DEPOK – Pertumbuhan Ekonomi yang begitu
pesat di kota Depok tidak diimbangin dengan peningkatan kualitas fasilitas umum
untuk masyarakat. Terlihat ketika berada di terminal Margonda Depok. Terminal yang
dihimpit pusat perbelanjaan nampak terabaikan seperti bangunan dan tanah kosong
tak terawat.
Kondisi terminal
Depok saat in hanya tersedia satu loket tiket, banyaknya pedagang kaki lima,
nampak lahan kosong ditumbuhi ilalang di belakang terminal, walaupun terminal
ini sudah teritegrasi dengan Transjakarta tapi masih sepinya peminat. Berjubelnya
angkutan kota menjadi PR khusus pemerintah Depok.
(Foto Andribagus)
Pemerintahan
kota belimbing –julukan kota Depok- bukan diam berpangku tangan saja melihat
bobroknya terminal di pusat kota Depok itu. Pembanguan sudah di wacanakan untuk
merombak terminal Depok agar menjadi wajah baru dan lebih manusiawi dan layak.
Namun permasalahn lahan dengan PT. KAI dan Dinas Perhubungan menjadi penghambat proses terealisasinya program tersebut.
Masyarakat
pengguna moda trasportasi umum pun ingin pemerintah segera menyelesaikan segala
urusan yang menjegal pembangunan terminal Margonda Depok. Agar masyarakat tidak
terus menjadi korban dengan kondisi terminal saat ini yang jauh dari kata
modern.
“
Soalnya kalo dengan jarak tempuh yang tidak terlalu lumayan jauh kalo naik transportasi
umum khususnya ankot tidak bisa on time
, terus juga kalo diterminal masih terlihat kurang nyaman kalau berada disana,“
ujarnya Dinda (22).
Depok seakan tertinggal dengan kota tetangga yaitu Jakarta dari segi transportasi umum. Jakarta perlahan berbenah memperbaikin moda trasportasi massa tersebut untuk memberikan kenyamanan bagi masayarkatnya. Untuk itu, pemerintah kota Depok dan dinas Perhubungan harus cepat bergerak merampungkan penataan
sarana dan prasarana trasportasi umum dengan segera mungkin.
Penulis : Andri Bagus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar