Berita Terkini

Makanan Halal Semakin Berkembang di Singapura

Singapura, 8 Januari 2024 - Industri makanan halal di Singapura terus mengalami perkembangan pesat, memberikan pilihan yang lebih luas bagi ...

Rabu, 06 Juni 2018

Perdalam Foodography, tren foto kekinian


Instagram kenyangmantap
Bogor - Teknologi yang berkembang pesat selama satu dekade ini sangat mempengaruhi gaya hidup di masyarakat, tak terkecuali di bidang kuliner. Gaya hidup memfoto makanan sebelum menyantapnya menjadi salah satu tren kekinian yang dilakukan oleh segala usia bahkan menjadi sebuah bisnis. Tren ini dinamakan Foodography, tren mengambil gambar sebuah makanan dengan media foto. Salah satu yang berkecimpung didalam dunia Foodography, Luthfizar Hilmandio (23), mahasiswa Universitas Bakrie ini bahkan menjadikan Foodography sebagai profesinya.

"Foodography secara teori ya kita mengambil gambar sebuah makanan dengan media foto," ucap Dio, nama sapaannya yang dihubungi secara terpisah melalui media sosial berbasis foto dan video populer, Instagram (5/6).

Dio menambahkan dirinya mulai terinspirasi menekuni bidang Foodography karena keahlian ibunya yang hebat dalam memasak dan dari para foodblogger. Dirinya mengakui masih mengalami kesulitan dalam menghasilkan foto makanan yang baik secara konsisten.

"Kadang pas foto itu saya kejadwal malem dengan cahaya tidak bagus. Itu sulit sih, soalnya ISO buat food itu ga bisa tinggi biar ga noise. Selanjutnya adalah kadang udah moto ngacak - ngacak makanan, eh hasilnya blur atau apa gitu, jelek deh hasilnya," kata pemilik akun instagram @kenyangmantap yang memiliki pengikut hampir tujuh ribu akun ini.

Menurutnya, teknik terbaik dalam menghasilkan foto makanan yang baik itu relatif, sesuai selera fotografer dalam menerjemahkan makanan kedalam foto. Dengan memperhatikan pada beberapa aspek, maka sebuah foto makanan akan berhasil apabila dapat memicu hasrat yang melihatnya untuk menyantap makanan yang ada di foto tersebut.

"Foto makanan yang dapat dibilang menarik hasrat untuk makan adalah foto yang ga blur, terang, warna alami kalau memang udah bagus, warnanya ga nyolok, dengan penyuntingan saturasi dinaikkan banyak, dan yang pasti makanannya tidak berantakan," ucap Dio.

Lebih lanjut, dirinya juga menambahkan selain lokasi juga menentukan suatu foto makanan akan baik atau tidak, lokasi yang memiliki intensitas cahaya bagus dan bersih pasti dapat menghasilkan foto yang maksimal. Lebih dalamnya, Dio memperinci jam yang terbaik untuk menghasilkan foto yaitu antara pukul 15.00 sampai pukul 17.00.

"Cahaya alami bagus banget di situ," tegas Dio yang mulai tertarik menekuni foodography sejak dia percaya dalam sebuah makanan terdapat estetika yang bisa diambil tersebut.

Dalam mempublikasikan karyanya, Dio biasa menggunakan media situs seperti Blogger, sosial media Instagram dan aplikasi berbasis foto dan memang mengutamakan objek makanan seperti Zomato dan Foody. Hingga kini, dirinya telah menjalin kerjasama dengan beberapa restoran dan kafe yang berada di Jabodetabek. Dio mengingatkan pentingnya menjaga hubungan dengan para pelaku usaha kuliner.

"Dan saat udah menjalin. Jangan sekali-kali bikin hubungan rusak," Tutup Dio.

Jurnalis:NurrachmatMMS 
Editor  : Legaria Nileanna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar