sampai ke paru-paru, tempat jaringan yang terinfeksi virus. Namun, ia juga mengatakan bahwa metode tersebut sangat sulit untuk dipelajari.

Saat ini, penyebaran virus Corona telah mengalami penurunan dan ini merupakan hal yang baik. Namun disisi lain, hal tesebut dapat menghambat proses pengujian efektivitas dari vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkan. Oleh karena itu, tim peneliti dari University of Ofxord bekerja sama dengan perusahaan farmasi AstraZeneca akan melakukan pemindahan pengujian klinis dari Inggris ke Brazil.



Reporter : Marlita Nursanti
Redaktur : Fiolita Dwina A

Aubameyang dikabarkan akan Tinggalkan Arsenal pada Bursa Transfer Musim Panas


Aubameyang dikabarkan akan Tinggalkan Arsenal pada Bursa Transfer Musim Panas

Aubameyang dan Mikel Arteta, pelatih arsenal (Foto : ANTARA/REUTERS/John Sibley) 

SUBANG - Pierre-Emerick Aubammeyang, berpeluang meninggalkan Arsenal di bursa transfer musim panas nanti. Kontrak pemain Timnas Gabon itu akan berakhir pada bulan Juni tahun depan, dan saat ini masih belum ada pembaharuan kontrak. Eks penyerang Borussia Dortmund itu menyebut tidak menutup kemungkinan dirinya bakal meninggalkan The Gunners.

Pasalnya, ia menganggap klub yang dia bela saat ini tidak menunjukkan keseriusan dalam upaya perpanjangan kontrak. Kendati telah ada pembicaraan dalam beberapa bulan terakhir, namun manajemen Arsenal tak kunjung menawarkan proposal perpanjangan kontrak.

Padahal, masa bakti Aubameyang di Emirates akan berakhir musim panas tahun depan, ia nantinya bisa saja pergi dengan status bebas transfer. Aubameyang mengakui bahwa ia punya beberapa syarat yang diajukan kepada manajemen Arsenal jika The Gunners masih menginginkannya bertahan di Emirates. "Saya sudah melakukan pembicaraan dengan klub beberapa bulan lalu, tetapi belum ada proposal yang perpanjangan kontrak yang diberikan kepada saya.

Kuncinya ada di manajemen klub, dan mereka sudah tahu syarat yang saya ajukan supaya saya bertahan," kata Pierre-Emerick Aubameyang, dikutip dari Eurosport. "Terserah manajemen Arsenal [akan memenuhi syarat yang saya berikan atau tidak] setelah itu kita akan lihat perkembangannya. Ini akan menjadi titik balik dalam karir saya, dan akan menjadi sebuah keputusan yang sulit," tambahnya.

Keinginan Aubameyang untuk bermain di Liga Champions ditengarai jadi satu alasan dirinya ingin hengkang. Pasalnya, sejak bergabung dengan Arsenal pada 2018, ia belum pernah bermain di kompetisi elit itu kendati selalu tampil konsisten di setiap musim.

 Musim depan pun Arsenal kemungkinan besar tidak lolos ke Liga Champions. Saat ini, tim yang diarsiteki oleh Mikel Arteta, berada di peringkat 9 klasemen Liga Inggris dan berjarak 8 poin dari Chelsea yang berada di zona Liga Champions. Arsenal masih menyisakan 10 pertandingan Liga Inggris, atau satu laga lebih banyak dari tim-tim di atasnya.

Namun, jika melihat lawan-lawan yang harus mereka hadapi, kemungkinan The Gunners finis di 4 besar klasemen akhir cukup kecil. Sementara itu, dilansir dari Antara manajemen Arsenal disebut telah memberikan proposal perpanjangan kontrak baru kepada penyerang andalannya tersebut.

Namun, pihak Aubameyang belum menyetujui proposal yang diberikan oleh manajemen The Gunners. Arsenal sendiri dikabarkan siap melepas Aubameyang pada bursa transfer musim panas ini, untuk menghindari kehilangan pemain andalannya secara cuma-cuma. Bahkan, pihak klub bersedia melepas sang pemain dengan harga 35-45 juta paund, atau lebih kecil dari dana yang ia keluarkan saat mendatangkannya dari Dortmund



Reporter : Novitasari
Redaktur : Fiolita Dwina Astari

Tembus Angka 3 Juta Kasus, Ini Penyebabnya Amerika Menjadi Epicentrum Covid-19

Tembus Angka 3 Juta Kasus, Ini Penyebabnya Amerika Menjadi Epicentrum Covid-19

      Sabtu, 11 Juli 2020

    Figure Atealla Betancourt di tes di dalam mobil untuk penyakit virus korona (Covid-19) saat penyebarannya di Austin, Texas, Amerika Serikat, Minggu (28/6/2020).(ANTARA FOTO/REUTERS)

Jakarta – Amerika Serikat (AS) kini menjadi pusat dari pandemic COVID19. Angka positif di Negara tersebut tembus mencapai 3juta.

Kini, Amerika telah menggeser  Brazil menjadi episentrum kasus Covid-19. Menurut data dari Worldmeter, telah dilaporkan sebanyak 3.291.786 kasus positif dinegara tersebut, dengan 136.671 kasus kematian.(7/11/20).

Lantas, mengapa angka positif di Amerika begitu tinggi? Dilansir dari Warta Ekonomi,  penyebab dari tingginya angka tersebut dikarenakan oleh :

1. New York Sebagai Pusat Penyebaran Covid-19

Sebagai salah satu kota terpadat di dunia, New York menjadi kota yang tegantung pada transportasi umum. Sehingga upaya penyebaran melalui physical distancing sangat sulit dilakukan. Warga yang setiap hari berjubal menyebabkan Covid-19 sangat mudah menyebar.

2. Terbatasnya Ventilator

Ventilator merupakan alat yang sangat penting untuk menunjang pasien Covid-19 untuk bernafas. Sayangnya, jumlah ventilator di America Serikat memiliki jumlah yang terbatas. Sehingga menyebabkan satu ventilator bisasaja digunakan oleh 2 pasien.

3. Distribusi Alat Uji Lamban

Dilansir dari USA Today, sebuah rumah sakit di Florida menghentikan tempat pengujian live-trough karena kehabisan alat uji. Sehingga pengujian di Kota tersebut jadi tersendat. Begitu juga di beberapa kota lainnya.

4. Lockdown Masih Enggan 

Untuk DilakukanMeskipun angka di Negara tersebut sangat tinggi, Pesiden Trump masih saja enggan untuk memberlakukan Lockdown.

 

Reporter : Munzi Aulia Rahmah

Editor : Handika Maulana Iqbal 


Amerika Serikat Dinyatakan Melanggar Hukum Internasional Atas Pembunuhan Jenderal Iran

Amerika Serikat Dinyatakan Melanggar Hukum Internasional Atas Pembunuhan Jenderal Iran

     Sabtu, 11 Juli 2020

Konvoi kendaraan yang membawa Jenderal Soleiman diserang oleh AS di dekat Bandara Internasional Baghdad pada Januari silam.


Jakarta - Serangan pesawat nirawak Amerika Serikat menewaskan komandan pasukan elite Quds di Garda Revolusi Iran Qasem Soleimani, pada tangggal 3 Januari silam atas permintaan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Hal ini telah melanggar hukum internasional, kata pelapor khusus PBB. Trump berdalih Soleimani bertanggung jawab atas kematian ratusan tentara AS dan merencanakan serangan yang akan segera terjadi terhadap kepentingan negara itu.

Dalam laporannya, pelapor khusus PBB Agnes Callamard, mengatakan bahwa AS tidak memberikan cukup bukti tentang serangan tersebut. Laporan PBB ini dikeluarkan sepekan setelah Iran mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi Presiden Trump dan 35 orang lainnya atas pembunuhan komandan pasukan elite Quds di Garda Revolusi Iran.


Jenderal Soleimani dikenal sebagai tokoh penting dalam pemerintah Iran, tetapi Pasukan Quds pimpinannya masuk daftar kelompok teroris asing versi Departemen AS versi April 2019.

Serangan dengan pesawat tak berawak itu merupakan "pembunuhan di luar putusan pengadilan"berdasarkan hukum HAM internasional, menurut laporan PBB. Ditambahkan oleh Callamard, Iran juga melanggar hukum karena melancarkan serangan rudal sebagai balasan.

Pemerintahan Trump menuding Pasukan Quds adalah "mekanisme utama Iran untuk memanen dan mendukung" kelompok-kelompok yang dikategorikan AS sebagai kelompok teroris di Timur Tengah, termasuk Gerakan Hizbollah di Libanon dan Jihad Islam di Palestina. Dukungan Pasukan Quds, menurut AS, diberikan dalam wujud penyediaan dana, pelatihan, persenjataan, dan peralatan militer.

 

Reporter:Diva Noviana Pitasari

Redaktur: Handika Mulana Iqbal


Delegasi China Batal Kunjungi Petani AS, Gara-gara Donald

Liputan6.com, Jakarta - Perwakilan dagang China yang dijadwalkan berkunjung ke pertanian di Amerika Serikat (AS) dikabarkan membatalkan rencana mengunjungi lokasi pertanian di Montana, Amerika Serikat (AS). Delegasi China diketahui kembali ke negara asal lebih awal dari agenda yang seharusnya.

Mengutip laman Reuters, Senin (23/09/2019), pembatalan ini terjadi setelah perwakilan AS dan China menggelar pembicaraan perdagangan di Washington DC.

Presiden AS, Donald Trump mengaku ingin menyelesaikan perang dagang dengan negara-negara di Asia, bukan melakukan perjanjian dengan China untuk membeli produk pertanian AS saja.

Kedutaan Besar China menginformasikan kepada Biro Pertanian Montana bahwa delegasi China pulang lebih awal sehingga kunjungan pada hari Senin (23/09) turut dibatalkan ujar Nicole Rolf, direktur urusan nasional Biro Pertanian Montana.

Sementara, Kedutaan Besar China sendiri belum berkomentar mengenai hal ini.

Sebelumnya, kedatangan China tersebut diyakini sebagai cara China membentuk itikad baik dengan para petani AS.
Kunjungan delegasi China yang dipimpin Wakil Menteri Pertanian dan Urusan Pedesaan Han Jun telah merencanakan kunjungan ke lahan pertanian Bozeman, Montana, Omaha dan Nebraska.

Kamis kemarin, seharusnya delegasi ini berkunjung ke Montana dan Nebraska. Namun belum jelas, apakah kunjungan ke lahan pertanian yang lainnya akan batal atau tidak.
Penulis : Andrean Kurnia Labo
Redaktur : Aditya Firman

China Marah pada Australia Gara-Gara Isu Hong Kong



REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China menyebut Australia telah mencampuri urusan dalam negerinya dengan memberikan perpanjangan izin tinggal bagi pemegang visa dari Hong Kong dan menangguhkan perjanjian ekstradisi. Kedutaan Besar China di Canberra mengatakan, sangat kecewa dan marah atas tudingan Pemerintah Australia yang dinilai tak berdasar.

"Australia telah bersuara mereka menentang campur tangan asing. Namun mereka secara terang-terangan mencampuri urusan dalam negeri China dengan membuat pernyataan yang tidak bertanggung jawab atas masalah terkait Hong Kong. Kemunafikan dan standar ganda terpapar secara nyata," ujar juru bicara kedutaan, dilansir The Guardian.

Juru bicara kedutaan meminta Australia segera berhenti mencampuri urusan Hong Kong dan urusan dalam negeri China dengan dalih atau dengan cara apa pun. Sebelumnya, Perdana Menteri Scott Morrison mengumumkan, Australia akan memperpanjang izin tinggal bagi pemegang visa asal Hong Kong. Selain itu, Australia juga akan menangguhkan perjanjian ekstradisi dengan Hong Kong terkait pemberlakuan undang-undang keamanan nasional yang telah mengubah sistem hukum di Hong Kong.

Morrison mengatakan, pemerintahnya akan menyesuaikan pengaturan kebijakan untuk memastikan  pemegang visa yang terampil dan lulusan perguruan tinggi akan memiliki perpanjangan lima tahun. Mereka juga mendapatkan akses tempat tinggal permanen.

"Jika Anda lulusan sementara atau pemegang visa yang terampil, visa Anda akan diperpanjang dengan tambahan lima tahun dari hari ini, selain karena Anda sudah berada di Australia, Anda juga mendapatkan jalur ke tempat tinggal permanen di akhir periode itu," kata Morrison.

Pemerintah juga akan berusaha menarik bisnis-bisnis yang berorientasi ekspor yang berbasis di Hong Kong untuk pindah ke Australia. Khususnya bisnis yang memiliki potensi kuat untuk bertumbuh dan membuka lapangan pekerjaan bagi Australia di masa depan.

Penulis : farid fadillah 
Redaktur : Aditya firman

China dan Amerika Serikat Sedang Bernegoisasi Trilateral



Jakarta (9/7) - China akan dengan senang hati berpartisipasi dalam negosiasi kontrol senjata nuklir trilateral dengan Amerika Serikat. Washington telah berulang kali menyerukan China untuk bergabung dalam negosiasi trilateral untuk memperpanjang perjanjian New START, perjanjian senjata nuklir utama antara AS dan Rusia yang akan berakhir pada Februari tahun depan. 

Di kutip dari sindonews.com, “Washington telah berulang kali menyerukan China untuk bergabung dalam negosiasi trilateral untuk memperpanjang perjanjian New START, perjanjian senjata nuklir utama antara AS dan Rusia yang akan berakhir pada Februari tahun depan.”

"Saya dapat meyakinkan Anda, jika AS mengatakan bahwa mereka siap turun ke tingkat (yang sama dengan) China, China akan dengan senang hati berpartisipasi di hari berikutnya," katanya.

Fu menegaskan bahwa bagi AS, meminta China untuk berpartisipasi dalam perundingan trilateral adalah tidak lain suatu cara untuk mengalihkan perhatian dan alasan bagi AS untuk menjauh dari perpanjangan perjanjian New START.

Fu menyatakan bahwa China tidak menghindar dari proses pelucutan nuklir internasional dan siap untuk membahas dalam kerangka kerja lima anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa terhadap semua masalah yang berkaitan dengan pengurangan risiko nuklir.

Penulis    : Rafi Ardiansyah
Redaktur : Aditya Firman
Jakarta, CNBC Indonesia - China akan membangun enam hingga delapan reaktor nuklir setiap tahun antara 2021 dan 2025, menurut laporan yang dikeluarkan oleh Asosiasi Energi Nuklir China tentang prospek pengembangan nuklir.

Kapasitas reaktor nuklir tersebut juga ditingkatkan menjadi 70 gigawatt (GW), atau naik 43,5% dibandingkan dengan kapasitas pada akhir Mei lalu, menurut laporan media China Daily pada Kamis (9/7/2020), yang dikutip dari Channel News Asia.

Asosiasi Energi Nuklir China juga mengatakan total kapasitas nuklir terpasang negara itu diperkirakan akan mencapai 52 GW pada akhir 2020. Namun jumlah tersebut jauh dari target 58 GW. Tetapi target dikatakan tetap bisa dipenuhi, sebab nantinya akan dibangun reaktor nuklir sekitar 200 GW pada 2035 mendatang.

Menurut angka dari Administrasi Energi Nasional, kapasitas nuklir China saat ini mencapai 48,8 GW pada akhir Mei, terhitung 2,5% dari total kapasitas pembangkitannya.

Lebih lanjut, laporan asosiasi tersebut menuliskan pada akhir 2019, China memiliki 47 unit tenaga nuklir yang beroperasi (tidak termasuk data wilayah Taiwan), dengan total kapasitas terpasang 48,75 GW, peringkat ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Prancis.

Setidaknya, Negeri Tirai Bambu tersebut akan memiliki 51 unit nuklir pada akhir 2020 dan lebih dari 17 berada di dalam pipa.

Pada 2019, pembangkit listrik tenaga nuklir negara itu mencapai 348,1 TWh, naik 18,9% YoY. Pada akhir tahun lalu, ada 13 unit nuklir yang sedang dibangun dengan total kapasitas 13,87 GW.

Pembangunan unit tenaga nuklir baru sebelumnya ditunda karena setelah delapan unit disetujui pada 2015, China tidak melakukan Greenlight proyek nuklir pada 2016 dan hanya ada satu proyek yang melanggar pada 2017. Proyek baru disetujui lagi pada 2018.

Ambisi energi nuklir China sendiri telah tertahan oleh penundaan beberapa proyek besar yang melibatkan teknologi, serta moratorium empat tahun pada persetujuan baru setelah bencana Fukushima di Jepang pada 2011.

Pembangunan reaktor nuklir baru ini, menurut laporan asosiasi, nantinya dapat memuaskan pertumbuhan permintaan tenaga di provinsi-provinsi pusat seperti Hunan, Hubei, dan Jiangxi dan memberikan kontribusi besar bagi pengembangan ekonomi lokal.

Saat ini, tenaga nuklir masih mengambil porsi kecil dari campuran energi di China. Pada akhir 2019, nuklir hanya menyumbang 2,42% dari total kapasitas terpasang, dan kapasitas pembangkit listrik pada 2019 kurang dari 5% dari total keseluruhan energi di China.

Pembangunan reaktor nuklir di China ini berpotensi membuat konsumsi batu bara di China turun drastis. Ada kemungkinan penggunaan pembangkit listrik dengan menggunakan batu bara berkurang. 

Harga batu bara acuan Newcastle untuk kontrak yang ramai diperdagangkan kembali melemah kemarin. Padahal sempat menyentuh level tertingginya dalam sebulan terakhir.

Kamis (9/7/2020), Harga batu bara ditutup melemah 0,91% ke US$ 54,55/ton. Dalam sebulan terakhir, harga batu bara bergerak dengan rentang terendah di US$ 52,1/ton dan tertinggi di US$ 56,05/ton.

Selain itu, tekanan terhadap harga batu bara datang dari berbagai arah. Di kawasan Asia Pasifik, permintaan terhadap batu bara lintas laut (seaborne) masih lemah.

India dan China mulai membatasi impor batu bara mereka dan beralih ke pasokan batu bara domestik. Penerapan kebijakan kuota impor oleh China membuat pasar batu bara domestik dengan seaborne mengalami diskoneksi.

Sementara itu dari Jepang dan Korea Selatan, permintaan terhadap batu bara juga melambat. Selain akibat pandemi Covid-19, musim dingin yang cenderung hangat juga jadi faktor lain yang jadi pemicu kebutuhan batu bara kedua negara tidak setinggi musim dingin biasanya.

Harga gas yang juga anjlok dalam serta pasokannya yang melimpah menjadi ancaman bagi komoditas batu bara. Negeri Ginseng dan Negeri Sakura berpotensi beralih dari batu bara ke gas karena lebih kompetitif dan dinilai lebih ekonomis.

Di sisi lain, penurunan konsumsi listrik untuk sektor industri dan komersial di belahan bumi Barat juga membuat kebutuhan batu bara menurun. Apalagi setelah pandemi, tekanan untuk beralih ke sumber energi yang ramah lingkungan semakin tinggi di Eropa.

Jerman menjadi salah satu contoh negara Eropa yang terus berupaya untuk meninggalkan batu bara. Negeri Panser akan memberikan bonus jika perusahaan utilitas mulai beralih dari batu bara ke alternatif energi lain yang ramah lingkungan guna mendukung langkah Jerman untuk memangkas gas rumah kaca sebesar 55% pada 2030.

Penulis : Joan Armanda Harefa
Redaktur : Aditya Firman

Tanda Tanya Besar Menyelimuti Kematian 3 Pangeran Arab

          Gambar oleh : Google 

Jakarta, Indonesia – Kerajaan Arab Saudi kembali berduka setelah mengumumkan ada kabar meninggalnya Pangeran Khalid bin Saud bin Abdul Aziz pada Selasa (7/7). Saudi Press Agency (SPA) sebagai kantor berita Saudi melaporkan Pangeran Khalid meninggal di luar negeri. Namun kendati demikian, tidak disebutkan secara konkret penyebab kematian yang bersangkutan.
"Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan pengampunan kepadanya dan menempatkannya di surga, kita milik Allah dan milik-Nya, kita akan kembali," tulis pernyataan itu seperti dilansir Gulf News, Jumat (10/7/2020).
Hal ini menjadi kali ketiga Pemerintah Kerajaan Arab Saudi mengumumkan kematian pangeran dalam kurun waktu dua bulan terakhir. Karena sebelumnya dua pangeran Arab Saudi meninggal dalam sebulan terakhir. Mereka adalah Pangeran Bandar bin Saad bin Mohammad bin Abdulaziz dan Pangeran Saud bin Abdullah bin Faisal bin Abdulaziz Al Saud. SPA dalam pernyataan pers-nya hanya menyebutkan keduanya meninggal dunia dan dikuburkan di Riyadh dan tidak ada penjelasan lebih lanjut persoalan penyakit yang diderita.
Kejadian tersebut pun menimbulkan beberapa spekulasi. Termasuk keduanya meninggal karena Covid-19. Spekulasi ini dilatarbelakangi oleh Saudi Leaks yang melaporkan jika seorang dokter bernama Dr Nezar Bahabri membenarkan ada 1.200 kasus positif di kerjaan. Sejumlah anggota kerjaan bahkan disebut memiliki gejala berat dan menggunakan ventilator.
Rumah Sakit Spesialis King Faisal juga mengirimkan memo internal berisi “siaga tinggi” kepada para staff. "Arahan harus siap untuk V.I.P. dari seluruh negara," tulis email yang dikirimkan April lalu
Jika keluarga kerajaan dirawat di sana, maka anggota staff yang sakit akan dirawat di rumah sakit lain. Pihak RS akan mendahulukan kapasitas ruangan untuk para bangsawan. Raja Salman yang kini sudah berusia 84 tahun, mengasingkan diri ke istana di pulau dekat Jeddah. Sedangkan Putra Mahkota Mohammad bin Salman berada di resor terpencil dekat Neom, di Barat Laut Saudi.
Sumber:
https://www.liputan6.com/global/read/4301507/arab-saudi-umumkan-kematian-ketiga-pangerannya-dalam-2-bulan-terakhir
https://www.cnbcindonesia.com/news/20200711073325-4-171873/misteri-kematian-3-pangeran-arab-apa-yang-terjadi
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20200709194232-120-522954/misteri-kematian-tiga-pangeran-arab-saudi

Redaktur : Tiur Marisi Hutabarat
Reporter : Andika Ahadiat

Australia Kembali Lockdown Kota Melbourne Selama 6 Pekan

Australia Kembali Lockdown Kota Melbourne Selama 6 Pekan 

Pemeriksaan kendaaraan di Melbourne oleh petugas keamanan (Sumber gambar: dunia - rmol.id)

 JAKARTA - Kota terpadat kedua di Australia, Melbourne, memulai lockdown atau isolasi wilayah selama enam pekan ke depan di tengah mencuatnya jumlah kasus baru virus corona. Tindakan ini dilakukan untuk bisa mengendalikan virus corona yang kembali melonjak di kota Melbourne.

Melansir CNN Indonesia, Selasa (7/7/2020) Perdana Menteri Negara Bagian Victoria, Daniel Andrews mengumumkan perbatasan antara Victoria dan New South Wales (NSW) yang merupakan dua negara bagian terpadat di Australia, akan ditutup untuk pertama kalinya sejak pandemi melanda.

Victoria tengah berjuang menahan gelombang kedua kasus virus corona yang menyebabkan kekhawatiran bahwa tingkat infeksi akan meluas ke seluruh Australia. Personel militer dan polisi dikerahkan untuk menjaga perbatasan dan memastikan warga tetap tinggal di rumah selama masa isolasi.

Sejauh ini, virus coroa telah menginfeksi 2.663 orang dan menewaskan 22 orang di Victoria. Di seluruh Australia, lebih dari 8.500 orang terinfeksi dan 106 orang meninggal karena Covid-19.

 

Redaktur: Ahmad Jiddan Putra Wijanarko
Reporter: Heru Ardiansah


Australia Tambah Jatah Visa Kerja dan Wisata WNI 4 Kali Lipat

Australia Tambah Jatah Visa Kerja dan Wisata WNI 4 Kali Lipat

Kemendag menyatakan Australia menambah jatah kuota visa kerja dan wisata bagi WNI hingga 4 kali lipat setelah kesepakatan IA-CEPA. (Sumber gambar: CNN Indonesia) 

JAKARTA - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan Australia menaikkan kuota pengajuan   kerja dan liburan atau work and holiday visa (WVH) bagi WNI hingga 4 kali lipat dari posisi sekarang.Kenaikan tertuang dalam Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA).Agus menjelaskan selama ini kuota visa kerja dan wisata bagi WNI hanya 1.000 per tahun. Dengan perjanjian IA-CEPA, kuotanya naik menjadi 4.100 per tahun.

Melansir CNN Indonesia, Sabtu (11/07/2020) Kuota 1.000 per tahun ini habis dalam hitungan jam karena peminatnya sangat banyak. Oleh karena itu kami tingkatkan menjadi 4.100 pada saat IA-CEPA berlaku," terang Agus dalam video conference, Jumat (10/7). Selain jumlah kuota visa, Indonesia dan Australia juga menyepakati tarif nol persen bagi barang yang diekspor ke Negeri Kanguru tersebut. Hal ini akan meringankan beban pengusaha yang biasanya mengekspor barang ke Australia.

Agus menyatakan beberapa produk ekspor unggulan ke Australia, antara lain tekstil dan produk tekstil, produk kayu dan turunannya termasuk furnitur, makanan dan minuman olahan, produk kelautan dan perikanan, serta peralatan elektronik.Hal yang sama juga diberikan untuk produk impor dari Australia.

Mereka juga akan mendapatkan tarif bea masuk nol persen.Agus bilang produk-produk Australia yang masuk dengan bebas tarif bisa menambah daya saing industri nasional. Ini karena Indonesia kerap mengimpor bahan baku dari negara tetangga.

Sebagai informasi, kerja sama perdagangan Indonesia dan Australia pada 2019 tercatat sebesar US$7,8 miliar. Ekspor Indonesia tercatat sebesar US$2,3 miliar dan impor sebesar US$5,5 miliar, sehingga Indonesia defisit US$3,2 miliar dari Australia. Artinya, angka defisit perdagangan Indonesia dan Australia menjadi hanya US$1,6 miliar.

 

Redaktur: Ahmad Jiddan Putra Wijanarko
Reporter: Syamsul Bahri


Australia Membatasi Warga yang Pulang dari Luar Negeri

Australia Membatasi Warga yang Pulang dari Luar Negeri

 (Sumber gambar: liputan6.com) 

JAKARTA - Pemerintah Australia akan membatasi jumlah warga negara mereka di luar negeri yang berencana untuk pulang. Kebijakan tersebut diambil guna mencegah penyebaran lebih lanjut Covid-19 di negara tersebut.

Melansir Liputan6.com, Kamis (10/07/2020) Victoria menerapkan kembali penguncian di kota terbesar kedua di negara itu, Melbourne, pada hari Kamis selama enam minggu setelah lonjakan kasus terkait dengan pelanggaran sosial jarak jauh di hotel-hotel di mana wisatawan kembali dikarantina. 

Warga yang diizinkan pulang akan menjalani proses karantina 14 hari di sebuah hotel yang telah ditentukan pemerintah negara bagian masing-masing. Warga yang telah kembali juga harus membayar untuk masa tinggal karantina mereka.

Pemerintah Australia telah menerapkan lockdown untuk semua warga mereka menyusul penularan yang terjadi di Melbourne. Kebijakan itu tak pelak menghambat aktivitas pemulihan perekonomian di negara tersebut.

Melansir Republika, Kamis (10/07/2020) Pemerintah Australia sebelumnya melaporkan adanya lonjakan peningkatan kasus harian pada Jumat lalu. Saat itu ada 288 kasus baru hingga mencetak rekor keseluruhan total kasus infeksi menjadi 1.172 pasien.

Redaktur: Ahmad Jiddan Putra Wijanarko
Reporter:
Hendy Setiawan


Jumat, 10 Juli 2020

Australia Menutup Perbatasan Dua Kota Besarnya

Australia Menutup Perbatasan Dua Kota Besarnya

Proses pengecekan diperbatasan Victoria dan Melbourne (Sumber gambar: katadata.co.id)

JAKARTA - Virus corona yang tidak kunjung usai beberapa negara negara besar di dunia mulai membatasi kegiatan di kota besarnya. Salah satunya Australia yang baru-baru ini menutup perbatasan dua kota besarnya, yaitu Victoria dan Melbourne. Tutupnya perbatasan dua kota besar terebut dikarenakan peningkatan penyebaran virus corona semakin melonjak.

Melansir Liputan6.com, Kamis (09/07/2020) Perdana Menteri Australia melakukan penutupan 2 kota besar di Australia, yaitu Victoria dan Melbourne. Ini akan dilakukan selama 6 minggu terkait peningkatan penyebaran virus corona.

Selain menutup perbatasan dua kota tersebut, kedua kota tersebut juga dilockdown. Ini merupakan lockdown untuk kedua kalinya untuk warga Australia, hal ini dikarenakannya kembalinya lonjakan pasien positif corona. Contohnya Melbourne yang harus kembali melockdown daerahnya, Melbourne harus dilockdown selama 6 pekan atau satu bulan dua minggu.

Melansir News.detik.com Kamis (09/07/2020) Sekitar lima juta orang di Melbourne, Australia mulai menjalani masa lockdown untuk mengendalikan virus Corona. Kebijakan lockdown ini diberlakukan kembali usai Melbourne harus berjibaku dengan kemunculan kembali virus corona.

 

Redaktur: Ahmad Jiddan Putra Wijanarko
Reporter: Ahmad Jiddan Putra Wijanarko


Kondisi New Normal di Australia

Kondisi New Normal di Australia 

Sumber gambar: CNBC Indonesia

 JAKARTA - Kondisi New Normal sedang banyak dibicarakan di hampir semua negara, termasuk di Australia dan Indonesia. ABC Indonesia membahasnya dalam diskusi online yang menampilkan para produser dan jurnalisnya.

Melansir REPUBLIKA.co.id, Rabu (08/07/2020) 'New Normal' adalah sebuah keadaan dimana tiap-tiap individu beradaptasi dengan kondisi sosial di saat aturan pembatasan sosial diberlakukan. Di Australia, aktivitas warga tidak langsung menjadi normal seperti sebelum pandemi virus corona, meski pembatasan aktivitas warganya sudah dilonggarkan.

Pelonggaran dilakukan dengan cara bertahap dan masing-masing negara bagian memiliki kebijakannya sendiri dalam menerapkannya. Dalam acara 'Ngobrol Bareng Soal Virus Corona Dari Australia' yang disiarkan di Facebook ABC Indonesia, Sastra Wijaya mengatakan sebenarnya tidak banyak perbedaan dari tiap-tiap negara bagian dalam melonggarkan aktivitas warga.

Ia mengatakan Pemerintah Pusat Australia yang bermarkas di ibukota Canberra telah menyerahkan ke tiap-tiap negara bagian untuk melonggarkan aturan yang selama ini membatasi aktivitas warga, dengan tujuan perekonomian bisa bangkit kembali.

"Namun semuanya masih berdasarkan pada social distancing [menjaga jarak antara individu," ujar Sastra. Sastra memberikan contoh rumah tangga yang sudah bisa menerima tamu atau restoran yang sudah boleh buka tetap harus membatasi jumlah orang.

Hari Jumat (2/05), Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengatakan pemerintahannya baru akan membuka sepenuhnya pusat-pusat kegiatan, jika penularan virus corona di Australia sudah benar-benar nol.

Saat ini ada kurang dari 500 kasus corona positif di Australia dan dua orang yang berada di rumah sakit dengan bantuan pernafasan atau ventilator. Pusat-pusat perbelanjaan di Australia tidak sepenuhnya tutup beroperasi sejak awal pandemi, karena ada beberapa toko yang tetap memberikan pelayanan yang termasuk dalam kategori "esensial".

Namun setelah pembatasan aktivitas warga dilonggarkan, diprediksi akan semakin banyak warga Australia yang mengunjunginya untuk berbelanja.

"Pelonggaran pusat-pusat perbelanjaan ini jangan disalahpahami, karena Australia sebenarnya sudah melalui sejumlah tahapan sebelum diputuskan untuk dibuka kembali secara luas " ujar Farid Ibrahim.

Farid menjelaskan tetap ada imbauan agar warga yang datang ke pusat perbelanjaan tetap menjaga jarak aman yang dianjurkan, selain dianjurkan "berbelanja dengan cepat" demi mencegah penularan baru.

 

Redaktur: Ahmad Jiddan Putra Wijanarko
Reporter: Reza Ramadhan