(foto : Luthy Yurica)
JAKARTA-Perempuan masa kini berhijab untuk memenuhi kebutuhan sisi religius dengan mengikuti prinsip agama. Tak hanya berkutat dengan konsep hijab dalam keseharian, namun juga menjadi visioner dikedudukan hijab di tengah masyarakat modern. Kini, berhijab bukan lagi menjadi sebuah halangan bagi perempuan untuk berkarir.
Semangat inilah yang ditanamkan oleh Luthy Yurica dalam memantapkan pilihanya. Februari 2016, dimana ia mulai berhijrah untuk mengenakan hijab. Membuang passionnya sebagai penari profesional yang ia geluti sejak tahun 2010. Tentu bukan pilihan yang mudah untuk memilih menutup aurat, karena selain menjadi penari Luthy merupakan Pelatih Olahraga yang tentu saja sering melakukan aktivitas gerak fisik yang tidak terbatas.
Tergabung dalam salah satu dance company di Jakarta yaitu USDC (Urban Stage Dance Colony) sejak 2014. Pada saat itu Dunia Tari Industri sendiri sudah menjadi sumber penghasilan pokok perempuan berusia 27 tahun ini. Tawaran untuk tampil di event besar tidak pernah berhenti, disanalah Luthy merasakan bagaimana nikmat duniawi.
Bukan hanya sekedar mencari materi, tapi baginya dunia tari adalah passion dan nafas bagi hidup Luthy. Pada akhirnya sampai dititik dimana ia bingung menentukan arah hidup. "Saya bertanya pada diri saya senddiri. Apa yang sebenarnya saya cari dari semua ini?" ujar perempuan lulusan Fakultas Ilmu Keolahragaan UNJ ini.
Di tahun 2015 akhir, Luthy memutuskan untuk mengikuti event regular di salah satu stasiun tv swasta sebagai salah satu penari latar, dengan harapan itu adalah penutup karirnya sebagai penari professional di dunia industri tari. Tanpa muncul keraguan, ia yakin Allah akan mengganti hal yang Luthy cintai selama hidupnya ini. "Karena saya sadar betul ini hanyalah sementara." jelas Luthy.
Jauh sebelum itu, pada tahun 2014 Luthy dan teman-teman kampusnya dulu mendirikan sebuah management penyediaan jasa pelatih olahraga bagi masyarakat. Gantarvelocity, resmi didirikan pada tanggal 28 Oktober 2014 dibawah PT. Alen Tiga Jaya. Kini, manajemen yang Luthy dirikan bersama teman-teman berkembang pesat sejak ia fokus mengelola dan sekaligus menjadi salah satu pelatih di sana.
Ketika Luthy melatih dengan penampilan berhijab, itu tidak mengurangi respect ataupun semangat dari member untuk tetap berlatih. Tentunya Luthy menerima ini sebagai berkah dan ujian dari Allah SWT. "Dimana saya harus terus bersyukur dengan apapun yang saya kerjakan dan tetap dengan cara yang diajarkan oleh Islam." ungkapnya.
Berjalan seiringnya waktu Luthy tidak melupakan bagaimana ia mencintai dunia tari. Berhijab tidak menghalangi untuk bergerak, hal ini ia buktikan dengan tetap mengajar tari di salah satu sekolah dasar dan private. Bahkan di pertengahan tahun 2016 kemarin Luthy membuat beberapa video dance yang ia posting di media social bersama salah seorang teman. Luthy mengungkapkan "Hal ini untuk membuktikan jika menari tidak harus membuka aurat, dan dengan berhijab kami masih dapat bergerak untuk memberikan inspirasi dan energy positive."
Reporter : Rigita Astri
Editor : Nadia Ananda Putri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar