Berita Terkini

Makanan Halal Semakin Berkembang di Singapura

Singapura, 8 Januari 2024 - Industri makanan halal di Singapura terus mengalami perkembangan pesat, memberikan pilihan yang lebih luas bagi ...

Jumat, 28 Juni 2019


Kecamatan Bogor Utara Memfokuskan Penanganan Rawan Bencana

Kantor Kecamatan Bogor Utara di Jalan Gagalur Raya No 2 Tegal Gundil, Bogor Utara (Doc:Salsabila)
                                                                                                                               
Bogor- Penanganan Rawan Bencana menjadi pembahasan Musrembang (Musyawarah Rencana Pembangunan) yang difokuskan oleh Kecamatan Bogor Utara. Pembahasan yang diusulkan tersebut mendapat tanggapan tingkat kota.
            Kategori rawan bencana yang terjadi yaitu banjir dan longsor yang berada di daerah Kampung Bebek Kelurahan kedung halang dan kelurahan Tanah Baru. Sekretaris Kecamatan Bogor Utara, Sihabuddin mengatakan dalam pembahasan Musrembang ia menginginkan beberapa hal dalam menangani rawan bencana. “Kita menginginkan diturap kalau banjir terus karena pendangkalan, karena penyempitan minta dikeruk untuk mengantisipasi supaya bagaimana meminimalisir, mengurangi debit air supaya tidak banjir, dan diturap supaya tidak longsor,” ujarnya.
            Faktor terjadinya rawan bencana yang berada di daerah Bogor Utara karena postur wilayah yang tinggi sedikit yang mengakibatkan terjadinya longsor serta terjadinya banjir lintasan karena debit hujan yang tinggi.
            Dalam melakukan penanganan rawan bencana, sejumlah Kelurahan yaitu Kelurahan Cibuluh, Bantar Jati, dan Kelurahan Kedung Halang terlibat dalam melakukan gotong royong, dimana kegitatan tersebut masuk ke dalam gotong royong muri terpanjang se-Indonesia yang diadakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup.
            Sihabuddin pun mengatakan dengan adanya kerjasama gotong royong dalam melakukan penanganan rawan bencana dapat mengurangi dampak bencana yang sering terjadi di daerah-daerah yang rawan bencana di daerah Bogor Utara. Dan ia pun menghimbau kepada masyarakat untuk mentaati aturan seperti tidak membangun rumah di perbatasan saluran air. “Mudah-mudahan kedepan bisa berkurang dan warga dapat mengerti,” tuturnya.
            Hasil dari pembahasan Musrembang mengenai penanganan rawan bencana akan direalisasikan pada tahun 2020 yaitu dengan membuat kolam retansi atau kolam resapan yang berfungsi untuk mengantispasi banjir. Tak hanya itu dalam keadaan darurat seperti adanya bencana longsor dan banjir akan ada Tagana (Tanggap Bencana), dimana tagana akan siap paling depan dalam melakukan penanganan bencana. “Dari kita Tagana pun dibantu oleh PMI (Palang Merah Indonesia) yang ada di Kecamatan Bogor Utara untuk membantu yang terkena musibah,” jelas Sihabuddin.



Penulis  : Salsabila
Editor   : Adlina Zakirah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar