Berita Terkini

Makanan Halal Semakin Berkembang di Singapura

Singapura, 8 Januari 2024 - Industri makanan halal di Singapura terus mengalami perkembangan pesat, memberikan pilihan yang lebih luas bagi ...

Rabu, 27 Juni 2018

Makna Hari Lebaran dimata Mahasiswa

Jakarta - Menjelang akhir Ramadhan, sebagian masyarakat Indonesia telah menyiapkan rencana menghabiskan waktu libur lebaran di kampung halamannya. Tidak demikian dengan sebagian orang yang memilih menjalin silaturahmi dengan keluarga besar di daerah yang sama dengan tempat dia tinggal. Salah satunya adalah Guntur Alvindra Putra Herdiamansyah (19), mahasiswa Universita Nasional (Unas) yang selalu mengisi libur lebarannya dengan bersilaturahmi dengan keluarga besar di Cinere, Jakarta.              "Rencana lebaran tahun ini sama seperti sebelumnya, berkumpul keluarga besar di rumah nenek di Cibubur, Jakarta," ucap Guntur yang ditemui di selasar kampus Unas, Jakarta, Kamis (7/6).                                        Lebih lanjut, Guntur juga mengatakan tidak ada biaya khusus untuk kegiatan rutin tahunan tersebut mengingat lokasinya yang dekat dengan tempat dia tinggal. Dirinya juga berpendapat mengenai makna lebaran bagi dirinya, ialah hari untuk bertemu keluarga besar.    "Makna lebaran bagi saya adalah bertemu sanak saudara, berkumpul serta merayakan kemenangan setelah berpuasa selama sebulan penuh," kata Guntur yang juga berharap dirinya masih dipertemukan dengan bulan Ramadhan tahun depan.                 Dihubungi secara terpisah, hal serupa diungkapkan Mahasiswa Unas Program Studi Komunikasi, Farrel Adityo Wicaksono (21). Dirinya juga mengungkapkan kegiatan silaturahmi keluarga besar pada hari lebaran nanti akan diadakan di wilayah yang tidak jauh dari tempat dia tinggal. Kegiatan sambung silaturahmi ini juga melibatkan keluarga besarnya dan saudara jauh. Farrel pun mengatakan tradisi kumpul keluarga ini sudah ada sejak dulu.    "Rencana kumpul keluarga seperti biasa, di rumah Eyang dari bapak di Cinere, Depok. Ngadain acaranya disana karena memang sudah jadi tradisi sejak dulu," tutup Farrel diwawancarai di kampus Unas yang memaknai lebaran sebagai ajang mempererat persaudaraan sekaligus menyucikan diri setelah sebulan berpuasa Ramadhan.

Jurnalis: Nurachmat
Editor : Legaria Nileanna

Selasa, 26 Juni 2018

Bersantai dengan Nyaman di JimBARan Outdoor Lounge

Interior JimBARan Outdoor Lounge Jakarta Pusat
Terletak di InterContinental Jakarta MidPlaza, JimBARan Outdoor Lounge memiliki desain tempat yang sangat menarik untuk menghabiskan akhir pekan Anda karena memberikan suasana yang nyaman dan santai seperti di Jimbaran, Bali. Jadi, tidak harus jauh-jauh ke Bali untuk menikmati suasana outdoor ala Jimbaran, cukup datang ke tempat ini.

Mengusung konsep ala taman tropis Bali, JimBARran Outdoor Lounge tampak begitu menyejukkan pengunjungnya melalui hamparan pepohonan serta beragam tanaman tropis.  Belum lagi ditambah dengan suara gemericik air kolam buatan yang berada di bagian tengahnya.

Untuk mengangkat tema modern kontemporer, diperlihatkan dengan penataan tempat duduk serta jembatan yang terbuat dari rotan dan juga kayu, sehingga kesan lounge jauh lebih santai dan nyaman. Sedangkan untuk mendapatkan kesan ceria, ditambahkan detail-detail kecil seperti pemilihan bantal, sofa, lampion serta lampu-lampu kecil yang berwarna-warni. Jika malam tiba, lampu-lampu ini menambah kesan indah dan romantis.

Interior JimBARan Outdoor Lounge Jakarta Pusat
JimBARan Outdoor Loungeini mengambil tema itu modern kontemporer, begini penataan tempat duduk serta jembatannya ini yang terbuat dari rotan dan juga kayunya, jadi kesan loungenyajauh lebih santai, ditambah juga detail-detail kecil seperti ini bantal, sofa, lampion serta lampu-lampu kecil yang berwarna-warni,” ujar Ruchiyat (28) salah seorang Bartender saat diwawancarai Senin, 23:00 WIB (25/6/2018)

JimBARan Lounge buka setiap hari pada pukul 08.00-00.00 WIB, dan afternoon tea pada pukul 15.00-17.00 WIB. “Jam buka nya ini dari jam 08.00 sampai 00.00 WIB dan afternoon teanya ada jam 15.00 sampai 17.00 WIB. Tetapi, kalau untuk photo Hunter atau seperti itu mending datang jam setengah lima sore gituu, agar bisa menikmati suasana dan berfoto dibagian indoor atau outdoornya,” Kata Ruchiyat.

Ruchiyat menambahkan, JimBARan Outdoor Lounge ini menjadi sasaran utama untuk yang hobi foto, terutama di bagian outdoor. “Bagianoutdoor sering dijadikan tempat untuk yang hobi foto apalagi bersama teman atau keluarga. Selain itu, sering ada event-event disini, seperti syuting dari media terus youtuber juga, pernyataan cinta untuk pasangan, lamaran pernikahan ataupun acara bersama rekan kerja, teman-teman dan keluarga. Untuk Range harga menu-menu di tempat ini Rp 45.000 - Rp180.000” ungkapnya


Jurnalis           : Fajarudin
Editor              : Fajarudin

Senin, 25 Juni 2018

Pawai Obor dan Gema Takbir Semarakan Malam Lebaran

Rombongan anak-anak menggemakan takbir dengan berkeliling membawa obor di kampung Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, Kamis (140618) malam
Jakarta – Sepanjang jalan Mohammad Kahfi II terlihat segerombolan anak berbalut baju muslim berwarna putih menghiasi jalan tersebut dengan mengumandangkan lafadz gema takbir pada 14 Juni 2018. Menggenggam bambu kecil dengan kobaran api di atasnya menambah semangat para anak-anak menyemarakkan suasana malam lebaran.
"Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, la ilaha illa Allahu Allahhu Akbar, Allahu Akbar wa lillahilham," bunyi suara takbir yang menggema di wilayah kampung Srengseng Sawah Jakarta Selatan.
Pawai obor tersebut dilakukan selepas shalat isya dimulai dari Pondok Pesantren Nurul Amanah, Srengseng Sawah hingga Lenteng Agung dan kembali berputar melalui Setu Babakan. Berjalan sejauh lima Kilometer (KM) tidak membuat lantunan gema takbir surut, melainkan semakin membahana ditambah dengan letusan petasan meluncur ke seluruh angkasa raya. Langit di kampung Srengseng Sawah pun bertabur warna kembang api.
Masyarakat sekitar pun ikut berpartisipasi dalam pawai obor ini, terbukti dengan panjangnya rombongan hingga dua kilometer. Kegiatan ini juga di amankan oleh Polisi dan pihak keamanan setempat yang mengawal di depan, samping, hingga belakang rombongan. Tiap tahun menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri, pawai obor selalu dilaksanakan dengan mengajak masyarakat setempat dan anak-anak Pondok Pesantren Nurul Amanah.
Masyarakat yang melalui jalan Srengseng Sawah pun cukup antusias melihat arakan pawai obor. Mereka mengabadikan moment tersebut dengan gadget dan juga sesekali ikut mengumandangkan gema takbir. Menurut pimpinan Pondok Pesantren Nurul Amanah Drs. KH. M. Sholihin Harasyi As Sya’bani dalam menyambut hari kemenangan Idul Fitri 1 Syawal 1439 Hijriah, harus di rayakan dengan suka cita dan penuh kegembiraan namun dengan hal-hal yang bermanfaat seperti mengumandangkan gema takbir di jalan dengan aman dan tertib.
Pawai obor ini juga dimaknai sebagai sebuah tradisi masyarakat Indonesia dalam menyambut hari hari besar maupun bulan suci seperti bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. “Pawai ini merupakan budaya yang sudah ada dari dulu dalam menyambut momentum-momentum besar,” ujar Sholihin.

Jurnalis     : Dimas Wijaksono
Editor       : Fajar

Usai Lebaran Masyarakat Boyolali Lakukan Pertandingan Sepak Bola

Solo – Hari raya idul fitri sudah hampir usai, saatnya masyarakat memulai aktivitas seperti biasa. Masyarakat yang berdomisili di Jakarta perlahan mulai kembali rutinitas biasanya.

Sebelum melanjutkan aktivitas dalam bekerja. Salah satu daerah yang setiap selesai lebaran melakukan pertandingan sepak bola antar kampung adalah Solo. Masyarakat Solo setiap selesai lebaran selalu mempersiapkan acara pertandingan sepak bola, pertandingan ini diikuti oleh setiap kampung yang ada di Solo.

Tepatnya di daerah Boyolali, masyarakat di sana masih merayakan hari raya idul fitri dengan menyuguhkan acara pertandingan sepak bola. Sepak bola ini kebanyakan diikuti oleh para remaja kampung. Tak hanya itu setiap pemenang diberikan hadiah oleh panitia pelaksana.

Hiburan sepak bola yang dilakukan setelah lebaran ini sudah menjadi kebiasaan masyarakat di Solo, khususnya di daerah boyolali. Berbeda dengan daerah lain, pertandingan sepak bola ini hanya bisa kita saksikan ketika hari raya idul fitri telah selesai. Beginilah cara masyarakat Boyolali mempertahankan kebiasaan yang sering mereka lakukan ketika usai merayakan idul fitri.



Jurnalis : Muhamad yusuf Pamungkas
Edditor : Legaria Nileanna

Minggu, 24 Juni 2018

Pasca Idul Fitri Aktifitas Tol Bekasi Barat Normal Kembali

(Doc : Angger Dwi)

CYBER UNAS, JAKARTA – Keadaan Jalan Tol Bekasi Barat satu minggu setelah Hari Raya Idul Fitri sudah berjalan dengan normal. Pintu masuk tol yang berlokasi di kawasan Bekasi ini terlihat berbeda dari tahun sebelumnya, terbukti saat didatangi di lokasi Minggu (24/6), jalur tol sudah terpantau lancar.
     Aktifitas lalu lintas di jalan tol ini pada tahun sebelumnya, masih terpantau padat hingga satu minggu setelah lebaran. Hal tersebut dikarenakan banyak warga yang menghabiskan libur satu minggu penuh, sehingga arus balik masih belum reda.
     Jalur Tol Bekasi Barat memang menjadi kawasan yang dilalui banyak pemudik untuk pulang kampung. “Pengalaman dari tahun lalu soalnya kalau ngikutin liburan penuh bisa kena macet parah, jadi mending balik lebih cepet biar perjalanan nyaman lah gitu”, ujar Aufa (19) warga Bekasi Barat yang menggunakan Jalur Tol Bekasi Barat untuk mudik.
     Kebanyakan dari pemudik, berangkat dari Jakarta-Bekasi menuju Karawang-Purwakarta-Bandung melalui tol tersebut. Pada tahun ini, sudah banyak pemudik yang sadar akan kemacetan parah pasca Idul Fitri di Jalur Tol tersebut.
     Sehingga, tidak sedikit dari mereka yang memilih untuk kembali dari kampung lebih cepat, seperti yang dilakukan pemudik asal Bekasi, Aufa (19). “Mangkanya buat tahun ini pemudik yang lewat tol sini pada lebih cepet balik, kalo ngga tol ini macet seharian soalnya”, sambung Aufa menambahkan.

Jurnalis : Angger Dwi Anggoro
Editing  : Nadia Ananda Putri

Kamis, 21 Juni 2018

Tradisi Lebaran di Anambas, Kepulauan Riau.

Kondisi Pantai Anambas saat Lebaran 

ANAMBAS - Bulan ramadhan telah usai, digantikan dengan bulan yang penuh berkah yaitu hari raya idul fitri. Setelah sebulan penuh menahan haus dan lapar, saat ini seluruh umat muslim tengah merayakan hari kemenangannya. Berbondong – bondong masyarakat merayakan idul fitri dengan tradisi khas daerahnya. Salah satu tradisi unik yang setiap tahunnya dilaksanakan ketika hari raya idul fitri adalah mengunjungi pantai. Tradisi ini terdapat disalah daerah kepulauan riau, tepatnya di Anambas.
Anambas merupakan salah satu kepualan yang dikelilingi berbagai pulau dengan pantainya yang indah. Walaupun daerah ini masih dalam tahap pemekaran, namun beberapa turis sudah ada yang menikmati megahnya pantai – pantai di Anambas.
Masyrakat Anambas setiap hari raya idul fitri selalu mengunjungi pantai, dimulai pada hari raya ke tiga sampai hari raya berakhir. Biasanya masyarakat Anambas menyebutnya dengan “pergi ke pulau”. Untuk menempuh pulau, masyarakat menggunakan pompong (perahu kecil), bisa juga dengan mengendarai speedboat. Setiap rumah masing – masing mempunyai “pompong”, sebab akses untuk pergi di sana dengan menggunakan perahu.
Selama hari raya, pantai yang biasanya tanpa pengunjung, menjadi sangat ramai. Tidak ada patokan harga bagi pengunjung yang datang ke pantai, sebab di sini masih daerah yang belum terlalu terkespos oleh dunia luar.
Salah satu pulau yang menjadi kebanggaan Anambas yaitu pulau bawah, keindahannya bisa mnegalahkan pantai di bali dan lombok. Kebanyakan pulau di Anambas tidak berpenghuni, jadi masih sangat bersih dan terjaga kelestariannya.
Sangat unik jika kita berada di Anambas, setiap hari lebaran setiap pulau pasti sudah ramai pengunjung, tentu saja tradisi ini harus dijaga agar tidak punah, dan tidak lupa untuk tetap melestarikan pantai – pantai yang belum terjamah oleh dunia luar.

Jurnalis: Rahma Tika
Editor : Legaria Nileanna

Selasa, 19 Juni 2018

Benteng Fort Marlborough Menjadi Destinasi Libur Lebaran

Suasana Benteng Fort Marlborough 

Bengkulu-Beteng Fort Marlborough Bengkulu menjadi salah satu destinasi wisata favorite warga Bengkulu saat lebaran. Benteng yang berada tepat di dekat Pantai Panjang dan Tapak Padri. Selasa, 19 Juni 2018.

Benteng Fort Marlborough adalah benteng peninggalan Inggris di kota Bengkulu. Benteng ini didirikan oleh East India Company (EIC) tahun 1714-1719 di bawah pimpinan gubernur Joseph Callet sebagai benteng pertahanan Inggris. Marlborough masih berfungsi sebagai benteng pertahanan hingga masa Hindia Belanda tahun 1825-1942, Jepang tahun 1942-1945, dan pada perang kemerdekaan Indonesia.

Benteng ini tidak jauh dari pusat kota bengkulu, jarak yang dapat di tempuh sekitar 2 kilometer. Sehingga memudahkan masyarakat bengkulu kota berwisata di benteng Fort Marlborough.

“Dari pagi saya sudah disini, rencananya saya ingin piknik aja dengan keluarga disini, sambil menghabiskan waktu liburan. Soalnya ada keluarga juga yang dari luar kota, jadi sambil liburan sambil lebaran.” Ujar Dahar Meril (44).

Dahar menambahkan “ setiap tahun saya sama keluarga memang menghabiskan waktu libur lebaran di Benteng Fort Marlborough. Soalnya tempatnya nyaman dan dingin, dan cocok untuk liburan dengan keluarga, sambil lihat pantai panjang di depan.”

Harga untuk masuk ke benteng relatif murah. Hanya cukup membayar Rp. 3000 rupiah di hari biasa dan Rp. 5000 di hari libur dan hari besar lainnya.

Sampai H+5 lebaran, benteng Fort Marlborough ini masih ramai di kunjungi masyarakat, dari dalam kota maupun dari luar kota. Namun tetap saja benteng ini harus di jaga kebersihannya.

Jurnalis : Legaria Nileanna
Editor.   : Legaria Nileanna

Kamis, 14 Juni 2018

Anggota Pramuka Bantu Polisi Tertibkan Lalu Lintas Fatmawati

Kamis, 14 Juni 2018



CYBER UNAS, JAKARTA – Beberapa anggota Pramuka ikut turun ke jalan tertibkan lalu lintas. Ternyata tidak hanya di jalan saja, melainkan di Terminal, Stasiun maupun di Area exit toll. Walaupun dalam keadaan berpuasa, mereka tidak patah semangat dalam membantu kelancaran lalu lintas.

Anggota pramuka ini terdiri dari berbagai macam sekolah yang tergabung dalam keanggotaan Pramuka tingkat Kecamatan Cilandak. Salah satu anggota Pramuka Saka Bhayangkara bernama Angga.

“Saya seneng kak bisa ikut bergabung membantu pak polisi dalam bertugas, sekalian saya sih belajar gimana ngerasain secara langsung ngatur kendaraan yang cukup padet di daerah ini. Alhamdullilah puasa saya tetep lancar kak tapi yaa kadang ngerasa cape juga sih berdiri kaya gini”

Tidak hanya itu, pembagian takjil kepada para pengendara yang melintas di perempatan lampu merah Fatmawati dilakukan juga oleh para anggota Pramuka. Kegiatan pembagian takjil ini berjalan dikarenakan saling bantu satu sama lain.

“Pembagian takjil biasanya saya sama temen suka berebutan karna kan seru ya bagiin ke orang-orang apalagi ini bulan Ramadhan jadi harapan saya semoga berkah puasa saya ditahun ini”

Jurnalis : Siti Aisah
Editor : Zuliandiko Bachmid

Pasar Minggu Dipadati Para Pembeli

Kamis, 14 Juni 2018



CYBER UNAS, JAKARTA – Menjelang Lebaran 2018 atau Hari Raya Idul Fitri 1439 H sejumlah pasar tradisonal di Jakarta semakin  dipadati para pembeli. Rabu (13/6), Pasar Minggu, Jakarta Selatan kian disesaki pembeli. 

Sejumlah pedagang di Pasar Minggu  ada yang membuka toko mereka hingga malam hari karena pembeli meningkat. “Kalo mau lebaran gini emang biasanya pasar rame, penjualan kita juga meningkat bisa sampai 7-10 jt sehari,” kata Eli, salah satu pedagang di Pasar Minggu.

“Saya mah setiap mau lebaran beli bumbu-bumbu dapur sekalian beli daging buat lebaran kan biasanya saya bikin semur,” ujar Erna salah satu pembeli (13/6).

Selain pedagang pakaian, sejumlah toko swalayan juga diperkirakan mengalami omzet yang tinggi. Banyak masyarakat berbelanja untuk persiapan lebaran, seperti minuman, kue kering, bumbu-bumbu dapur, daging, sayur dan tak lupa kolangkaling.

Sejumlah harga bahan-bahan tersebut juga merangkak naik di pasar tradisional karena meningkatnya pembeli jelang hari lebaran. “2hari yang lalu saya beli daging Rp120 ribu, eh tadi saya beli jadi Rp150, gini nih kalo mau lebaran harga mah pasti naik terus,” ujar Ida pembeli daging sapi.

Bahkan jalan sekitar Pasar Minggu sangat padat karena kurangnya lahan parkir yang mengakibatkan para pembeli memarkir kendaraan mereka ke jalan atau memakan badan jalan. Akibatnya arus lalu lintas di sekitar Pasar Minggu macet.

Jurnalis : Dara Wahyu Agami
Editor : Zuliandiko Bachmid

Kamis, 07 Juni 2018

Tingkatkan Potensi Pemuda, Batavia MUN Club Gelar Forum Group Discussion


Jakarta – Batavia Model United Nation (MUN) Club menggelar Forum Group Discussion membahas potensi pemuda sebagai agen perubahan agar mampu bersaing secara global. Acara yang bertajuk “Semarak Puasa, Berbuka, & Kumpul Remaja Koja (SAPA BEKERJA)” ini bertujuan meningkatkan pengetahuan pemuda mengenai pengembangan diri dan melatih kemampuan hard skill maupun soft skill sehingga dapat berprestasi baik di dalam maupun di luar serta menjalin silaturahmi antar sesama.
Turut Hadir sebagai pembicara Staf ahli DPR RI Komisi I Fraksi Gerindra Rizki Euemirdhani Utama, S.Ip. dan di moderatori oleh Delegasi Program Pemuda Internasional Jakarta Hendrawan Ari Pamungkas. Selain itu, dihadiri Kepala Camat Koja Drs. Yusuf Madjid M.Si serta para warga dari Kelurahan Koja.
“Bentuk kegiatan ini berupa Forum Group Discussion yang membahas tentang potensi pemuda dalam persaingan bebas di era globalisasi dan di akhiri dengan buka bersama dengan para masyarakat khususnya di kelurahan Koja”, ujar Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Artimas Tridayatara (21) di Aula Serbaguna Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Selasa (5/6).  
Artimas menambahkan, Kegiatan ini merupakan upaya melatih kemampuan pemuda dan menggali potensi diri sehingga mampu bersaing dan berani menghadapi tantangan ke depan. “Tentunya bagi pemuda dapat meningkatkan skill dalam hal Public Speaking, Lobbying, Negotiating dan meningkatkan Critical Thinking dalam berfikir secara komprehensif terhadap isu-isu lntemporary serta resolusinya,” tambah pria yang akrab di sapa timas.
Sementara itu, Rizki Euemirdhani Utama dalam paparannya menjelaskan pemuda Indonesia memiliki potensi dan kemampuan yang besar serta dapat berprestasi. Namun, sebelum mendapat prestasi itu, pemuda harus melakukan pengembangan diri dan menggali potensi yang ada. 
“Sebelum mencapai itu, Pemuda harus terus belajar dan mengetahui keterampilan masing-masing serta melatihnya. Seseorang yang ingin maju adalah seseorang yang mampu menghadapi tantangan dan berani menjalaninya,” Jelas Rizki.
Batavia MUN Club sendiri merupakan komunitas belajar mahasiswa yang dibentuk sebagai wadah untuk meningkatkan kesadaran dan mengembangkan kompetensi analisis pelajar atau mahasiswa tentang berbagai isu kontemporer internasional melalui berbagai sudut pandang serta di aplikasikan dalam kegiatan seminar maupun pengabdian pada masyarakat.

Jurnalis   : Dimas Wijaksono
Editor      : Fajar

Rabu, 06 Juni 2018

Tuai Prestasi dari Seni Bela Diri


(Foto: Dok. Pribadi Angger Dwi Anggoro)

JAKARTA – Angger Dwi Anggoro (20), seorang mahasiswa di salah satu Universitas di Jakarta. Ia berhasil menorehkan prestasi di bidang non akademik, yaitu seni beladiri Kempo. Sebuah cabang seni beladiri dari Negeri Sakura, Jepang. Saat ini total 10 buah medali telah diraihnya, tiga diantaranya adalah medali juara lengkap dengan pialanya.

Ia mengaku mengenal seni beladiri Kempo sejak delapan tahun lalu, tepatnya tahun 2010 saat usianya masih terbilang cukup muda. Saat itu ia baru menginjak bangku Sekolah Menengah Pertama. Sosok yang memperkenalkan dirinya dengan dunia beladiri adalah kedua orangtuanya. “Sebenernya dari kecil saya udah suka berantem, tapi dulu kalo berantem suka nangis, jadi biar gak cengeng akhirnya disaranin orangtua untuk ikut beladiri biar mentalnya kuat dan gak cengeng lagi,” ujar Angger (20) saat diwawancarai.
     
Namun ia mengatakan, setelah terbiasa dengan berbagai latihan ia menjadi menyukai seni beladiri ini. Ia menjelaskan, banyak manfaat yang bisa didapat dari seni beladiri ini, salah satunya adalah pertahanan diri. Hal lain yang mendorong Angger semakin menyukai seni beladiri ini adalah karena sang ibu merupakan seorang kenshi (sebutan untuk anggota Kempo). Lain halnya dengan Angger, sang ibu kini telah tercatat sebagai sabuk hitam tingkat DAN 1.

Kejuaraan yang telah diikuti Angger (20) terbilang cukup banyak. Total sudah 11 kali pertandingan yang telah dilaluinya. Mulai dari Kejuaraan Antar Dojo (tim), Porprov DKI Jakarta, hingga Kejuaraan Nasional Tangerang Open tahun 2012 lalu. Dari 11 kali pertandingan, ia berhasil meraih gelar juara pada Kejuaraan Nasional Tangerang Open.

Masa-masa kelam pernah dilaluinya, sebelum akhirnya menemukan cahaya segar yaitu kemenangan. Saat awal-awal memasuki dunia beladiri Kempo, Ia dan sang ibu mengalami gangguan karena bersitegang dengan anggota Kempo lainnya. Hal tersebut membuatnya harus pindah Dojo (tim) dari Dojo Bulungan Jaksel ke Dojo Popki Cibubur. Kepindahannya ini tak menyurutkan semangat Angger (20). Ia terus berusaha mencetak prestasi di berbagai kejuaraan.

Sebagai seorang atlet beladiri, tak lazim rasanya bila tidak mengalami kecelakaan pada saat bertanding. Hal ini nyatanya pernah dirasakan pula oleh Angger (20). “Pasti, pasti pernah ngerasain. Pernah cidera parah kedua telapak kaki saya bengkak kayak lagi hamil saat tanding randori (perkelahian bebas dalam Kempo),” kata Angger (20) dengan antusias menceritakan pengalamannya. Ia menjelaskan kronologi kejadian saat dirinya cidera, dirinya saat itu menendang namun salah sasaran dan membentur sikut lawan, hal itu menyebabkan bengkak di tulang kering serta pergelangan tangan kanan terkilir. Ia mengakui kejadiaan naas tersebut terjadi di pertandingan yang sama. “Itu merupakan satu-satunya cidera paling parah yang saya alami saat tanding, karena biasanya cuma memar-memar kebentur aja,” jelasnya.

Sayangnya saat ini Angger (20) sudah tidak menekuni beladiri Kempo lagi. Ia menerangkan, orangtuanya yang menyarankannya untuk berhenti. Karena dinilai tidak ada keuntungannya untuk masa depan. “Orangtua saya menyadarkan bahwa atlet kurang diapresiasi & kurang dianggap di Indonesia, sudah banyak contoh nyata atlet yg masa tuanya susah,” terangnya. Namun didalam lubuk hatinya Ia ingin menjadi atlet profesional kelas Asia bahkan dunia. Tetapi, karena restu orangtua tak didapatnya, maka Ia mengubur mimpi dalam-dalam untuk melanjutkan keinginannya.

“Untuk remaja-remaja Indonesia, jangan pernah malas dan ragu untuk melakukan apapun yang kalian suka, karena gak ada yang sia-sia di dunia ini. Ingat aja kata pepatah ‘Usaha tidak akan menghianati hasil’. Saya udah pernah ngalamin jatuh-bangun dan suka-duka di Kempo. Dan berbuah manis, hasil yang baik. Jadi gak ada salahnya mencoba,” ujar Angger.

Wartawan : Yuni Roismawati Fatma
Editor : Nadia Ananda Putri


Perempuan dengan Hijab dan Karir

(foto : Luthy Yurica)

JAKARTA-Perempuan masa kini berhijab untuk memenuhi kebutuhan sisi religius dengan mengikuti prinsip agama. Tak hanya berkutat dengan konsep hijab dalam keseharian, namun juga menjadi visioner dikedudukan hijab di tengah masyarakat modern. Kini, berhijab bukan lagi menjadi sebuah halangan bagi perempuan untuk berkarir.
Semangat inilah yang ditanamkan oleh Luthy Yurica dalam memantapkan pilihanya. Februari 2016, dimana ia mulai berhijrah untuk mengenakan hijab. Membuang passionnya sebagai penari profesional yang ia geluti sejak tahun 2010. Tentu bukan pilihan yang mudah untuk memilih menutup aurat, karena selain menjadi penari Luthy merupakan Pelatih Olahraga yang tentu saja sering melakukan aktivitas gerak fisik yang tidak terbatas.
Tergabung dalam salah satu dance company di Jakarta yaitu USDC (Urban Stage Dance Colony) sejak 2014. Pada saat itu Dunia Tari Industri sendiri sudah menjadi sumber penghasilan pokok perempuan berusia 27 tahun ini. Tawaran untuk tampil di event besar tidak pernah berhenti, disanalah Luthy merasakan bagaimana nikmat duniawi.
Bukan hanya sekedar mencari materi, tapi baginya dunia tari adalah passion dan nafas bagi hidup Luthy. Pada akhirnya sampai dititik dimana ia bingung menentukan arah hidup. "Saya bertanya pada diri saya senddiri. Apa yang sebenarnya saya cari dari semua ini?" ujar perempuan lulusan Fakultas Ilmu Keolahragaan UNJ ini.
Di tahun 2015 akhir, Luthy memutuskan untuk mengikuti event regular di salah satu stasiun tv swasta sebagai salah satu penari latar, dengan harapan itu adalah penutup karirnya sebagai penari professional di dunia industri tari. Tanpa muncul keraguan, ia yakin Allah akan mengganti hal yang Luthy cintai selama hidupnya ini. "Karena saya sadar betul ini hanyalah sementara." jelas Luthy.
Jauh sebelum itu, pada tahun 2014 Luthy dan teman-teman kampusnya dulu mendirikan sebuah management penyediaan jasa pelatih olahraga bagi masyarakat. Gantarvelocity, resmi didirikan pada tanggal 28 Oktober 2014 dibawah PT. Alen Tiga Jaya. Kini, manajemen yang Luthy dirikan bersama teman-teman berkembang pesat sejak ia fokus mengelola dan sekaligus menjadi salah satu pelatih di sana.
Ketika Luthy melatih dengan penampilan berhijab, itu tidak mengurangi respect ataupun semangat dari member untuk tetap berlatih. Tentunya Luthy menerima ini sebagai berkah dan ujian dari Allah SWT. "Dimana saya harus terus bersyukur dengan apapun yang saya kerjakan dan tetap dengan cara yang diajarkan oleh Islam." ungkapnya.
Berjalan seiringnya waktu Luthy tidak melupakan bagaimana ia mencintai dunia tari. Berhijab tidak menghalangi untuk bergerak, hal ini ia buktikan dengan tetap mengajar tari di salah satu sekolah dasar dan private. Bahkan di pertengahan tahun 2016 kemarin Luthy membuat beberapa video dance yang ia posting di media social bersama salah seorang teman. Luthy mengungkapkan "Hal ini untuk membuktikan jika menari tidak harus membuka aurat, dan dengan berhijab kami masih dapat bergerak untuk memberikan inspirasi dan energy positive."

Reporter : Rigita Astri

Editor : Nadia Ananda Putri

Hewan Reptil Tergolong Berbahaya Ternyata Bisa di Peliharaan

Rabu 6 juni 2018 06.00 WIB


                                                                                                                                     ( foto: Irvan Hardiansyah)



Jakarta, - Reptil merupakan hewan tergolong liar namun cukup berbahaya, namun siapa sangka ternyata hewan reptil juga bisa menjadi peliharaan dirumah. Hewan yang tergolong bisa di pelihara dirumah tersebut terdiri atas ular,kura-kura,iguana bahkan buaya. Sehingga tak heran banyak orang yang memeliharanya.

Khususnya Di Jakarta terdapat sebuah komunitas reptil,yang dinamakan Komunitas Pecinta Reptil Jakarta (KPRJ) biasanya komunitas tersebut berkumpul pada setiap Minggu pagi dalam kegiatan Car Free Day, di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat. (3/5).

Sejatinya hewan reptil selain berbahaya ternyata bisa dijinakan, proses penjinakan tersebut bermula ketika reptil tersebut sudah di latih ketika berumur 1-2 bulan, maka proses tersebut akan mudah jinak terhadap majikannya.

"KPRJ berdiri sejak tanggal 13 agustus 2015, sejak bergabung di komuniatas tersebut mulai memberanikan diri untuk memelihara hewan ular kobra, sebagian orang memelihara ular juga merkipun ularnya beda jenis di KPRJ sendiri siapa aja boleh bergabung asalkan orang itu mencintai reptil apapun golongan hewannya yang penting jenis reptil" Ujar Arif ketua KPRJ.

Arif mengatakan, selain ajang berbagi pengalaman tentang peliharaan reptil, komunitas ini membantu kawan-kawan yang belum sama sekali memelihara hewan reptil di berikan suatu arahan suatu cara-cara memelihara hewan tersebut dengan baik.”Ujarnya

Harga hewan ini memang cukup mahal dari ratusan hingga jutaan rupiah, dari komitas ini masyarakat indonesia harus tahu bahwa hewan reptil itu tidak hewan yang berbahaya akan tetapi dirawat dengan benar. jika ada seseorang yang ingin melihat reptil datanglah ke Taman Suropati di hari libur.

                                                                                         Jurnalis: :Irvan Hardiansyah; Editor: Iqbal Rizki Utama

REKOMENDASI BENGKEL UNTUK KOMUNITAS MODIFIKASI MOTOR

keadaan dalam ruang bengkel Trive Motorcycle (Foto: azzi)
Jakarta – Makin banyaknya motor modifikasi yang mengaspal di jalanan Jakarta saat ini, banyak juga pertanyaan dimana bengkel modifikasinya. Bahkan banyak juga pertanyaan terkait biaya modifikasinya.
Untuk menjawab  semua itu, saya akan memberitahu tempat modifikasi japs style, cafe racer, atau tambah performa mesin pada motor kalian.
Halaman depan bengkel Trive Motorcycle (Foto: Azzi)
Bengkel yang terletak di Jalan Kemang Timur Raya No 15 C ini, tidak mau disebut sebagai bengkel motor, melainkan penjahit.
“Kita disini lebih ke body fabrication, jadi motor yang kita bangun semuanya hand made, mulai dari tangki, stang motor, jok, dan lain-lain, menyesuaikan kebutuhan dan karakter pemilik motor yang sedang kita bangun,” ujar Erlanga Joyosaputro, salah satu owner dari Trive Motorcycle.
Tempat ini memang bisa dibilang sebagai bengkel motor premium, karena terlihat dari pelanggan yang datang. Yang dilakukan modifikasi adalah motor merek Triumph, BSA, Harley Davidson, dan masih banyak lagi.
Untuk membuat motor disini, pelanggannya cukup membawa mesinnya saja. Selanjutanya desain akan dibuatkan khusus, jadi setiap pelanggan yang membuat disini pasti akan mendapatkan motor yang tidak dimiliki oleh orang lainnya.
Sayangnya, jika ingin membuat motor disini peminat harus menunggu sekitar 4 sampai 6 bulan untuk proses pembuataanya. Hal itu terjadi karena motor yang dikerjakan disini, semua modifikasinya dibuat satu per satu sehingga waktu yang dibutuhkan lebih lama.
Untuk melakukan modifikasi disini, peminat harus menyiapkan budget mulai di angkat 60 – 80 juta rupiah. Langsung ingat dengan pepatahkan, “Uang tidak pernah bohong”, dengan kualitas yang diberikan.
“Kita memang mensesifikasikan pembuatan motor Harley Davidson, tetapi jika mau buat motor lain seperti Bomber, cafe racer dan lain-lainnya kami sanggup kok. Gak cuma itu sekarang kita juga bisa restorasi mobil”. Ujar Erlanga.
Tidak hanya membuat, Erlanga terkadang memberikan saran untuk setiap pembuatan motor di bengkelnya “sekarang modal uang banyak juga bisa bikin motor, tetapi seninya kan gak dapet dan keunikannya juga suka kurang” ujarnya.
Penasaran dengan hasil karyanya? langsung saja kunjungi bengkelnya. Untuk harga sendiri, Bimo tidak mematok harga yang jelas, karena terpaut dengan bahan dan aksesoris yang harus di import.

Jurnalis   : Azzi Tri Pangestu
Editor      : Fajar


Aktivitas Ramadhan di Masjid Kubah Emas

Rabu, 6 Juni 2018


Banyaknya aktivitas Ramadhan yang digelar di berbagai Masjid, tak terkecuali Masjid Dian Al Mahri atau yang dikenal dengan nama Masjid Kubah Emas. Seperti siang ini, Selasa (5/6/2018), beberapa jamaah terlihat beraktivitas di masjid yang terletak di Depok,  Jawa Barat. Ada yang shalat, mengaji, dan ada juga yang beristirahat sejenak.

Saat ngabuburit biasanya pengunjung menikmati keindahan di sekitar Masjid Kubah Emas dengan cara berfoto atau sekedar jalan-jalan. "Warga yang datang biasanya tidak hanya seputar wilayah Depok saja, tetapi ada juga rombongan dari luar kota. Tahun-tahun yang sudah biasanya 1-2 bus," kata Sugeng(40) salah seorang pengurus masjid.

Jelang berbuka nanti, jamaah baru akan ramai untuk melaksanakan berbuka puasa dan tarawih.

Untuk berbuka puasa, di Masjid ini menyediakan kurma, teh manis, kolak, serta cemilan lain seperti gorengan. Ada ratusan orang yang biasanya berbuka puasa di masjid ini, sedangkan untuk tarawih setiap malam dibacakan ayat suci Alquran 1 juz, jadi selesai ramadhan bisa khatam.

Setiap harinya bisa sekitar 1.000-an jamaah salat tarawih di masjid yang juga menjadi lokasi wisata religi ini. "Senin sampai Jumat stabil jumlah jamaah. Sabtu-Minggu itu ada peningkatan. Soalnya di sekitar sini sudah banyak masjid. Warga luar kota yang ingin wisata saja kebanyakan yang datang," ujarnya.

Di masjid kubah emas juga sebenarnya jamaah sudah dilarang tidur di karpet karena dikhawatirkan bisa mengotori masjid. Tetapi tetap saja ada jamaah yang bandel, curi-curi tempat untuk tidur.

Jurnalis : Malahayati
Editor : Zuliandiko Bachmid

Kampung China Ternyata Bukan "China"

Rabu, 6 Juni 2018


CYBER UNAS, JAKARTA - Gerbang Kemakmuran. Begitulah tulisan yang terpampang jelas di depan pintu masuk Kampung China yang terletak di Kota Wisata Cibubur. Disamping kanan kiri tulisan tersebut ada dua ukiran naga berwarna biru yang seolah menjadi penyambut para pengunjungnya. Dari namanya saja sudah jelas Kampung China, apakah benar tempat wisata ini hanya sebuah nama atau memang benar adanya penduduk China yang tinggal disini.

Setelah memasuki Kampung China, para pengunjung disambut dengan jembatan yang menjadi penghubung pintu masuk dengan dereta kios-kios yang ada di dalamnya. Tentunya dengan cat dinding merah dan kuning yang menjadi khas China.

Kampung China ini menjadi pusat perbelanjaan pernak-pernik asal Tiongkok. Mulai dari aksesoris, gantungan, angpao, pakaian hingga lampion bisa Kamu jumpai di tempat ini.

Namu berdasarkan pantauan kami, tempat ini tampak tidak benar-benar 'China'. Apa maksudnya?

Setelah mengelilingi Kampung China, tidak semua kios di dalamnya menjual hal-hal yang bernuansa China. Ada yang menjual pakaian biasa, kaos oblong, bahkan pakaian muslim dan hiasan dinding kaligrafi bertuliskan Arab juga ada di Kampung China.

Nyoman (32) salah satu pengunjung wisata Kampung China mengungkapkan kegembiraannya bisa berkunjung ke salah satu tempat wisata di Cibubur. "Seneng banget pastinya, bisa ajak jalan anak-anak kesini. Apalagi tempat ini unik aja gitu. Nuansanya berbau China tapi ya walaupun bukan semua orang disini China," ungkap Nyoman.

Tak hanya itu, di Kampung China hampir tidak menemukan kuliner khas Tiongkok di tempat ini. Yang ada justru kuliner khas nusantara, seperti Gado-gado, Ketoprak, Pecel Ayam, Bakso, dan lainnya.

Kampung China di Wisata Kota Cibubur ini telah berdiri sejak tahun 2002. Dari 216 kios yang ada di Kampung China ini, hanya sekitar 100 kios yang masih bertahan dengan alasan, sepi pembeli. Rata-rata pengunjung yang datang, hanya melihat-lihat tanpa membeli, selain itu pengunjung lebih memanfaatkan spot-spot indah untuk berfoto.

Jurnalis : Zuliandiko Bachmid
Editor : Zuliandiko Bachmid

Ayam Geprek Kini Berlevel

Selasa, 05 Juni 2018

Foto : Venny Virgiana

CYBER UNAS, JAKARTA - Orang Indonesia terbiasa makan makanan pedas. Hal ini membuat para penjual makanan pun berlomba-lomba menjajakan makanan yang bertema pedas. Hingga marak makanan dengan level kepedasan tertentu.

Salah satu makanan pedas yang sedang ramai adalah ayam geprek. Ayam geprek adalah sajian olahan ayam yang digoreng dengan tepung lalu digeprek sedemikian rupa dan dibaluri dengan sambal uleg di atasnya.

Warung makan Ayam Geprek di jalan Sawo Manila, Pasar Minggu, Jakarta Selatan ini, menyajikan menu ayam geprek dengan level kepedasan tertentu. "Ada level nol itu gak pedes, terus level satu dengan jumlah cabe 10 sampai level 10 dengan jumlah cabe 100," jelas Irwan, 21, penjual. (5/6)

Berbeda dengan warung lain, ayam geprek di sini bukan sekedar menggeprek ayam lalu membalurinya dengan sambal, melainkan dicampur. Selain menawarkan level kepedasan tertentu, ada menu andalan yakni ayam geprek telur mozarella. Penyajian ayam geprek ditambah telur ceplok dan keju mozarella menambah kelezatan masakan ini.

"Di sini gak kayak tempat lain, ayamnya gede, terus ada telur sama keju mozarellanya yang lumer. Udah gitu nasinya juga masih panas dan porsinya mengenyangkan," ungkap Dilla, 23 salah satu pengunjung warung.

Harga yang ditawarkan pun terjangkau. Untuk satu porsi ayam geprek biasa dihargai rp 15.000 sedangkan untuk ayam geprek telur mozarella rp 25.000.

Penulis : Venny Virgiana
Editor : Venny Virgiana

Merajut Persaudaraan Melalui Jalanan


Rabu 06 juni 2018, 04.00 WIB

                                                                                                                                                                                      (foto: Muhammad Ramadhan)

Jakarta- Ojek yang beraplikasikan online kian banyak para pengemudinya sehingga para pengemudi membuat sebuah perkumpulan agar bisa saling memberikan informasi satu sama lain. Perkumpulan tersebut terjadi disaat para pengemudi saling kenal satu persatu di tengah jalan ibu kota. Tak hayal khususnya para pengemudi ojek online yang berada di Kwitang, Jakarta Pusat. Membentuk sebuah perkumpulan, bagi para pengemudi ojek online. Sabtu (2/6)

Sebuah perkumpulan ini nantinya bisa saling membantu satu sama lain, antara pengemudi ojek online  ketika kendaraan sepeda motor yang di tunggangi dalam keadaan bermasalah dijalan serta segala hal yang menyangkut kejadian yang tak terduga.

Pengemudi ojek online membentuk sebuah Komunitas yang bernama G2 Kwitang, yang mengandung arti Go-Jek, Grab Kwitang. Kemudian dibentuk pada tanggal 13 desember 2017, memiliki anggota kurang lebih 30 anggota terlihat masih aktif, kebanyakan anggota tersebut minoritas  masyarakat Kwitang namun, ada juga bukan berdomisili di daerah tersebut.

“perkumpulan ini sangat membantu sekali, sehingga saling kenal satu sama lain. Selain membantu perkumpulan ini nantinya memberikan informasi terbaru mengenai aplikasi Go-Jek sehingga yang tadinya belum mengetahui menjadi lebih tahu.” Ujar Rohim (33) selaku anggota aktif dari komunitas tersebut .

Rohim mengatakan Komunitas tersebut berkumpul  di dekat Masjid Al-Riyadh yang berada di perkampungan Kwitang. Komunitas G2 mengadakan beberapa kegiatan rutin, seperti arisan bulanan, bersih-bersih masjid, santunan anak yatim.” Ujarnya.

“Komunitas G2 pasti mempunyai kegiatan positifya, seperti arisan diselenggarakan setiap bulan  kemudian bergilir dari rumah anggota yang mendapatkan giliran, komunitas G2 di hari jumaat pagi setiap angota melakukan kegiatan bersih-bersih Masjid Al-Riyadh, kemudian komunitas tersebut memiliki agenda sosial seperti santunan kepada anak yatim, tepat pada Sabtu lalu telah menyelenggarakan kegiatan buka bersama antar anggota agar menjalin erat persaudaraan antara setiap anggota ” Ujar Hasan (40) selaku ketua kordinator wilayah.

                                                              Jurnalis : Muhammad Ramadhan;Editor: Iqbal Rizki Utama