Berita Terkini

Makanan Halal Semakin Berkembang di Singapura

Singapura, 8 Januari 2024 - Industri makanan halal di Singapura terus mengalami perkembangan pesat, memberikan pilihan yang lebih luas bagi ...

Sabtu, 29 April 2017

Fahd El Fouz Tersangka Korupsi Pengadaan Al-Qur’an

(Source: Isma)

Jakarta, (28/4) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Fahd El Fouz putra dari A Rafiq sebagai tersangka kasus korupsi pengadaan Al-Qur’an dalam APBN perubahan 2011 dan 2012. Nama Fahd El Fouz sangat tidak asing bagi KPK karena pada 2012 lalu ia terjerat kasus korupsi DPID sebagai penyuap Wa Ode Nurhayati.

Menurut juru bicara KPK, Febri Diansyah, bahwa Fahd El Fouz bersama dua terpidana lainnya menerima hadiah atau janji dari pihak tertentu terkait pengadaan Al-Qur’an serta pengadaan laboratorium komputer Madrasah Tsanawiyah (MTs) pada 2011 di Kementrian Agama.

Dua terpidana lainnya bernama Zulkarnaen Djabar yaitu mantan anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar dan putranya, Dendy Prasetya Zulkarnaen. Zulkarnaen Djabar divonis 15 tahun penjara dan denda Rp 300 juta, sedangkan Dendy Prasetya divonis 8 tahun penjara dan denda Rp 300 juta.

KPK sendiri telah menemukan bukti bahwa politisi Partai Golkar ini menerima hadiah dari proyek pengadaan Al-Qur’an dan laboratorium MTs. “Hadiah yang diterima Fahd El Fouz dari proyek laboratorium computer MTs sebesar Rp 4,74 miliar dan hadiah dari pengadaan Al-Qur’an 2011 dan 2012 sebesar Rp 9,65 miliar dengan jumlah hadiah Rp 1 Zulkarnaen Djabar divonis 15 tahun penjara dan denda Rp 300 juta, sedangkan Dendy Prasetya divonis 8 tahun penjara dan denda Rp 300 juta," ujar Febri Diansyah.

KPK sendiri telah menemukan bukti bahwa politisi Partai Golkar ini menerima hadiah dari proyek pengadaan Al-Qur’an dan laboratorium MTs. “Hadiah yang diterima Fahd El Fouz dari proyek laboratorium computer MTs sebesar Rp 4,74 miliar dan hadiah dari pengadaan Al-Qur’an 2011 dan 2012 sebesar Rp 9,65 miliar dengan jumlah hadiah Rp 14,838 miliar,” ucap Febri Diansyah.

Akhirnya KPK menjerat Fahd El Fouz dengan pasal 12 huruf b subsidair pasal 5 ayat (2) jo ayat (1) huruf b, lebih subsidair pasal 11 Undang-Undang No 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No 20 Tahun 2001 jo. Pasal 55 ayat (1) dan Pasal 65 KUHP. (Ismawati)

Komisi VII DPR RI Menggelar Diskusi Terkait Transformasi Energi

(Source: Aldi)

Jakarta, (28/04) - Anggota DPR RI Komisi VII Setya widya Yuda menggelar diskusi terbuka untuk umum yang bertema "Transformasi energi fosil terbaru untuk masa depan Indonesia", pada pukul 15.00  sore tadi didalam gedung nusantara 3 DPR RI. Diskusi yang berlangsung selama 2 jam ini memberikan pemikiran yang mutakhir mengenai transformasi energi baru yang terbarukan terkait regulasi energi yang tidak berjalan  dengan baik. 

Diskusi ini juga membahas sumber daya energi Indonesia yang selalu terikat dengan isu strategis misalnya bagaimana kita tidak hanya mengambil reserve, tetapi juga mengelola energi dengan baik dan bijaksana, terutama fosil", Ujar Fauzi Imron selaku pembicara diskusi dari SKK Migas. Menurut Politisi Bob Sulaiman Efendi "Didalam pembaharuan energi, Indonesia akan selalu dikaitkan dengan beberapa pertanyaan fundamental "energi murah tapi bersih atau energi murah tapi kotor".

"Oleh karena itu dijaman yang serba mutakhir saat ini Indonesia harus membuat energi yang terbaru dengan cara PLN harus berfokus kepada transmisi misalnya PLN harus membuat transmisi listrik seperti jalan toll dimana setiap daerah yang masuk listrik harus wajib bayar", tegas Bob dalam diskusi. Cara seperti itulah yang membuat Indonesia agar tidak tertinggal oleh negara lain. 

Tak hanya itu, masalah geografis khususnya Undang Undang (UU) Hutan yang sudah ada dan belum berjalan dengan baik juga menjadi masalah dalam transformasi energi, dimana Undang-Undang ini harus direalisasikan pemerintah dengan baik dan massif khususnya, daerah-daerah yang masih bermasalah dalam sumber daya energi listrik.

Menurut Bob Sulaiman, "bahwasanya adanya negara yaitu adanya energi listrik yang layanannya harus dikelola sebagai hak dan komoditas. Sementara pemerintah pusat kini sibuk mengurusi penerangan, sehingga pertumbuhan PLN hanya berfokus pada penerangan dan tidak fokus pada energi listrik yang terbarukan yang dapat masuk ke daerah-daerah terpencil di Indonesia.


Dengan kondisi seperti ini, pemerintah harus  mendiversifikasi sumber daya energi yang selama ini tergantung dari energi fosil menuju ke energi terbaru Secara fiskal, menurut komisi VII DPR RI Setya Widya Yuda, "sejak 10 tahun terakhir APBN kita telah mengeluarkan dana sebesar Rp 2.600 triliun untuk memberikan subsidi pada energi fosil, yang tentunya suatu saat akan habis. Oleh karena itu APBN kita harus berlaku serius dalam mengalokasikan jumlah yang baik untuk membangun energi baru agar energi listrik dapat merata disetiap daerah". (Aldi Rinaldi)

GMPP : Jangan Lemah Bang Novel, GMPP BERSAMAMU

(Source: Febrian)

Jakarta (26/4) - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Penegak Pancasila (GMPP) Universitas 17 Agustus 1945 melakukan aksi terhadap kasus teror penyiraman air keras kepada penyidik senior KPK Novel Baswedan di depan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta. Mereka menganggap bahwa penyerangan terhadap Novel Baswedan ini  ulah koruptor.

“kalau kami dari GMPP menilai bahwa upaya peyerangan terhadap Novel Baswedan itu bukan sekedar dendam atau apa ya, tapi ini adalah upaya sistematis yang dilakukan oleh para koruptor,” Ujar ketua GMPP Tuti Widyanigrum di Gedung KPK. Meski diguyur hujan, Mahasiswa yang menggunakan almamater merah itu tetap meyuarakan dukungannya kepada Novel baswedan di KPK.

Sebelumnya mereka juga sudah melakukan aksi tersebut di Istana Negara. Mereka juga menuntut Presiden Jokowi agar segera dibentuk tim independen untuk mengusut kasus ini, “kita menuntut kepada kepada presiden agar segera membentuk tim inpenden,” ujar Ayub Ibrahim selaku Koordinator.

Ayub menambahkan Jika dalam waktu dekat Presiden Jokowi tidak juga mengambil langkah untuk menuntut kasus ini, mereka akan melakukan aksi yang lebih besar lagi. Kasus penyerangan air keras terhadap penyidik senior KPK Novel baswedan, hingga kini  belum diketahui  siapa pelakunya.

Polisi kini sudah mendapatkan rekaman CCTV di komplek perumahan Novel. Rekaman CCTV itu disinkronkan dengan para saksi dan  bukti-bukti yang ada. Kedua pelaku di duga menggunakan sepeda motor matic.


Novel Baswedan di siram air keras di bagian wajahnya usai salat subuh berjamaah di dekat rumahnya Kelapa Gading, Jakarta Utara, 11 April lalu. Akibat air keras tersebut,Bagian  kedua mata dan wajah Novel Baswedan terluka. Kini penyidik senior KPK  menjalani perawatan intensif di Singapura. (Febrian)

Jumat, 28 April 2017

Ratusan Mahasiswa Menggelar Aksi dukungan Terhadap KPK

                                                                               (Source: Aldi)

Jakarta (26/04/17) - Ratusan mahasiswa beramai-ramai menggruduk gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan melakukan aksi damai pada pukul 14.30 siang tadi untuk mendukung KPK dan mengecam keras kasus kriminalisasi yang menimpa penyidik KPK Novel Baswedan.

Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 yang tergabung dalam gerakan mahasiswa penegak pancasila (GMPP) melakukan aksi untuk menuntut agar kasus yang menimpa penyidik KPK ini diselesaikan secara tuntas dan cepat, karen ini merupakan bentuk upaya pelemahan yang ditujukan kepada KPK.

Massa aksi yang tergabung dalam GMPP merasa prihatin, terluka dan marah atas kezaliman para koruptor yang sengaja ingin melemahkan KPK. Mereka tidak terima adanya pelemahan dengan melakukan kekerasan. “Disini kami melakukan aksi simpatik yang mendukung penuh KPK dan kami ingin menguatkan KPK agar jangan takut untuk melawan koruptor karena GMPP akan selalu menjadi garda terdepan anti korupsi”, ujar Ayub Ibrahim selaku korlap aksi.

Tindakan oknum yang tidak bertanggung jawab itu membuat masyarakat, KPK, aparat penegak hukum hingga presiden marah dan geram terhadap peristiwa tersebut. Ada banyak spekulasi tentang dugaan motif dan permainan para koruptor yang tidak mau kebusukannya terbongkar oleh Novel Baswedan.

“Kami mendesak Pak Presiden harus segera membentuk tim independent untuk menanganinya agar kasus ini ini terungkap secara cepat siapa dalang dibalik penyiraman air keras yang menimpa Novel”, tegas Korlap. Menurut ketua umum GMPP Tuti widyaningrum, kasus ini merupakan suatu upaya yang sistematis yang dilakukan oleh para koruptor agar para koruptor dapat bebas dari hukum sehingga upaya pembasmian korupsi akan terhenti.

Kasus penyiraman air keras tersebut merupakan hal yang lebih luas dari sekedar dendam para koruptor terhadap Novel Baswedan secara pribadi. Oleh karena itu mahasiswa yang tergabung dalam GMPP mengancam kepada pemerintah akan melakukan aksi yang lebih besar lagi jika kasus yang menimpa Novel Baswedan ini tidak diusut sampai tuntas. (Aldi Rinaldi)

Selasa, 25 April 2017

Terminal Depok Sudah Tidak Layak


DEPOK – Pertumbuhan Ekonomi yang begitu pesat di kota Depok tidak diimbangin dengan peningkatan kualitas fasilitas umum untuk masyarakat. Terlihat ketika berada di terminal Margonda Depok. Terminal yang dihimpit pusat perbelanjaan nampak terabaikan seperti bangunan dan tanah kosong tak terawat.

Kondisi terminal Depok saat in hanya tersedia satu loket tiket, banyaknya pedagang kaki lima, nampak lahan kosong ditumbuhi ilalang di belakang terminal, walaupun terminal ini sudah teritegrasi dengan Transjakarta tapi masih sepinya peminat. Berjubelnya angkutan kota menjadi PR khusus pemerintah Depok.

                                                                                            (Foto Andribagus)

Pemerintahan kota belimbing –julukan kota Depok- bukan diam berpangku tangan saja melihat bobroknya terminal di pusat kota Depok itu. Pembanguan sudah di wacanakan untuk merombak terminal Depok agar menjadi wajah baru dan lebih manusiawi dan layak. Namun permasalahn lahan dengan PT. KAI dan Dinas Perhubungan menjadi penghambat proses terealisasinya program tersebut.

Masyarakat pengguna moda trasportasi umum pun ingin pemerintah segera menyelesaikan segala urusan yang menjegal pembangunan terminal Margonda Depok. Agar masyarakat tidak terus menjadi korban dengan kondisi terminal saat ini yang jauh dari kata modern.


“ Soalnya kalo dengan jarak tempuh yang tidak terlalu lumayan jauh kalo naik transportasi umum khususnya ankot tidak bisa on time , terus juga kalo diterminal masih terlihat kurang nyaman kalau berada disana,“ ujarnya Dinda (22).

Depok seakan tertinggal dengan kota tetangga yaitu Jakarta dari segi transportasi umum. Jakarta perlahan berbenah memperbaikin moda trasportasi massa tersebut untuk memberikan kenyamanan bagi masayarkatnya. Untuk itu, pemerintah kota Depok dan dinas Perhubungan harus cepat bergerak merampungkan penataan sarana dan prasarana trasportasi umum dengan segera mungkin.

Penulis : Andri Bagus

Senin, 24 April 2017

Terminal Kota Depok menjadi Biang Kemacetan

                                                                       
 
    antrean kendaaraan umum di terminal Depok (foto : andribagus)

DEPOK – Kumuh, dan berantakan itulah sedikit gambaran terminal transportasi umum kota Depok saat ini. Tidak tertibnya para sopir kendaraan umum alih-alaih berperan besar dengan kemacetan di kota belimbing itu- julukan Depok- setiap harinya.

Terminal transportasi umum kota Depok yang berada di jalan margonda tampaknya selalu dijadi biang kemacetan bagi para pengguna jalan. Sebab, fasilitas terminal bisa di katakan jauh dari kata memadai untuk  kuota bagi transportasi umum berupa Ankot (ankutan kota) dan Bis . Volume kendaraan umum di kota Depok cukup besar berdampak pada terminal yang tak mampu menampung kendaraan. Telihat dari antrean kendaraan didalam terminal hingga menumpuk sampai pintu keluar terminal.

            Kemacetan ini sering kerap terjadi pada pagi, siang dan sore. Kemacetan di jalan margonda menjadi sebuah hambatan pagi pengguna tranportasi atau pengguna jalan. Tentu sangat menganggu karna  waktu mereka cukup terbuang jika melintas didepan terminal Depok dengan kondisi seperti saat ini.

” Sering sekali jika berangkat kuliah atau pun mengejar janji dalam aktivitas selalu terlambat karna kemacetan ini tidak bisa saya pungkiri. Para sopir yang menunggu penumpang dipintu keluar terminal dan dibadan sangat memperburuk kondisi jalan yang cukup padat pada jam sibuk “, ujarnya Ahmad khairul (23) pengguna jalan, Jumat (21/4/17).

            Ahmad berharap, pemerintah kota Depok lebih memperhatikan dan mengelola terminal dan tranportasi umum jauh lebih baik lagi untuk kedepanya. Agar dapat mengurangi titik-titik kemacetan di kota belimbing tersebut.


“ya tentu, saya ingin trasportasi umum lebih tertib. Agar dapat memberikan kenyaman bagi pengguna jalan lainya,” tambahnya.

Penulis : Fathin jabir
Editor : Andri Bagus

Jumat, 21 April 2017

Penumpang KRL yang selalu Membeludak

(Source: Fabiola)


Jakarta – Penggunaan Kereta Api Listrik di Jabodetabek (KRL) merupakan alat transportasi yang paling diminati oleh masyarakat Jakarta dan Sekitarnya. Alat transportasi yang satu ini selain murah dan cepat tapi juga membuat para penumpangnya merasa kecewa, apalagi memasuki jam pergi dan pulang kantor.
Seperti yang banyak kita ketahui, bahwa penumpang KRL ini selalu membeludak di jam-jam tersebut. KRL yang terdiri dari 12 gerbong ini masih saja terasa kurang oleh para penumpangnya. “saya sih berharapnya gerbongnya ditambah lagi, apa lagi untuk gerbong yang perempuan kan kalo Cuma dua gerbong masih kurang.” Ungkap bu Dwi penumpang KRL.

Banyak masyarakat menginginkan jika KRL gerbongnya ditambah, dan untuk keretanya diperbanyak jumlahnya. Agar nanti tidak terjadi penumpang yang membeludak. “saya kan kerja kalo sudah sore capek, terus maunya pulang itu tenang, tapi ya kalo naik KRL kan pasti selalu penuh.” Ungkap bu Dwi lagi. Menurutnya KRl ini sudah merupakan alat transportasi yang nyaman, tetapi tetap harus diperhatikan di jam-jam tersebut. (Fabiola Fortuna)

50 Persen Pengguna KRL berasal dari Kota Hujan

(Source: Silvia Maharani)


Oleh Silvia Maharani pada Senin 17 April 2017 12.30
Jakarta – Kereta listrik jabodetabek merupakan salah satu alat transportasi favorit yang diipilih oleh masyarakat. Rangkaian gerbong kereta ini selalu terisi dengan penuh, keramaian di dalam KRL dapat kita lihat pada pagi hari saat banyak pengguna yang berpergian untuk menuju ketempat tujuannya, dan  terjadi pada sore hari ketika para pengguna KRL ini mengakhiri aktifitasnya.
Layanan yang disediakan KRL pada saat ini sudah membuat para penggunanya merasa nyaman, dengan tarif yang cukup terjangkau.  Angkutan yang bebas macet ini mempunyai daya tarik tersendiri, walaupun pada jam – jam tertentu mereka harus rela berdesak – desakan dengan pengguna lainnya .
Setiap harinya KRL ini beroperasi  pada pukul 04.00, lalu tercatat KRL yang berangkat dari Jakarta menuju Bekasi, Bogor, Serpong, Tanggerang berakhir pada pukul 23.30. KRL yang beroperasi setiap harinya ada 18 rangkaian dengan 12 gerbong kereta dan 31 rangkaian dengan 10 gerbong kereta. Seperti yang kita ketahui gerbong utama dan akhir di khususkan untuk para wanita.
Data yang tercatat sepanjang tahun 2016, jumlah penumpang kereta listrik jabodetabek naik sebesar 8,9 persen, total ada 280 juta penumpang KRL pada tahun 2016. Hampir sekitar 50 persen diantaranya berasal dari Bogor dan Depok. Bogor yang terkenal sebagai kota hujan ini memilik stasiun peninggalan dimasa penjajahan Belanda yang dinobatkan menjadi salah satu bangunan Cagar Budaya, terletak di Jalan Nyi Raja Permas No.01, Kota Bogor, Jawa Barat.

Stasiun Bogor mempunyai beberapa fasilitas yang terbaru yaitu guiding block (jalur pemendu untuk penyandang tuna netra), vending machine (pembelian tiket otomatis), dan lahan parker susun dua. Sugi Hartanto selaku kepala stasiun Bogor mengungkapkan , bahwa pihak dari KRL selalu mengupayakan agar dapat memberikan fasilitas dan kenyaman yang terbaik bagi para penggunanya, baik dari fasilitas yang ada di dalam KRLnya itu sendiri maupun fasilitas yang ada di setiap stasiun. Khususnya untuk stasiun Bogor sendiri selalu memperbaiki dan menambahkan fasilitas supaya pengguna KRL semakin nyaman. (silvia maharani)

Rabu, 19 April 2017

Harga bahan pokok sembako Jelang Ramadhan


                                                                                           (Source: Febrian Ramadhan)


Jakarta (13/4) - Hampir setiap tahun jelang Ramadhan Harga bahan pokok melonjak naik. Naiknya harga jelang ramadhan hampir seluruh jenis bahan pokok, salah satunya sembako.  kenaikan harga bahan sembako dipicu meningkatnya kebutuhan para konsumen jelang Ramadhan.

Salah seorang pedagang sembako di Pasar Minggu menyatakan belum ada kenaikan harga bahan sembako sampai saat ini. “harga sembako masih stabil hingga hari ini, Namun jelang ramadan nanti kami belum bisa pastikan apakah harga bahan pokok naik atau tidak,” tutur  Abdullah (70) selaku pedagan sembako di Pasar minggu,Jakarta Selatan.

Ia menambahkan, kisaran harga bahan pokok sembako itu mulai dari beras Rp 7.500/liter, minyak Rp 12.500/kg, Gula Rp 15.000/kg, dan terigu Rp 7.500/kg. Seperti diketahui, Menteri Perdaganan Enggartiasto Lukita dan Menteri Pertanian Andi Amran telah menjamin Jelang Ramadhan nanti tidak ada kenaikan  harga bahan pokok.

Akan tetapi, menurut Abdullah pasti ada saja oknum oknum yang akan bermain curang dengan cara menimbun dan menyimpan stok bahan-bahan pokok sehingga harga-harga tetap naik. “kalau sampai lebaran harga terus naik, kami selaku pedagang bingung mau jual berapa kepada pembeli, pembeli juga kasian kalau kita kasih harga mahal, nantinya malah tidak ada yang beli, pelanggan malah kabur dong”, tambah dia.

Seluruh masyarakat berharap agar tidak ada lagi kecurangan yang terjadi. Abdullah pun menuturkan semoga tidak ada lagi oknum-oknum yang bermain curang sehingga jelang ramadhan sampai lebaran harga bahan pokok sembako tetap stabil. (Febrian Ramadhan)


Selasa, 18 April 2017

Warga Keluhkan Kenaikan Biaya Pajak STNK


masyarakat sedang membayar pajak STNK
DOC: Lala Kustiana
PASAR MINGGU, JAKARTA SELATAN -- Masyakat mengeluhkan  kenaikan pajak dan  biaya tarif  pengurusan surat-surat kendaraan bermotor hingga 100 persen lebih. Mengingat saat ini harga harga kebutuhan naik, sehingga kenaikan pajak tersebut  dirasakan sangat memberatkan masyarakat.
Kenaikan  sangat melunjak, biaya kepengurusan surat-surat kendaraan ini naik dua sampai tiga kali lipat. Misalnya, untuk penerbitan STNK roda dua maupun roda tiga, pada peraturan lama hanya membayar Rp 50.000, peraturan baru membuat tarif menjadi Rp 100.000. Untuk roda empat, dari Rp 75.000. menjadi Rp 200.000.
"Naiknya gak nanggung-nanggung, saya aja cuma seorang sopir online yang pendapatannya paling berapa si sehari, untuk makan keluarga aja udah bersyukur di tambah lagi sayuran pada mahal, sekarang biaya pajak juga mahal banget. Habis saya 3.000.000 untuk bayar pajak kendaraan roda empat." Ujar Choirul (47) warga pasar minggu.
Kenaikan cukup besar terjadi di penerbitan BPKB baru dan ganti kepemilikan (mutasi). Roda dua dan tiga yang sebelumya di kenakan biaya Rp 80.000, dengan peraturan baru ini, akan menjadi Rp 225.000. Roda empat yang sebelumnya Rp 100.000 kini dikenakan biaya Rp 375.000 atau meningkat tiga kali lipat.

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2016 mulai di berlakukan per tanggal 6 Januari. PP tersebut kini sudah mulai di sosialisasi di antaranya di tempat-tempat pelayanan umum, seperti di pelayanan SIM, pelayanan BPKB dan kantor Samsat. (Lala Kustiana)

Kembalinya Kejuaraan Pencak Silat



            Kejuaraan Pencak Sila di GOR Pasar Minggu. DOC: Johan Fauzi

Pasar Minggu – Kejuaraan Pencak Silat kembali bergulir, kali ini GOR Balai Rakyat Pasar Minggu yang menjadi venue penyelenggaraan kejuaraan tersebut, Senin (17/4). Kejuaraan ini menampilkan lomba pencak silat dari berbagai sekolah maupun perguruan.
            Lomba ini diikuti oleh sekitar 750 peserta yang sangat antusias menyambut Kejuaraan tahunan tersebut. Kategori lomba yang diselenggarakan ialah, antar SD-sederajat, SMP-sederajat, SMA-sederajat, ataupun umum.
            Beberapa perguruan ternama pun ikut andil dalam Kejuaraan Pencak Silat ini, diantaranya ada Perguruan Cimacan, Merpati Putih, Cit Bitik, dll. Penilaian kejuaraan ini berdasarkan fighter atau 1 lawan 1 dan keindahan gerakan yang dilakukan oleh peserta tersebut. Bagi pemenang kejuaraan ini akan mendapatkan piala serta uang pembinaan, masing-masing juara 1, 2, dan 3.

            Menurut Ketua Penyelenggara Taufik Hidayat, kejuaraan ini bertujuan untuk mengangkat serta melestarikan budaya lokal adat Betawi kepada masyarakat luas. Acara tersebut cukup menarik perhatian masyarakat di sekitaran Kecamatan Pasar Minggu, lomba ini mulai pukul 08.00 WIB hingga selesai. (Johan Fauzi)

Jelang PILKADA, KPUD Mendistribusikan Logistik




                        kotak suara yang sudah di serahkan ke kecamatan pasar minggu.
                                               
DOC: Lorenzo Al kahfi
Jakarta – Putaran Pemilihan kepala daerah kedua beberapa hari lagi akan berlansung. KPUD sudah mulai mempersiapkan logistik ke beberapa daerah di Jakarta.

Senin (17/4) Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) sudah mulai melakukan pembagian kotak suara ke beberapa kecamatan di DKI Jakarta, salah satunya di kelurahan Pasar Minggu. Pembagian kotak suara di lakukan secara bertahap, sejak lima hari lalu kotak suara sudah mulai di distribusikan.

“pendistribusiaan logistik dari pusat ke kota lalu ke kecamatan, loading barang dari lima hari yang lalu, dua hari sebelum pemilihan kotak suara di serahkan ke kelurahan dan sehari sebelum pilihan kotak suara di serahkan ke tps-tps” tutur Wijaya, selaku POKJA TARLI Kelurahan Pasar Minggu.

Nantinya, seluruh kotak suara sebelum di serahkan ke kecamatan dan kelurahan terlebih dahulu di periksa oleh KPUD. “Sampai saat ini kotak suara yang sudah di serahkan tidak ada yang rusak” tambahnya. KPUD juga menyerahkan cadangan 2,5%  dari jumlah total pemilih ke setiap TPS.

Di lain hal, proses pendustribusian kotak suara dilakukan berjalan secara ketat, terbukti dengan adanya pengawalan oleh pihak kepolisian yang menurunkan empat personil dari POLRES Pasar Minggu. (Lorenzo Al kahfi)

Senin, 17 April 2017

Wow, di Atas Gedung Pasar Minggu Akan di Bangun Rusunawa

Mulyana, Staff Pengelola PD. Pasar Jaya Pasar Minggu (Doc: Achmad Al fiqri)


Jakarta (13/4) – Sehabis lebaran Rencananya kawasan gedung pasar minggu akan dibangun rumah susun. Hal tersebut di benarkan oleh Staff pengelola PT Pasar Jaya Pasar Minggu, Mulyana, “ Dalam waktu dekat ini gedung pasar minggu ini aka dibangun rusunawa, dan pasar di bawahnya”.

Mulyana menuturkan, Rencana proyek pembangunan tersebut berdasarkan Program Strategis Nasional, yang di bawahi oleh Kementrian Perumahan Rakyat (KEMENPURA). “ jadi kita (Pasar Jaya) akan bersinergi dengan Pemerintah pusat, khususnya KEMENPURA” tutur wanita berumur 30 tahun tersebut.

Menurut dia, persiapan yang sudah dilakukan sudah mencapai70% dalam tahap perencanaan. Tahap itu meliputi kegiatan sosialisasi kepada para pedagang, dan juga survey tempat untuk dijadikan Tempat Penampungan Sementara (TPS).


Ia menyatakan, Semasa tahap pembangunan, rencananya pedagang akan di relokasi ke Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang berada di terminal pasar minggu. Sementara itu, sejak februari lalu sosialisasi kepada para pedagang sudah dilkukan oleh pihak pengelola. (Achmad Al Fiqri)

Persaingan Sengit Kentang Lokal dengan Kentang Impor




                                                                           (Source: Rinjani)

Jakarta (14/4) - Pedagang di pasar tradisional Pasar Minggu, Jakarta Selatan mengaku lebih suka menjual kentang hasil petani lokal yang dipasok dari Dieng, Jawa Tengah.
Pedagang sayur mayur di Pasar Minggu, Mega (45) asal Salatiga mengaku lebih memilih berjualan kentang lokal karena memang lebih diminati masyarakat dibanding kentang impor. "Kentang di sini lokal semua. Kadang di pasar induk sih ada yang jual kentang impor, biasanya dari Taiwan, tapi tidak enak kalau mau buat bikin perkedel suka berair gitu," tutur Mega seraya memilah-milih kentang.

Mega mengakui, untuk harga kentang saat ini, terus merangkak naik menjadi Rp 14.000 per kg. Harga kentang lokal lebih mahal dari kentang impor, dari keduanya terpaut selisih Rp 2.000 per kilogram (kg).

"Buat pembeli memang harganya jauh antara kentang impor dan lokal. Yang mikir harga pasti dia beli kentang impor, tapi buat yang tahu kualitas, pasti akan pilih kentang lokal," Mega menambahkan.
Seperti diketahui, sejumlah petani kentang dan hortikultura dari Dieng, Jawa Tengah menggelar unjuk rasa di depan kantor Kementerian Perdagangan pada bulan Maret lalu. Petani resah dengan peredaran kentang impor di pasar tradisional yang dinilai merugikan mereka.

Terkait demo para petani,  Mega turut mengakui jika selama ini rantai distribusi barang dari petani sampai ke pedagang melalui 5 jalur. Alurnya yakni dari petani kecil, bergerak ke pengepul atau tengkulak, lalu ke bandar besar di pasar induk, kemudian dibagi-bagi ke pengecer grosiran, barulah ke pedagang kecil.

"Nah yang menentukan harga kentang di tingkat petani pasti kan si tengkulak. Dia pasang harga rendah tapi jualnya untung banyak. Makanya harga di tingkat konsumen jadi mahal, padahal pedagang kayak kita tidak ambil untung besar," tandas dia.
Pedagang lain yaitu Munadi (54) asal Sukabumi juga mengatakan jika kentang yang dijualnya asli dari Dieng, Jawa Tengah.  "Ini yang saya jual kentang lokal, asli Dieng. Jadi tidak ada impor," kata dia.

Harga kentang lokal di pasar saat ini tercatat mengalami kenaikan Rp 2.000 per kg dari Rp 12.000 menjadi Rp 14.000 per kilonya. "Pasokan mulai berkurang, sedangkan permintaan banyak, malah meningkat terus. Mungkin karena faktor cuaca, sering banjir jadi gagal panen," tutur Munadi. (Rinjani)

Demam Berdarah Jadi Penyakit Menakutkan di Pasar Minggu

Hasil gambar untuk demam berdarah
Sumber: https://www.google.co.id/liputan6.com


Pasar Minggu – Penyakit Demam Berdarah atau demam dengue secara umum telah diketahui oleh masyarakat Indonesia.  Penyakit yang dapat meningkatkan suhu tubuh penderita ini seringkali disertai sakit kepala, nyeri otot dan tulang serta nyeri di bagian belakang mata.

Masalah lingkungan sering menjadi penyebab munculnya penyakit ini. Lingkungan yang kotor ditambah lagi dengan kurangnya kesadaran masyarakat akan mempercepat penyebaran penyakit yang tergolong mematikan ini. Karena itu, Demam Berdarah (DBD) menjadi salah satu penyakit yang sering menyerang masyarakat Jakarta karena kondisi lingkungan yang kurang bersih.

Apalagi, jika lingkungan Jakarta dengan populasi penduduk yang padat tidak diperhatikan secara serius oleh masyarakat dan pemerintah. Contohnya, di daerah Kecamatan Pasar Minggu, DBD sangat rentan terjadi.

Menurut Dwi, karyawan kecamatan Pasar Minggu bagian BLH, kondisi tersebut disebabkan karena pemahaman masyarakat yang masih rendah.

“DBD lagi tinggi di daerah wilayah kecamatan Pasar Minggu karena kurang kesadaran dan pemahaman masyarakat,” ujar Dwi.

Ia menambahkan, gejala penyakit demam berdarah termasuk cukup menakutkan, meskipun pada fase ini panas tubuh mengalami penurunan.

“Gejala DBD tergolong parah di antaranya adalah kerusakan pada pembuluh darah dan kelenjar getah bening, muntah-muntah yang disertai darah, keluarnya darah dari gusi dan hidung, napas terengah-engah, dan pembengkakan organ hati yang menyebabkan nyeri di sekitar perut,” jelas Dwi.

Tanda bintik-bintik, lanjut Dwi juga merupakan gelala dari demam berdarah.

Ia juga menambahkan, meskipun gejalanya tergolong belum parah, kesadaran masyarakat dan pengawasan dari dinas kebersihan sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya penyakit demam berdarah (DBD). (Victor)

Sabtu, 15 April 2017

Menjelang Ramadhan, Harga Daging Sapi Masih Stabil



Oleh Ismawati pada 15 April 2017, 13:22

                                                                                          (Source: Ismawati)

Jakarta - Para pedagang daging sapi di pasar minggu, Jakarta Selatan mengaku tidak ada kenaikan harga daging sapi sampai saat ini, tetapi untuk menjelang puasa dan idul fitri harga daging sapi sampai saat ini masih belum bisa diprediksikan oleh para pedagang.

Salah satu pedagang daging sapi, Ari (35) mengatakan, untuk harga daging sapi masih stabil hingga hari ini. Stabilnya harga karena pasokan daging yang terbilang masih mencukupi untuk diperjual belikan.

Ari menuturkan, harga untuk daging sapi lokal berkisar Rp 115 ribu, sedangkan daging import berkisar Rp 90 ribu sampai Rp 100 ribu, untuk per kilogramnya mendapatkan untuk Rp 2 ribu sampai Rp 3 ribu.

Banyaknya pembeli menjelang puasa dan idul fitri membuat para pedagang harus bersiap-siap untuk menyetok daging sapi. “permintaan pembeli selalu naik saat menjelang puasa dan idul fitri, itu sebabnya kita harus memasok daging agar tidak kehabisan” ungkap dia.

Dia menuturkan, bahwa pada hari biasa dan hari menjelang puasa dan idul fitri memasok daging sapi yang lebih banyak. “saya memasok kurang lebih 5 kintal untuk hari biasa, sedangkan untuk dibulan puasa dan idul fitri sekitar 1 ton per harinya, pembelinya juga kebanyakkan langganan,” tandas dia.

Berikut harga daging sapi saat ini :

Tetelan gajih/ lemak Rp 95 ribu per kg
Satu tulang sumsum Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu
Limpa Rp 62 ribu per kg
Hati sapi Rp 60 ribu per kg
Sampil Rp 98 ribu per kg. (ismawati)